Foto : Merdeka.com
Dream - Perusahaan keluarga masih memegang peran penting dalam perekonomian dunia. Rsiet yang dibuat McKinsey melaporkan 80 persen Produk Domestik Bruto (PDB) negara-negara di dunia ternyata berasal dari perusahaan keluarga.
" Mereka ini memainkan peran penting, karena rata-rata perusahaan keluarga mampu membukukan pendapatan US$1 miliar (sekitar Rp14,5 triliun jika memakai kurs saat ini-red)," kata Rektor PresUniv, Jony Oktavian Haryanto, dikutip dari laman Merdeka, Selasa, 2 November 2021.
Tak hanya di dunia, perusahaan raksasa yang lahir dari usaha keluarga atau rumahan juga banyak muncul di Indonesia. Bahkan mereka memulainya dengan pabrik produksi ala kadarnya.
Meski teknik pengelolaan bisnis masih sederhana, perusahaan keluarga ini lama-kelamaan menjelma menjadi bisnis besar. Kebanyakan hal itu terjadi setelah pemilik usaha mengubah sistem manajemen menjadi lebih terbuka setelah masuk ke pasar modal.
Sukses, besar, dan berumur panjang, berikut adalah deretan perusahaan keluarga yang menjelma menjadi bisnis raksasa.
Perusahaan rokok terbesar di Indonesia ini dulunya dirintis oleh Liem Seeng Tee, seorang Tiongkok miskin yang dibawa ayahnya merantau ke Indonesia. Di masa mudanya, dia menjadi buruh restoran di Surabaya sebelum mendapatkan kesempatan bekerja di pabrik rokok Lamongan.
Dari sini, Liem memutuskan untuk mendirikan usaha sendiri bersama keluarga. Perjalanan bisnis ini tentunya tidak berjalan mulus, tetapi terus tumbuh dan berkembang.Di tahun 1913, bisnis rokok ini resmi menjadi badan usaha. Hampir lima dekade mendahului kemerdekaan Indonesia.
Pada tahun 2001, kepemimpinan Sampoerna diteruskan oleh Michael Sampoerna. Hingga akhirnya pada tahun 2005, perusahaan rokok multinasional Philip Morris Internasional Inc mengakuisisi saham mayoritas di PT HM Sampoerna, hingga hari ini.
Berkat perusahaan satu ini, rakyat Indonesia bisa mencicipi kelezatan mi instan Indomie, Sarimi, dan Supermi. Didirikan oleh Soedono Salim selaku pemilik Salim Group, PT Indofood Sukses Makmur hadir pada tahun 1990.
Dalam perjalanan bisnisnya, Soedono Salim memiliki banyak perusahaan besar. Namun, beberapa terpaksa harus dijual demi mempertahankan dua perusahaan besarnya, Indofood dan Bogasari. Saat ini, pemilik PT Indofood Sukses Makmur adalah Anthony Salim, anak dari Soedono Salim.
Selain Sampoerna, ada pula perusahaan rokok PT Djarum yang didirikan oleh Oei Wie Gwan di tahun 1951. Perusahaan milik keluarga Hartono ini sukses menjadikan keluarga Hartono sebagai keluarga kaya raya dan sukses yang disorot masyarakat Indonesia.
Bahkan, Budi Hartono pemilik PT Djarum dinobatkan oleh majalah Forbes menjadi orang terkaya nomor 1 di Indonesia. Tampaknya, keputusan ayah dari Budi Hartono untuk membeli perusahaan rokok di Kudus yang hampir gulung tikar ini benar-benar membuahkan hasil.
Nama yang satu ini pastilah paling sering terdengar di Indonesia. Adalah Bakrie Group yang berdiri sejak tahun 1942, dengan bidang usaha bermacam-macam.
Mulai dari properti, pertambangan, telekomunikasi, perkebunan, metal, hingga media. Dengan banyaknya jenis usaha miliki Bakrie Group, tak heran keluarga Bakrie menjadi salah satu keluarga konglomerat tersukses di Indonesia.
PT Ciputra Development Tbk atau lebih dikenal dengan nama Ciputra Group adalah salah satu perusahaan properti Indonesia terkemuka. Didirikan pada tahun 1981, pengembangan properti perumahan skala besar dan komersial adalah keahlian bisnis dan inti perusahaan ini.
Portofolio perusahaan ini banyak yang menyangkut hajat hidup orang banyak seperti penyediaan keamanan hingga penjaga taman.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN