Inflasi Adalah: Pengertian, Penyebab, Cara Mengukur, Jenis, dan Dampak

Reporter : Arini Saadah
Senin, 7 September 2020 11:13
Inflasi Adalah: Pengertian, Penyebab, Cara Mengukur, Jenis, dan Dampak
Dampak besar dari inflasi yang tak terkendali bisa memengaruhi perekonomian suatu negara.

Dream – Setiap tahun harga-harga barang dan jasa semakin naik. Meskipun harga barang naik namun hal itu tidak diikuti dengan pendapatan yang sesuai.

Hal itulah yang membuat para buruh menuntut kenaikan gaji setiap tahun. Pemerintah pun akhirnya berusaha menaikkan sedikit upah di berbagai daerah dengan perhitungan pertumbuhan ekonomi ditambah dengan inflasi.

Namun inflasi tetap tidak bisa dihindari, akhirnya harga barang dan jasa semakin naik dan mencekik masyarakat kelas bawah. Bahkan dampak besar dari inflasi yang tak terkendali bisa memengaruhi perekonomian suatu negara.

Lantas apa sebenarnya inflasi? Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa selama periode waktu tertentu yang disebabkan oleh penurunan nilai mata uang terhadap nilai mata uang asing.

Lebih jelasnya di bawah ini Dream sudah merangkum pengertian inflasi beserta penyebab, jenis, cara mengukur dan dampaknya terhadap segala sektor.

1 dari 6 halaman

Pengertian Inflasi

Ilustrasi

Berdasarkan laman resmi Bank Indonesia, inflasi adalah diartikan sebagai kenaikan harga secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu.

Kenaikan yang terjadi tidak hanya kenaikan beberapa barang saja, namun kenaikan harga yang meluas merambah hampir semua barang di segala sektor. Inflasi berantonim dengan istilah deflasi.

Sedangkan menurut Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi adalah kecenderungan naiknya harga barang dan jasa yang pada umumnya berlangsung secara terus menerus. Apabila harga barang dan jasa di dalam negri meningkat, maka inflasi mengalami kenaikan.

Kenaikan harga barang dan jasa yang terjadi terus menerus itu bisa menyebabkan nilai mata uang menurun. Inflasi juga bisa dimaknai sebagai penurunan nilai mata uang terhadap nilai barang dan jasa secara umum.

2 dari 6 halaman

Penyebab Inflasi

Penyebab inflasi adalah segala hal yang menyebabkan peningkatan harga dari suatu barang dan jasa dalam jangka panjang. Keadaan ini bisa dipengaruhi beberapa faktor seperti akan diulas di bawah ini:

Pertama uang yang beredar di masyarakat cukup tinggi dan tidak diimbangi dengan pertumbuhan ekonomi. Hal ini bisa dijelaskan dengan analogi, yaitu ketika uang tersedia dalam kadar yang jarang, maka uang akan semakin bernilai. Namun jika uang berlimpah ruah, maka nilai uang akan turun.

Kedua pemicunya adalah utang nasional. Jika suatu negara dihadapkan pada kondisi utang yang menumpuk, maka negara itu hanya mempunyai dua pilihan yaitu menaikkan pajak atau mencetak lebih banyak uang untuk melunasi utang. Jika pemerintah memilih menaikkan pajak maka akan berimbas pada kenaikan harga barang tertentu, sedangkan jika memilih mencetak uang maka akan berimbas pada peningkatan jumlah uang yang beredar.

Ketiga efek permintaan. Jika permintaan atas suatu barang tinggi, maka perusahaan akan menaikkan harga tinggi untuk menawarkan. Sebab akan terjadi peningkatan harga bahan baku maupun upah tenaga pekerja. Dari situlah produsen akan mengambil tindakan untuk menaikkan harga jual barang.

Keempat nilai tukar mata uang menjadi salah satu faktor dalam menentukan tingkat inflasi. Sebab jika nilai mata uang mengalami tenakan akan berdampak pada kenaikan komoditas dan barang impor yang lebih mahal.

3 dari 6 halaman

Mengukur Tingkat Inflasi

Ilustrasi

Indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat inflasi adalah Indeks Harga Konsumen atau disingkat IHK. Indeks ini adalah digunakan untuk menghitung rata-rata perubahan harga dari suatu paket barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga dalam kurun waktu tertentu.

