Nasib Tragis Proyek `Bus Ngangkang`

Reporter : Sugiono
Kamis, 8 Desember 2016 16:15
Nasib Tragis Proyek `Bus Ngangkang`
Kendaraan ini pada mulanya digadang-gadang jadi solusi kemacetan, namun....

Dream - China punya mimpi bisa mengatasi kemacetan, yang menjadi masalah utama di kota-kota besar, dengan membuat  proyek bernama Transit Elevated Bus (TEB).

Dilansir dari Shanghaiist, Kamis 8 Desember 2016, TEB adalah 'bus' berkapasitas 1.400 orang penumpang yang lebih menyerupai trem dengan kolong di bawahnya. Kolong atau terowongan itulah yang bisa dilalui oleh kendaraan lain ketika bus berjalan atau tengah berhenti menurunkan penumpang.

Cara beroperasinya itulah yang memberi kesan bus TEB berjalan 'mengangkang'. Awalnya disebut-sebut sebagai solusi masa depan untuk mengatasi kemacetan lalu lintas perkotaan, bus 'ngangkang' malah menjadi penyebab kemacetan.

Proyek TEB yang pada bulan Agustus lalu diujicoba di Hebei kini dibiarkan terbengkalai di tengah jalan kota tersebut. Akibatnya, jalan kota Hebei menjadi macet dan banyak pengguna jalan yang mengeluh.

Sementara itu seorang wartawan lokal baru-baru ini melaporkan kondisi terakhir transportasi umum masa depan itu di tempat pengujiannya di Qinhuangdao.

Menurutnya kondisi satu unit bus ngangkang di tempat pengujian tersebut sungguh mengenaskan. TEB dibiarkan berkarat dan tertutup debu di dalam garasinya. Saat ini bus ngangkang tersebut tengah dijaga oleh dua orang penjaga yang sudah tua.

" Para manajer TEB Tech sudah lama tidak berkunjung, dan saya tidak bisa menghubungi mereka," kata salah satu dari kedua penjaga itu.

1 dari 2 halaman

Proyek Mendadak Berhenti, Ternyata....

Proyek Mendadak Berhenti, Ternyata.... © Dream

Kondisi tersebut sangat bertolak belakang dengan awal Agustus lalu ketika bus ngangkang menjalani debut uji coba yang mendapat begitu banyak perhatian dan liputan dari media dan masyarakat.

Saat itu, bus ngangkang diuji berjalan sejauh 300 meter di atas jalan Qinhuangdao. Sayangnya, pengujian tiba-tiba berhenti hanya beberapa hari setelah media China menilai proyek bus ngangkang sebagai penipuan kepada calon investor.

Akibat pemberitaan tersebut, para investor segera menarik dananya dari proyek tersebut dan kritik yang datang bertubi-tubi menenggelamkan nilai positif yang coba diusung oleh bus ngangkang.

Awal September lalu, diumumkan bahwa TEB akan menjalani pengujian kembali dan masyarakat lokal diundang untuk berpartisipasi. Namun, hingga sekarang tidak ada kejelasan dari rencana tersebut. Sejak saat itu, bus ngangkang harus kembali ke garasinya.

2 dari 2 halaman

Bus Ini Punya Kekurangan

Bus Ini Punya Kekurangan © Dream

Alasan masyarakat mengritik proyek bus ngangkang memang ada benarnya. Meski inovatif, bus ngangkang punya beberapa kekurangan. Contohnya, hanya kendaraan yang punya tinggi tidak lebih dari 2,1 meter yang bisa lewat di bawah bus ngangkang.

Padahal banyak kendaraan yang tingginya mencapai 4,2 meter diizinkan lewat di jalan-jalan perkotaan di China. Kekurangan lainnya adalah panjang bus yang mencapai 22 meter dianggap terlalu berat bagi jalan-jalan perkotaan di China yang seringkali berlubang.

Selain itu, dalam keadaan darurat, para penumpang harus mencari jalan keluar sendiri sementara mereka terjebak di atas bus yang tingginya setara rumah dua lantai.

Untuk menguji inovasinya, perusahaan benar-benar menyewa sebuah jalan di Qinhuangdao. Dan karena tetap berada di tempat terakhir ditinggalkan, bus ngangkang telah memblokir tiga jalur jalan raya, yang tentu mengganggu pengguna jalan.

" Belum ada yang melakukan apa-apa dengan benda itu selama lebih dari dua bulan. Ini masih belum dibongkar juga," kata Chen Peng, warga setempat . " Kembalikan jalan kami sehingga kami dapat melewatinya."

Sayangnya,  penduduk setempat tidak akan mampu menyingkirkan bus ngangkang itu dengan mudah.

Masa sewa untuk jalur uji coba sejauh 300 meter baru berakhir pada tanggal 31 Agustus. Namun, pada bulan September lalu, Li Nancang, juru bicara dan wakil manajer perusahaan, menegaskan bahwa sewa telah diperpanjang satu tahun lagi.

Beri Komentar