Dream - Bank Pembangunan Islam (IDB) memberikan bantuan pinjaman sebesar US$ 180 juta atau sekitar Rp 2 triliun kepada 6 negara di Afrika. Pinjaman pembangunan proyek energi terbarukan ini sebagai bentuk strategi IDB untuk memperbesar kontribusi bank tersebut di Benua Hitam.
Keuangan Islam berkembang di Afrika karena pemerintahnya tengah membangun proyek-proyek infrastruktur berskala besar. Seperti Nigeria yang telah menerbitkan sukuk perdananya.
IDB yang berbasis di Arab Saudi mempromosikan pembangunan melalui pinjaman syariah dan hibah di 56 negara. Hampir setengah dari nasabah bank di Afrika merupakan umat Islam.
Pinjaman Rp 2 triliun ini disebut inisiasi " Energi Terbarukan untuk Penanggulangan Kemiskinan" . Target proyek ini adalah selama 3 tahun ke depan dapat meningkatkan akses listrik di pedesaan Afrika yang saat ini 70% belum mendapatkan pasokan listrik.
" Ini dana dasar, tujuannya untuk memperbesar dan membangun jaringan pipa dari proyek," ujar Direktur Regional IDB Sidi Mohamned Ould Taleb seperti yang dikutip dari Zawya, Jumat 6 Juni 2014.
Sekitar US$ 125 juta atau Rp 1,4 triliun telah diatur oleh bank dan mitra potensial seperti Bagian Pendanaan OPEC untuk Pembangunan Internasional.
" Mitra lain juga telah menyatakan kesiapannya," ujar Wakil Presiden IDB Ahmet Tiktik.
Proyek ini akan fokus di Afrika Barat dan proyek Burkina Faso yang telah disetujui. Selain itu, proyek seperti mini-grid dan atap sistem surya untuk Mali, Senegal, Niger, dan Nigeria. Sementara, negara keenam belum ditentukan.
Inisiatif ini adalah salah satu bagian dari kebijakan IDB di sektor energi, yaitu " Energi untuk Kesejahteraan" yang bertujuan untuk mendukung solusi energi berkelanjutan bagi masyarakat miskin.
IDB memulai program khusus untuk pembangunan di Afrika pada tahun 2008 dan aktif dalam pembiayaan proyek-proyek untuk kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur. Sekitar US$ 5 miliar atau Rp 55 triliuan untuk pembiayaan sub Sahara Afrika dari 2008 sampai 2012 atau sekitar 23% dari anggaran IDB.
Taleb mengatakan IDB berencana untuk meningkatkan alokasi anggarannya untuk afrika sekitar 33% atau US$ 7miliar atau Rp 77 triliun dalam 5 tahun ke depan. (Ism)
Advertisement
Dompet Dhuafa Kirim 60 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa
