Sentil Prosedur Birokrasi Masih Rumit, Jokowi: "Jangan Ada yang Tepuk Tangan"

Reporter : Editor Dream.co.id
Senin, 8 Juli 2024 18:36
Sentil Prosedur Birokrasi Masih Rumit, Jokowi:
Presiden Joko Widodo meminta Kementerian dan Lembaga tak memandang prediket WTP dari BPK sebagai sebuah prestasi, melainkan sudah menjadi kewajiban.

Predikat WTP jangan dipandang sebagai prestasi melainkan kewajiban

1 dari 10 halaman

Sentil Prosedur Birokrasi Masih Rumit, Jokowi: "Jangan Ada yang Tepuk Tangan"

Sentil Prosedur Birokrasi Masih Rumit, Jokowi: © Presiden Joko Widodo saat memberi sambutan di acara LHP LKPP Tahun Anggaran 2023 2024 maverick

Predikat WTP jangan dipandang sebagai prestasi melainkan kewajiban

2 dari 10 halaman

Dream - Presiden Joko Widodo mengeluhkan masih adanya prosedur birokrasi rumit yang dijalankan pemerintah pusat maupun daerah. Masalah regulasi yang tidak sinkron juga masih banyak ditemukan di dalam praktik di lapangan.


Keluhan Presiden disampaikan dalam sambutan Penyampaian Lapora Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LHP LKPP) Tahun Anggaran 2023 dan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester II Tahun 2023 di Jakarta Convention Center, Senin, 8 Juli 2024.

3 dari 10 halaman

"Kita tahu, deregulasi sudah banyak dilakukan, walaupun debirokratisasi juga sudah banyak dilakukan, namun regulasi yang tidak sinkron masih kita temukan," 

Presiden Joko Widodo

4 dari 10 halaman

© Dream

Menurut Jokowi, prosedur birokrasi rumit yang ditemukannya di lapangan seperti izin yang diganti pertimbangan atau rekomendasi.

5 dari 10 halaman

" Sama saja ngurusnya, ruwet gitu. Baik ini di pusat maupun di daerah," ujar Jokowi sambil berdiam sejenak sebelum mengatakan, " Jangan ada yang tepuk tangan."

Tindakan-tindakan prosedural birokrasi yang rumit tersebut, lanjut presiden mudah disalahkan dalam pemeriksaan dan menjadi sumber ketakutan bagi aparat pemerintah kita. Jokowi berharap reformasi struktural yang telah berjalan seperti sinkronisasi regulasi, penyederhanaan prosedur, penting untuk dilanjutkan.

6 dari 10 halaman

WTP Bukan Prestasi

Pada bagian lain, Presiden juga sempat menyinggung soal predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang diperoleh pemerintah pusat, daerah maupun kementerian dan lembaga. Menurutnya, predikat WTP jangan dipandang sebagai sebuah prestasi.

" WTP adalah kewajiban kita semuanya, kewajiban menggunakan APBN secara baik. Ini uang rakyat, ini uang negara, kita harus merasa bahwa setiap tahun ini pasti diaudit, pasti diperiksa," ujarnya.

7 dari 10 halaman

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga sempat mengingatkan soal dunia yang penuh gejolak dalam beberapa tahun ini. Geopolitik, perang dagang yang semakin memanas, dan juga perubahan iklim menjadi tantangan yang perlu diwaspadai seluruh pihak.


" Pertumbuhan ekonomi global juga melambat, tahun ini diperkirakan hanya 3,2 persen dan bahkan krisis ekonomi melanda beberapa kawasan," ungkapnya.

8 dari 10 halaman

© Dream

Di tengah gejolak tersebut, Presiden bersyukur ekonomi Indonesia masih tetap tumbuh di atas 5 persen dan laju inflasi selalu terjaga dengan baik. Stabilitas juga terlihat dari segi politik ketika pelaksanaan Pemilu berjalan dengan lancar.

9 dari 10 halaman

Meski menjadi modal dasar dalam membangun negara, Presiden mengingatkan Indonesia perlu tumbuh lebih tinggi dan kompetitif dengan negara-negara lain.

" Kita harus lincah, cepat, dan taktis. Harus mampu memanfaatkan peluang sekecil apapun," tegasnya.

10 dari 10 halaman

Beri Komentar