Foto: Liputan6.com
Dream - Berdiri pada tahun 1966, PT Kalbe Farma bermula dari sebuah garasi bengkel di Tanjung Priok, Jakarta Utara yang didirikan oleh 6 bersaudara.
Salah satu pendiri tersebut adalah Boenjamin Setiawan yang saat ini menduduki posisi sebagai orang terkaya ke-8 di Indonesia dalam daftar Forbes.
Menurut laporan Forbes, Boenjamin memiliki total kekayaan US$ 4,2 miliar atau sekitar Rp65 triliun.
Pria yang dikenal dengan sebutan dokter Boen memiliki latar belakang akademis, khususnya bidang farmakologi dan farmakinetik. Ia meraih gelar dokter dari Universitas Indonesia dan Ph.D. bidang farmakologi dari University of California, Amerika Serikat.
Sebelum terjun ke bidang bisnis, ia sempat beberapa tahun menjadi dosen. Sepulang dari sekolah di AS, ia mencoba peruntungan dengan menggeluti dan mengembangkan bisnis farmasi, dengan mendirikan Kalbe Farma Group.
Dibantu lima saudaranya, yang rata-rata juga berprofesi sebagai dokter, dokter Boen nekat mendirikan sebuah perusahaan farmasi.
" Waktu itu saya belum punya uang banyak, ada uang tapi enggak banyak. Kakak saya Dr Koh Leng Sun juga buka praktik dokter, dia punya uang. Jadi intinya kita ramai-ramai bersaudara bikin industri farmasi di bekas bengkel Jalan Simpang Satu nomor satu," ujar dokter Boen dikutip dari merdeka.com, Selasa 22 November 2022.
Membuat produk-produk farmasi yang laris manis di pasaran, dokter Boen bagi-bagi resep.
Di awal Kalbe Farma berdiri, obat yang dibikin adalah obat-obat yang banyak dibutuhkan masyarakat kala itu, seperti obat cacing.
Salah satu produk Kalbe Farma adalah Kalpanax. Dokter Boen membuat obat itu gara-gara orangtuanya dulu juga menderita panuan.
Tapi karena belum ada obatnya, dulu penyakit panu cukup diobati dengan parutan lengkuas dan dioleskan pada kulit yang terkena panu.
" Waktu itu juga banyak orang yang kena panu. Ayah saya juga kena panu. Waktu itu obatinnya pakai lengkuas. Dulu waktu saya kecil juga pakainya itu, diparut lalu digosokin. Kita bikin Kalpanax laku keras itu," cerita pria kelahiran 23 September 1933 di Tegal, Jawa Tengah, tersebut.
Dokter Boen pun membagikan kisah awal mula Kalbe Farma berdiri. Ia yang sebelumnya tinggal dan melakukan penelitian di Swedia, memutuskan untuk pulang ke Indonesia.
" Saya kepengin melanjutkan penelitian tapi saat itu tahun 1961 saya kembali, dananya enggak ada, peralatan sedikit sekali, dan waktu itu memang sumber dayanya sedikit. Akhirnya saya melakukan penelitian sederhana saja. Mencari jamu-jamu antihipertensi menurunkan tekanan darah sama obat kencing manis," ujarnya.
Akhirnya ia pun membuat pabrik yang diberi nama PT Farmendo. Terdapat 4 dokter muda dari bagian biologi, dokter Boen dari Farmakologi, dan kemudian ada satu dokter lagi yang berasal dari Kimia Farma.
" Waktu itu kita kerjanya di laboratorium biologi FK UI bikin Yaseril dan bioplacenton injeksi sama bioplacenton salep. Kita rame-rame bikin dan anak muda masih semangat tapi karena anak muda enggak punya pengalaman, umur perusahaan hanya tiga bulan saja," ungkapnya.
Setelah pabrik pertamanya gagal, ia memulai kembali pada tahun 1963 bersama dokter dari Apotek Husada. Namun sayang, setelah empat bulan berdiri, bisnisnya kembali gagal.
" Nah, setelah gagal ini, kebetulan ditawarkan kerja di perusahaan Belanda namanya Ensifarm. Pada tahun 1966 sebenarnya saya sudah mau pergi, kebetulan kakak saya datang," ujarnya.
Kakak perempuannya yang berprofesi sebagai dokter gigi menawarkannya untuk membangun industri farmasi bersama.
" Jadi intinya kita ramai-ramai bersaudara bikin industri farmasi di bekas bengkel Jalan Simpang Satu nomor satu," jelasnya.
PT Kalbe Farma Tbk selalu meluncurkan produk-produk yang inovatif dan relatif memiliki diferensiasi dibandingkan para kompetitor. Berikut daftar produk yang dimiliki PT Kalbe Farma Tbk.
Bintang Toedjoe
Bejo Sujamer (Susu Jahe Merah), Bejo Jahe Merah Berkah, Bintang Toedjoe Bejo Jahe Merah (sebelumnya bernama Bintang Toedjoe Masuk Angin), Bintang Toedjoe Sla-Si (sebelumnya Bintang Toedjoe Panas Dalam), Bintang Toedjoe Waisan, Extra Joss, Joss C1000, Juss Ginseng, Komix, Komix Herbal, Puyer 16 Bintang Toedjoe, Femmy.
Dankos
Fatigon, Fatigon Spirit, Mixagrip, Mixagrip Flu dan Batuk (sebelumnya namanya Mixaflu), Fatigon Promuno
Kalbe Over The Counter
Cerebrofort, Cerebrovit, Entrostop, Kalpanax, Procold, Promag, Woods
Saka Farma
Mextril, Sakatonik ABC, Sakatonik Liver
Kalbe Nutrition
Diabetasol, Diva Beauty Drink, Entrasol, Entrasol Platinum, Entrasol Gold, Entrasol Quickstart, Fitbar, Hydro Coco (sebelumnya bernama Fatigon Hydro Plus), Kalbe Hi C1000, Milna, Morinaga, Nutrive Benecol, Nutrive Fiber Shot, Prenagen, Prenagen Lova, Zee.