Hati-Hati, Masih Marak Penipuan Berkedok Biro Haji

Reporter : Ramdania
Sabtu, 12 September 2015 17:43
Hati-Hati, Masih Marak Penipuan Berkedok Biro Haji
Maksud hati ingin menjalankan ibadah haji, tetapi malah berujung merugi ratusan juta.

Dream - Jelang tengah malam, 10 September 2015, para calon jemaah haji ini sudah berkumpul di Terminal 2D Bandara Soekarno Hatta. Jadwal keberangkatan mereka adalah pukul 4 pagi, esok harinya.

Waktu keberangkatan pun sudah dekat. Terdapat 10 jemaah yang merasa gelisah. Mereka berasal dari berbagai daerah, ada dari Jakarta, Balikpapan, dan Samarinda. Kegelisahan mereka karena satu alasan yang sama, yaitu tiket, paspor, dan visa haji mereka belum ada di tangan.

Sang mentor mereka pun, Nabil dari biro haji dan umrah Ar Roudah, tidak kunjung datang. Bahkan, ketika dihubungi, telepon mereka tidak tersambung. Padahal, Nabil merupakan mentor yang membimbing para jamaah hampir sekitar 4 tahun dari mulai pendaftaran hingga saat akan diberangkatkan yang rencananya tahun ini.

" Kita sudah pernah bertemu Nabil, saat manasik haji misalnya. Dia menjanjikan semuanya sudah siap pada hari H. Namun, ternyata kita tidak dapat tiket, visa, bahkan nama kita pun tak masuk dalam kuota," ujar Ismail Mahruf, anak dari salah seorang korban penipuan biro travel ini, kepada Dream, Sabtu, 12 September 2015.

Ismail mengatakan para korban merupakan calon haji dari kelompok Ongkos Naik Haji (ONH) Plus. Dia mengaku, para korban dan orang tuanya memilih biro travel kecil itu atas rekomendasi orang-orang. Atas kasus tersebut, kerugian materi para korban pun terbilang tak sedikit. Hampir Rp 100 juta yang diraup biro travel yang beralamat di Jl. Rawa Selatan, Gang Mawar, No. 12, Jakarta ini.

" Kerugian sekitar Rp 100 juta, bahkan 6 orang asal Kalimantan ini kerugiannya hampi Rp 1 miliar," ungkapnya.

Menindaklanjuti kasus tersebut, Ismail telah melaporkan kepada pihak berwajib. Dan kini, dia masih berusaha meminta pertanggungjawaban dari pihak Ar Roudah dengan menyambangi kantornya.

" Ini kan merugikan, apalagi yang dari Kalimantan sudah terlantar 15 hari menginap di hotel, sudah pada sepuh juga, malu juga sama orang kampung. Kita sekarang mau ke kantornya, dan kemarin sudah buat laporan ke Polda," tandas Ismail.

Beri Komentar