Hijrah Spiritual Inneke Koesherawati

Reporter : Ahmad Baiquni
Rabu, 20 Januari 2016 22:18
Hijrah Spiritual Inneke Koesherawati
`Saya merasa sedih sekali mengingat diri saya yang begitu jahiliyah seperti dulu,`

Dream - Usianya tak lagi muda. Sudah menginjak 40 tahun. Tapi garis keriput seolah bersembunyi. Mungkin ada satu atau dua yang terlihat. Itupun harus jeli menatapnya. Tetap saja parasnya cantik. Dibalik hijab 15 tahun itu, wajah seolah tetap sama.

Inneke Koesherawati, nama wanita itu. Posturnya tetap tinggi semampai. Siapa yang tak ingat dengan rupa Inneke.

Wajahnya terpampang jelas di billboard bioskop. Gambar-gambar celana pendek dan atasan tanpa lengan jadi pemikat. Membetot mata pria yang melintas.

Ratusan judul film memampang namanya. Namun membacanya akan terdengar aneh di telinga. Semua tak lepas dari urusan ranjang. Inneke memang buan artis sembarangan. Filnya masuk kategori usia dewasa. Tak heran julukan `artis panas` melekat di namanya.

Bayangan itu kini sudah buyar. Jangan harap penampilan seksinya bisa terlihat. Gaya pakaian itu sudah lama ditanggalkan. Tak ada sedikitpun bagian aurat terlihat. Kemanapun pergi, balutan hijab tidak pernah tidak pernah absen menutupi tubuh Inneke.

Layar kaca pun tak lagi memampang paras cantiknya. Tahun 2013 jadi perpisahan terakhirnya. Film dan sinetron ditinggalkan. Seluruh tawaran kontrak bermain film dan sinetron dia tolak.

Memang Tak semua dunia hiburan ditinggalkan. Inneke masih memberi toleransi. Dia masih mau tampil sebagai bintang tamu talk show dan bintang iklan. Selebihnya, Inneke cuma mau menghabiskan waktu mendidik anak dan mengurusi suami.

***

1 dari 2 halaman

Hijrah Menuju Hijab

Hijrah Menuju Hijab © Dream

Inneke kecil bukannya tak mengenal agama. Sejak kecil pendidikan agama sudah dikecapnya. Membaca Alquran sudah lama dikuasai. Tetapi, semua dia tinggalkan. Salat pun sudah jarang dilakoni. Dunia artis mengubah Inneke kecil.   

Hingga ketukan Tuhan di nurani Inneke membangunkannya. Ramadan 1421 Hijriah atau 2001, Inneke tiba-tiba merasakan ketertarikan mendalami ilmu agama. Ceramah seorang ustaz menegur Inneke. Dia bercerita tentang seorang pendosa.   “ Ada seorang penceramah bilang bahwa sedosa-dosanya kita kalau mau berubah, Allah pasti mengampuni,” kata dia  

Inneke mulai berubah. Praktik ibadah dibenahi pelan-pelan. Kitab suci kembali dibuka. Mulutnya kembali melantunkan ayat Alquran.  Quran Surat An Nur dan Al Ahzab kembali menohok Inneke. Alquran memberikan perintah bagi Inneke mengenakan hijab. Waktu itu rambut Inneke masih tergerai.   

“ Setelah Lebaran, akhirnya Idul Fitri tutup tuh (pakai hijab). Ah, bismillah lah, udah. Apapun yang terjadi terjadilah,” kenang Inneke saat menceritakan kisahnya di sela talk show Wardah Day.  

Panggilan hijab itu datang di saat karir Inneke sedang berada di puncak. Dia masih punya kontrak dengan sebuah sinetron. Masih panjang karena baru 10 episode dijalani. Hatinya bimbang memilih hijab atau mempertahankan keartisannya.   

“ Pas itu datang ke lokasi syuting pakai jilbab. Yang bengong semua kru film. Biasanya datang pakai celana pendek, datang pakai jilbab,” ucap dia.  

Inneke Nekat. Produser sinetron ditemui. Sontak penampilannya mengagetkan sang produser. Tentu saja niatnya ditolak. Alasannya sama. Inneke masih terikat kontrak.   

Namun Inneke tak mau balik kanan. Dia ingin berhijab. Apapun caranya. Sang produser mengalah. Innee ditawari jalan tengah. Melepas hijab hanya saat bermain sinetron.   “ Akhirnya, keluar dari rumah pakai jilbab, sampai lokasi syuting lepas. Pas pulang, pakai lagi, gitu terus,” kata Inneke.  

Pasang-lepas hijab pun dijalani Inneke. Sampai pemberontakan dalam hati kembali mengusiknya. Ada ganjalan dalam batinnya.  “ Lama-lama mikir, nggak benar ini. Ada yang mengganjal, nggak sreg di hati. Kayak mempermainkan, membohongi diri sendiri,” tutur dia.  

Akhirnya, dengan tegas dia mengambil keputusan mengenakan hijab. Kembali produsen ditemui Inneke. Keputusannya kali ini sudah bulat. Innee mengultimatum Produsen. Meminatnya mencari artis lain untuk menggantikannya bermain di sinetron tersebut.   Bujukan produsen untuk meluluhkan Inneke belum berhenti. Inneke ditawari satu episode lagi. Selebihnya, Inneke bebas berhijab.  

“ Setelah satu episode, boleh pakai hijab sampai (sinetron) selesai,” ujar Inneke.  

2 dari 2 halaman

Berbekal Ikhlas, Peroleh Rezeki Berlimpah

Berbekal Ikhlas, Peroleh Rezeki Berlimpah © Dream

Keputusan Inneke berhijab masih menyisakan kekhawatiran. Siapa yang mau memberi order jika dia berhijab. Bayang-bayang kehilangan uang ada dibenaknya.  Tapi semua keraguan ditampik. Dia yakin jalan rezekinya sudah ditentukan oleh Allah SWT.  

“ Jadi, ya udah lah bismillah. Apapun yang kita nggak bayangin sesuatu terjadi sama kita, kalau Allah bilang ‘kun fayakun’ pasti nggak akan mungkin bisa terelakkan,” tutur dia.  

Nyatanya, Inneke ketiban rezeki berlimpah. Meninggalkan masa kelam membukakan pintu baru buat Inneke. Tawaran bintang iklan hilir mudik berdatangan. Saking banyaknya, Inneke sempat tidak percaya.   

“ Dulu sebelum berhijab, kerjaanku cuma casting, casting, dan casting, nggak pernah dipanggil. Begitu menutup aurat, itu iklan-iklan yang datang. Aku sampai gini, ‘Hah, beneran ini?” kata Inneke.  

Sejak saat itu, Inneke teguh berhijab. Dia tidak pernah sekalipun melepas hijabnya di muka umum.   " Percaya deh sama Allah. Misalkan kita mau mengikuti apa yang Allah perintahkan, Allah nggak pernah kejadian,” ujar Inneke.  

Berhijab tak lantas membuat Inneke lupa dengan masa lalunya. Julukan ‘artis panas’ sesekali membayangi pikirannya. Namun dia tidak mau kalah. Bertekad tetap istiqomah dengan pilihannya berhijab.  

Yang tersisa kini hanya kesedihan. Mengenang masa lalu yang tak sepatutnya dijalani. Dia pun tidak mau mengingat lagi pengalaman dia di masa lalu.  

Film-film yang dibintangi tak mau lagi ditonton. Copy video dan film lamanya pun disingkirkan. 

“ Saya merasa sedih sekali mengingat diri saya yang begitu jahiliyah seperti dulu,” kata Inneke.

Beri Komentar