Menteri PANRB, Tjahjo Kumolo, Siap Dicopot Jika Gagal Merampingkan Eselon III Dan IV Dalam 6 Bulan. (Foto: Setkab.go.id)
Dream – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Tjahjo Kumolo berjanji akan merampingkan pejabat eselon III dan IV dalam waktu satu tahun. Politisi PDI Perjuangan ini bahkan siap dicopot jika gagal mewujudkan target tersebut.
Keinginan memangkas jumlah pejabat eselon ini awalnya muncul dalam pidato Presiden Joko Widodo di acara pelantikan presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober 2019 lalu.
Kala itu, Presiden Joko Widodo menyatakn keinginannya agar pejabat di kementerian hanya diisi eselon I dan II.
" Target saya eselonisasi itu paling lama satu tahun selesai," ujar Tjahjo di Kemenpan RB, Jakarta, Rabu 30 Oktober 2019.
Meskipun targetnya setahun rampung, di depan Jokowi, mantan Menteri Dalam Negeri ini berjanji akan lebih cepat menyelesaikannya.
“ Kalau sampai setengah tahun ini nggak mampu, berarti saya gagal dan siap dicopot,” kata dia.
Tjahjo mengatakan perampingan eselon III dan IV bertujuan untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat. Langkah ini dimulai dari Kementerian PANRB.
“ Saya mulai dari Kemenpan RB yang bulan ini eselon III dan IV saya pangkas. Kan harus dimulai Kemenpan RB dulu,” kata dia.
Nantinya, pejabat yang mulanya menempati posisi eselon III dan IV akan menempati jabatan fungsionalis. Dia memastikan penghasilan pejabat eselon III dan IV masih sama meskipun dipindah ke jabatan yang lain.
“ Jangan sampai ada penyalahgunaan wewenang untuk memperkuat pejabat atas keputusan atas administrasi yang ada. Yang penting penerimaan eselon III dan IV tidak berkurang penghasilannya,” kata dia.
Dream - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo, ditipu seorang pria berinisial NSN. Pria yang mengaku sebagai kepala sekolah itu sempat meminta uang sebesar Rp10 juta dengan dalih membangun musala.
Pria tersebut mengaku ke Tjahjo sebagai Shintawaty Sri Utami, Kepala Sekolah SD Rejosari, Semarang, Jawa Tengah.
" Tersangka meminta sumbangan dana sebesar Rp10 juta untuk membangun musala di sekolah tersebut. Korban pun memerintahkan stafnya untuk mentransfer uang ke rekening milik NSN," kata Panit I Resmob Polda Metro Jaya, AKP Reza Pahlevi, dilaporkan merdeka.com, Rabu, 23 Januari 2019.
Tjahjo awalnya tak curiga dengan bantuan itu. Tetapi, setelah mengecek kebenarannya, Tjahjo menemukan fakta sebaliknya.
Pihak sekolah tak pernah meminta uang senilai itu dan tidak ada pembangunan musala. Sadar menjadi korban penipuan, staf Mendagri melaporkan kejadian itu ke polisi.
Setelah penangkapan, NSN mengatakan, uang hasil penipuan itu digunakan untuk berjudi. " Pelaku menggunakan uang tersebut untuk bermain judi," ucap Reza.
(Sah, Sumber: Merdeka.com/Ronald)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN