Hello Kitty, Kisah Boneka Imut Bangun Kerajaan Bisnis

Reporter : Syahid Latif
Minggu, 23 Agustus 2015 14:03
Hello Kitty, Kisah Boneka Imut Bangun Kerajaan Bisnis
Karakter figur superhoro Disney pun tak bisa mengalahkan popularitas boneka imut Hello Kitty.

Dream - Sejak pertama kali muncul 40 tahun lalu di sebuah kota kecil, Hello Kitty telah menjelma menjadi kerajaan bisnis modern. Boneka kecil ini telah banyak menempel di handuk, sumpit, bahkan terpampang menjadi logo badan sebuah maskapai.

Tak diragukan, Hello Kitty adalah ikon pop sukses yang telah membawa untung besar bagi perusahaan orang tuanya, Sanrio, perusahaan asal Jepang.

" Anda dapat menemukan Hello Kitty pada begitu banyak jenis produk menarik," kata Profesor Antropologi dari Univercity of Hawaii, Christine Yano.

Didirikan pada tahun 1960 oleh Shintaro Tsuji, Sanrio telah meraup uang U$ 6,5 miliar dari penjualan lisensi ritelnya saja pada tahun lalu. Maklum Sanrio punya 50.000 produk dan 15.000 toko-toko, Sanrio adalah pemberi lisensi keenam terbesar di dunia.

" Hello Kity adalah mesin laba," kata Yano seperti dikutip Dream dari laman money.cnn, Minggu, 23 Agustus 2015.

Perjalan Hello Kitty memang tak sepenuhnya mulus. Tahun lalu mereka sempat bertekad memproduksi barang sendiri untuk dijual di tokonya. Bukannya untung besar, Sanrio justru mendapatkan margin kecil dan kondisi keuangan semakin memburuk.

Semua berubah ketika pada 2008, jajaran direksi mulai mengubah strategi dengan menjual lisensi Hello Kitty.

" Kami menganggap Hello Kitty sebagai selebriti sehingga Anda harus berpikir sebagai seorang manajer dari sebuah perusahaan hiburan," kata COO Sanrio di Asia, Caroline Tsang.

Analis memperkirakan Hello Kitty telah menyumbang 75 persen dari US$ 142 juta laba operasional perusahaan dengan porsi pemberi pendapatan terbesar setiap tahunnya.

Diakui Sanrio, menarik penggemar kalangan muda menjadi faktor penting. Alasannya sederhana. Ketika dewasa, mereka akan mentransfer hobinya ini ke anak-anaknya.

" Jadi kami harus memastikan ibu-ibu muda tetap menjadi penggemar inti kami," ujar Tsang.

Dengan kekuatannya, Hello Kitty tak merasa takut menghadapi kompetitor baru semacam karakter Disney. Meski mendapatkan ruang di toko lebih besar, kekuatan abadi Hello Kitty takkan pernah bisa dikalahkan.

" Tidak ada yang mampu mencontek daya tarik global seperti Hello Kity," kata Asosiasi Industri Perizinan Internasional Merchandise, Mary Brochstein.

Beri Komentar