Indonesia Ingin Tikung China Jadi Tujuan Investasi Perusahaan Dunia

Reporter : Syahid Latif
Kamis, 17 September 2020 18:33
Indonesia Ingin Tikung China Jadi Tujuan Investasi Perusahaan Dunia
Covid-19 memberi pelajaran jika dunia tidak bisa menggantungkan rantai pasok barang dunia hanya pada satu negara.

Dream - Indonesia menargetkan bisa menggantikan posisi Tiongkok sebagai tujuan investasi dan hub rantai pasokan global di tengah pandemik Covid-19 yang melanda dunia. Peluang itu muncul setelah banyak perusahaan multinasional merelokasi industrinya dari China ke kawasa Asia Tenggara.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlanggar Hartarto mengatakan pandemik Covid-19 memberi pelajaran jika rantai pasok barang tidak dapat bergantung hanya pada satu negara. Saat pertama kali wabah Covid-19 muncul di China, rantai pasok global diketahui tergunjang hebat dan menghambat operasional bisnis dunia.

" Untuk mengatasi tantangan eksternal dan internal, serta menangkap peluang relokasi industri dari Tiongkok ke Asia Tenggara, kami menyadari pentingnya meningkatkan iklim investasi dan daya saing Indonesia," kata Airlangga Hartarto, dalam HSBC Economic Forum secara virtual, dikutip Dream dari situs ekon.go.id, Kamis,17 September 2020.

Merujuk data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), saat ini terdapat 143 perusahaan yang memiliki rencana relokasi investasi ke Indonesia, di antaranya dari Amerika Serikat (AS), Taiwan, Korea Selatan, Jepang, Hong Kong, dan Tiongkok sendiri. Potensi penyerapan tenaga kerja dari relokasi industri ini mencapai lebih dari 300 ribu tenaga kerja.

Untuk mewujudkan target tersebut, pemerintah tengah mempersiapkan berbagai kebijakan untuk menjadikan Indonesia menarik di mata investor. 

1 dari 2 halaman

5 Strategi Pemerintah Tikung China

Langkah pertama adalah segera menyelesaikan pembahasan RUU Cipta Kerja dengan DPR RI. Hal yang disasar adalah penciptaan lapangan kerja, peningkatan kompetensi pencari kerja dan kesejahteraan pekerja, peningkatan produktivitas pekerja, serta peningkatan investasi.

“ Transformasi ekonomi pun diharapkan lahir agar Indonesia bisa keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah dan mencapai Indonesia Maju 2045 sebagai 5 (lima) besar negara dengan perekonomian terkuat di dunia,” ujarnya.

Strategi kedua yaitu menyusun Daftar Prioritas Investasi. Daftar ini disusun dengan pendekatan “ picking the winners”, yang nantinya akan mencakup bidang-bidang usaha yang akan didorong dan diberikan fasilitas, baik perpajakan maupun non-perpajakan.

Sektor bisnis yang akan menjadi perhatian ini harus memiliki kriteria antara lain berorientasi ekspor, substitusi impor, padat karya, padat modal, high-tech dan berbasis digital.

 

2 dari 2 halaman

Strategi ketiga adalah menguatkan pengembangan industri dan konektivitas transportasi dan logistik. Target ini dilakukan dengan pengembangan koridor di sepanjang Pulau Jawa bagian utara. Saat ini koridor Jawa bagian utara merupakan penyumbang 38,7 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dan 53,56 persen terhadap total sektor industri nasional.

Dengan pengembangan koridor ekonomi Jawa bagian utara diharapkan akan mendorong pemanfaatan Kawasan Peruntukan Industri (KPI) sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru, mendukung investasi sektor industri, perdagangan dan jasa serta meningkatkan ekspor melalui peningkatan daya saing industri dan interkoneksi supply chain dan value chain.

KPI juga diarahkan untuk mengintegrasikan Kawasan Industri dengan sistem pengembangan infrastruktur transportasi dan logistik.

Terakhir, pemerintah menyusun inisiatif pembangunan Super Hub sebagai sentra produksi, perdagangan, teknologi dan keuangan. Saat ini terdapat lima potensi lokasi Super Hub di Indonesia yaitu Koridor Bali – Nusa Tenggara, Koridor Sulawesi Utara (Manado – Likupang – Bitung), Batam – Bintan – Karimun – Tanjungpinang (BBKT), Kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Kalimantan Timur, dan Kawasan Segitiga Rebana di Jawa Barat.

“ Saya yakin ekonomi Indonesia, melalui kebijakan konkret dan tepat, akan dapat mengatasi tantangan yang sedang terjadi di 2020. Bersama-sama, kita harapkan ke depannya ekonomi Indonesia makin kuat dan sukses,” harap Airlangga.

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More