Gegara Kecanduan Game Online, Bocah Nekat Curi Uang Ibu Rp1 Miliar, Begini Nasibnya (Shutterstock)
Dream - Sesuai usianya, bermain adalah aktivitas yang paling banyak dihabiskan anak-anak setiap harinya. Perkembangan internet yang cepat harus diakui telah mengubah kebiasaan tersebut dengan berkembangnya permainan (game) online.
Anak yang sudah kecanduan game online bisa menghabiskan waktu seharian hanya untuk menatap layar smartphone atau gawai mereka yang lain. Efek inilah yang dikhawatirkan banyak orangtua ketika melihat anak-anaknya sudah menunjukan gelagat lebih baik bermain bersama smartphone daripada beraktivitas di luar rumah.
Masalah menjadi pelik ketika si anak sudah sampai dalam taraf kecanduan. Mereka seolah tak bisa lepas sedetik pun dengan gawainya. Yang lebih parah, anak akan melakukan apapun untuk bisa memuaskan keinginannya itu.
Kondisi inilah yang dialami bocah laki-laki asal Cina berikut ini. Demi memenuhi kecanduannnya bermain game online, bocah berusia 13 tahun itu nekat mencuri uang ibu di tabungan hingga mencapai Rp1 miliar.
Sang ibu baru mengetahui pencurian itu ketika guru mengatakan bahwa putranya itu telah kecanduan game online. Setiap hari ia lebih banyak menghabiskan waktu di ponsel.
Mengetahui hal tersebut sang ibu kemudian memeriksa rekeningnya, ia kaget saat uangnya hanya tersisa Rp2 ribu.
Padahal saldo tabungan yang dikumpulkan selama bertahun-tahun telah mencapai Rp1 miliar.
Dalam video yang beredar, terlihat sang ibu membolak-balikkan laporan bank untuk merinci setiap transaksi yang telah dilakukan putranya saat membayar game online.
Bocah tersebut akhirnya mengakui perbuatannya. Ia telah menghabiskan Rp876 juta untuk membeli game online dan membayar Rp 209 juta untuk membelikan game kepada 10 temannya.
“ Katika mereka meminta saya untuk membayar game mereka, saya membayar meskipun enggan,” kata anak kecil tersebut dalam unggahan video.
Bocah itu mengaku tidak mengerti tentang uang dan saat menemukan kartu debit di rumah, ia menggunakanya begitu saja. Sang ibu ternyata telah memberi tahu sandi kartu itu untuk berjaga-jaga jika anaknya tiba-tiba membutuhkan uang.
Siapa sangka keputusan memberi kebebasan kepada anak menggunakan uang berakhir sia-sia.
Wanita itu tidak mengetahui setiap pengeluaran dari kartu debitnya lantaran anaknya menghapus setiap bukti transaksi di ponselnya agar tidak ketahuan.
(Sumber: Insider)
Advertisement
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
4 Cara Top Up Roblox dengan Mudah dan Aman, Biar Main Makin Seru!
Ada Mobil Listrik di Konser Remember November Vol.3 - Yokjakarta
75 Ucapan Hari Santri Nasional 2025 yang Penuh Makna dan Bisa Jadi Caption Media Sosial