Hanya Dengan Cara Ini Bank Syariah Bisa Besar

Reporter : Maulana Kautsar
Kamis, 7 April 2016 10:33
Hanya Dengan Cara Ini Bank Syariah Bisa Besar
Negara Asia bakal menjadi kawasan dengan penghuni komunitas muslim terbanyak. Namun banyak yang tak tersentuh bank syariah.

Dream - Asia menjadi benua yang paling banyak dihuni komunitas Muslim. Menurut data Asian Development Bank, pada 2020 nanti, 60 persen penduduk Muslim di dunia, tinggal di benua Asia.

Meski begitu, dari jumlah penduduk itu diperkirakan bank syariah di Asia akan tumbuh sebanyak 18,8 persen. Dari total dua miliar penduduk di Asia, yang tersebar di Asia Selatan, Asia Timur, dan wilayah Pasifik serta tiga negara yaitu, India, China, dan Indonesia diprediksi masih jauh dari akses ke bank.

Menurut CEO dan Direktur Manajer RHB Islamic Bank Ibrahim Hassan, untuk menggapai potensi besar itu diperlukan peran teknologi. Sektor ini dinilai dapat menumbuhkan peran bank syariah yang banyak tumbuh dalam bentuk kelompok-kelompok mikro finansial.

" Teknologi akan memainkan peran penting. Meski banyak yang berpikir mengenai pada proses akad mudarabah dan ijarah, namun dengan teknologi dua syarat dalam bisnis syariah itu bisa melebur," kata Ibrahim, sesi akhir Islamic Forum News Asia 2016, di Hotel Shangri-La Jakarta, Rabu, 6 April 2016.

Dia menambahkan peran teknologi tidak akan menghambat peran akad dalam ekonomi Islam. Bahkan dalam praktiknya di Bangladesh misalnya, teknologi dapat menengahi peran akad musyarakah.

Bahkan, Hassan mengatakan, penggunaan teknologi bisa memangkas biaya operasional bank untuk membuka cabang. " Hanya dengan teknologi, biaya yang lebih murah dapat dijangkau oleh lembaga mikro finansial syariah," kata dia.

Kondisi itu diamini, Direktur Manajer Bank Rakyat Malaysia Musthafa Haji Abdul Razak. Menurut dia, sejak 1993 Bank Rakyat telah memulai mengembangkan teknologi untuk perbankan syariah.

Dari pengalaman mereka, setidaknya ada tiga hal penting yang harus dikembangkan dalam aplikasi bisnis syariah. Ketiga hal itu yaitu internet banking, mobile banking dan penggunaan agen ditiap wilayah.

" Dengan begitu kami dapat menghemat biaya pengeluaran. Branchless banking dengan sistem teknologi dapat menjangkau wilayah terdalam dan terluar di Malaysia," ucap Razak.

Baik Razak dan Hassan tak terlampau memusingkan kendala sistem jaringan internet yang kunci pengembangan teknologi. Mereka sepakat, pengembangan jaringan internet hingga wilayah pelosok dapat dikembangkan.

Untuk kasus Indonesia, mereka mengatakan, perlu dukungan berbagai lapisan komunitas dan pemerintah untuk terus mengembangkan teknologi untuk pengembangan ekonomi itu. Menurut mereka, kondisi yang kini menjadi kunci masa depan ekonomi syariah tak lain adalah mengikuti proses syariah dalam digital banking.

Beri Komentar