China sedang berfokus pada upaya meningkatkan permintaan di dalam negeri guna menggalakkan pemulihan ekonomi. Rencana lima tahun ke-14 yang baru saja diterbitkan oleh parlemen China menggarisbawahi hal tersebut.
Zheng Shanjie, kepala badan perencanaan ekonomi China, dikutip dari Channel News Asia.
China telah mengambil serangkaian langkah untuk mendukung pemulihan ekonomi pasca pandemi yang lambat beberapa bulan terakhir untuk menghadapi penurunan sektor properti, risiko utang pemerintah daerah, dan pertumbuhan global yang melambat.
China juga ingin meningkatkan pengembangan teknologi tinggi sebagai respons terhadap pembatasan ekspor teknologi yang diberlakukan oleh beberapa negara.
Menurut Wang Yiming, penasihat kebijakan dari People’s Bank of China, dipastikan bahwa China mampu mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 5 persen pada tahun 2024.
Hal ini dapat terjadi jika investasi naik sekitar 4-5 persen, konsumsi meningkat sebesar 6-7 persen, dan sektor ekspor kembali mengalami pertumbuhan.
Wang Yiming menyoroti bahwa China bisa memperluas dukungan ekonominya karena utang pemerintah pusatnya yang terbilang rendah dan harga konsumen yang juga cenderung rendah.
Pada November 2023, China mencatat pertumbuhan tercepat dalam tiga tahun.
Wang menyampaikan bahwa China bisa menurunkan suku bunga karena kemungkinan Federal Reserve telah menghentikan kenaikan suku bunganya.
Pada konferensi Central Economic Work tahunan tanggal 11-12 Desember, pejabat China menyatakan niat untuk menyesuaikan kebijakan demi mendukung pemulihan ekonomi di tahun 2024.
Seorang pejabat Tiongkok menyatakan bahwa pada tahun 2024, ekonomi negara tersebut diproyeksikan untuk pulih dan menawarkan lebih banyak peluang daripada tantangan.
Pada Konferensi Kerja Ekonomi Pusat tahunan yang berlangsung pada 11-12 Desember, pejabat tersebut menegaskan bahwa kebijakan makroekonomi akan terus mendukung pemulihan ekonomi Tiongkok.
Pejabat China dalam laporan Xinhua, mengutip kantor Komisi Urusan Keuangan dan Ekonomi Pusat.
Dana Moneter Internasional (IMF) merevisi pertumbuhan ekonomi Tiongkok menjadi 5,4 persen pada tahun 2023, dengan mengaitkan pemulihan ekonomi Tiongkok yang kuat setelah pandemi COVID-19.
Tiongkok menargetkan pertumbuhan sekitar 5 persen dan akan mengembangkan sektor konsumsi baru seperti rumah pintar, rekreasi, pariwisata, dan olahraga.
Langkah-langkah kebijakan seperti penerbitan obligasi, pemotongan suku bunga, pemotongan pajak, dan kebijakan lainnya dari tahun ini akan berlanjut ke tahun depan.
Negara ini juga akan memantau pasar real estate yang sedang krisis serta memberikan dukungan finansial yang wajar bagi perusahaan properti.