Perubahan IHK dari waktu ke waktu menggambarkan tingkat kenaikan inflasi atau deflasi dari barang dan jasa. Penentuan barang dan jasa dalam keranjang IHK dilakukan atas dasar Survei Biaya Hidup (SBH) yang dilakukan oleh pihak BPS. 

Kemudian BPS akan melakukan monitoring perkembangan harga dari barang dan jasa tersebut secara bulanan di seluruh kota di Indonesia, di pasar tradisional, dan pasar modern terhadap beberapa jenis barang dan jasa di setiap kota.

Rumus menghitung inflasi berdasarkan IHK adalah sebagai berikut:

Pit merupakan harga barang pada periode tertentu, Qit merupakan bobot barang pada periode tertentu, Pio adalah harga barang pada periode dasar, dan Qio adalah bobot barang pada periode dasar. Setelah mendapat nilai IHK, baru kamu bisa mencari nilai inflasi dengan rumus berikut:

Inflasi = (IHK periode 1 – IHK periode 2) / IHK periode 2) x 100

Dengan rumus tersebut inflasi suatu negara bisa diidentifikasi secara tepat. Sehingga pemerintah dan pihak terkait seperti Bank Indonesia bisa mengambil langkah untuk menanganinya.

4 dari 6 halaman

Jenis-Jenis Inflasi

Ilustrasi

Inflasi dibedakan menjadi dua jenis yaitu inflasi dilihat dari tingkat keparahan dan inflasi dilihat dari asalnya. Jenis-jenis inflasi adalah kedua hal tersebut yang akan dijelaskan berikut ini:

Inflasi dilihat dari tingkat keparahan

Inflasi ringan yaitu kenaikan harga barang masih di bawah angka 10 persen dalam satu tahun.

Inflasi sedang yaitu kenaikan harga barang hingga 30 persen setiap tahun.

Inflasi tinggi yaitu kenaikan harga barang atau jasa berkisar 30 hingga 100 persen.

Hiperinflasi yaitu kenaikan harga barang melampaui angka 100 persen per tahun. Kebijakan fiskal dan moneter dari otoritas seringkali tidak bisa memberi dampak signifikan untuk mengatasi kondisi ini.

5 dari 6 halaman

Jenis Kedua: Inflasi Berdasarkan Asalnya

Ilustrasi

Pertama inflasi domestik atau domestic inflation yaitu inflasi yang penyebabnya adalah meningkatnya jumlah uang yang beredar di masyarakat cukup tingi, suplai terbatas, biaya produksi naik, dan masih banyak pemicu lainnya.

Kedua inflasi luar negeri atau imported inflation yaitu inflasi yang penyebabnya adalah harga barang impor atau yang berasal dari luar negeri semakin mahal karena kenaikan harga di negara asalnya.

6 dari 6 halaman

Dampak Inflasi

Ilustrasi

Dampak paling signifikan dari adanya inflasi adalah adanya perlambatan perekonomian suatu negara. Dampak negatif ini akan menyasar seluruh elemen masyarakat mulai masyarakat kelas bawah hingga menengah ke atas.

Dampak inflasi adalah sebagai berikut:

  1. Menggerus daya beli masayarakat. Jika daya beli turun masyarakat akan lebih hemat dalam berbelanja. Padahal motor penggerak ekonomi Indonesia masih ditopang oleh konsumsi masayarakat. Sehingga pertumbuhan ekonomi nasional akan bergerak lambat bahkan lebih rendah.
  2. Inflasi merugikan konsumen karena pendapatan tetap namun harga-harga barang naik menyebabkan pengeluaran membengkak.
  3. Inflasi memengaruhi kemampuan ekspor sebuah negara, sebab biaya ekspor jadi lebih mahal dan daya saing produk ekspor menurun akhirnya devisa jadi berkurang.
  4. Inflasi akan mengurangi minat orang untuk menabung di bank. Sebab bunga simpanan tabungan yang kecil tergerus inflasi, sementara nasabah harus mengeluarkan biaya administrasi setiap bulannya, sehingga bunga nasabah semakin kecil nyaris tak tersisa.
  5. Memengaruhi kestabilan nilai mata uang rupiah. Kestabilan kurs rupiah terdiri dari kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara lain.
  6. Menyebabkan ketidakseimbangan ekonomi di pasar.
  7. Meningkatkan jumah pengangguran.
  8. Menyebabkan penimbunan suatu barang.

(Dilansir dari berbagai sumber)

Beri Komentar