Ilustrasi
Dream - peringatan bagi para pemilik kartu kredit. Para peretas tengah gentayangan membobol rekening nasabah di 30 negara. Aksi ini disebut merupakan yang terbesar sepanjang sejarah.
Mengutip cbc.ca, Senin, 16 Februari 2015, para peretas dikabarkan membobol rekening bank senilai US$ 1 billion atau sekitar Rp 12 triliun. Aksi ini diduga berlangsung sejak akhir 2013.
Perusahaan keamanan asal Rusia, Kaspersky Lab menyebutkan para peretas membobol tak kurang dari 100 bank di 30 negara di dunia.
Setelah mendapatkan aksi ke sistem komputer bank, para peretas membobol rekening nasabah dengan skema phising dan metode lainnya.
Yang cukup mengejutkan, para peretas cukup sabar mempelajari sistem komputerisasi bank. Peretas dengan telaten mengambil gambar serta video dari pegawai dengan menggunakan komputernya.
Ketika para peretas sudah mengenal sistem operasional bank, biasanya aksi pencurian mulai dilakukan tanpa menimbulkan kecurigaan.
Meski sudah mengetahui rekening nasabah, para peretas mencoba menahan diri dengan membatasi pembobolan maksimal US$ 10 juta. Uang ini selanjutnya ditransfer ke rekening lain.
Disinilah pihak perbankan mulai mendeteksi adanya pelanggaran perbankan (fraud) dengan lebih dini.
" Dalam kasus ini, para peretas tak tertarik dengan informasi nasabah. Mereka hanya ingin uang," kata Peneliti Kaspersky, Vicente Diaz.
Para peretas juga diketahui bertindak sangat fleksibel dan menggunakan beragam perangkat untuk memuluskan keinginannya.
Untuk saat ini, Kasperksy tak mengungkapkan nama-nama bank dari 30 negara yang menjadi korban pembobolan. Kerjasama dengan aparat penegak hukum terus dilakukan untuk menginvestigas serangan terparah industri keuangan ini.
Advertisement
Dompet Dhuafa Kirim 60 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa
