Saham Matahari Dept Store Mendadak Meroket, Ada Apa?

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Rabu, 2 Oktober 2019 17:12
Saham Matahari Dept Store Mendadak Meroket, Ada Apa?
Isu penjualan ini berdampak positif terhadap Matahari.

Dream – PT Matahari Department Store Tbk., selaku pemilik brand retail Matahari dikabarkan bakal dijual ke pusat perbelanjaan Thailand, Central Department Store. Kabar ini sempat membuat harga saham emiten berkode LPPF ini naik.

Berdasarkan informasi yang tertera pada papan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu 2 Oktober 2019, harga saham LPPF turun Rp120 ke Rp3.570 saat penutupan sesi I. Beberapa saat sebelumnya harga saham emiten ini sempat bertengger di level Rp3.700.

Namun dalam sepekan belakangan, saham LPPF menunjukkan kinerja positif. Pada 26 September 2019, harga saham Matahari mencapai Rp3.060 dan naik tinggi ke level Rp3.240 pada 27 September.

Sedangkan pada Selasa kemarin, 1 Oktober 2019, saham LPPF ditawarkan pada level harga Rp3.690. Dalam kurun waktu lima hari, saham tersebut mengalami kenaikan harga Rp630.

Sater beredar jika kenaikan harga saham yang signifikan tersebut dipicu rumor Matahari akan menjual bisnisnya ke sebuah perusahaan dari Thailand. 

Mengenai kabar penjualan tersebut, Sekretaris Perusahaan Matahari Departement Store, Miranti Hadisusilo membantahnya. Hingga saat ini manajemen tak pernah berencana menjual Matahari. 

“ Sepanjang pengetahuan kami, hal tersebut tidak benar,” kata Miranti singkat kepada Dream melalui pesan tertulis.

1 dari 5 halaman

Hari Darmawan, Pria Ulet Pendiri Matahari Department Store

Dream – Kabar duka datang dari keluarga besar Matahari Department Store. Sang pendiri, Hari Darmawan, meninggal dunia pada usia 77 tahun.

Dia ditemukan tak bernyawa di Sungai Ciliwung, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, pagi ini, Sabtu 10 Maret 2018. Pada Jumat malam sebelumnya, Hari dilaporkan menghilang.

Selain Matahari Department Store, Hari juga pemilik Taman Wisata Matahari di Cisarua, Bogor. Tak hanya itu, dia juga punya jaringan ritel supermarket, Hari Hari.

Dilansir dari Wikipedia, Sabtu 10 Maret 2018, Hari lahir di Makassar, Sulawesi Selatan pada 1940. Ayahnya, Tan A Siong, merupakan pengusaha produk-produk pertanian.

 

 

Sayangnya, awal 1950, usaha sang ayah gulung tikar. Alhasil, Hari dan orangtuanya harus berusaha keras untuk memulai bisnis dari nol.

Berbekal latar belakang keluarga pedagang, Hari tumbuh menjadi seorang pemuda yang tekun, ulet, jujur, pantang menyerah, dan ingin menjadi pemenang. Setelah lulus SMA, dia merantau ke Jakarta untuk mencari pekerjaan.

 

2 dari 5 halaman

Ada Cinta di Pasar Baru

Dia bertemu dan menikah dengan seorang wanita pemilik toko serba ada (toserba) berukuran kecil di Pasar Baru, Jakarta. Ayah mertuanya menjual toserba itu kepada Hari.

Di bawah pengelolaannya, toko ini berkembang pesat. Pada 1968, dia membeli toserba terbesar di Pasar Baru kala itu, Toko De Zon atau The Sun. Hari mengganti nama toko ini dengan nama Matahari

Gerai pertama Matahari dibuka pada 24 Oktober 1968, menempati gedung dua lantai seluas 150 meter persegi di Pasar Baru.

 

3 dari 5 halaman

Terhantam Krisis Moneter

Pada 1980-an, Matahari membuka cabang di hampir semua kota besar di Indonesia. Hari pernah terpilih sebagai Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo).

Ketika krisis moneter 1997, bisnis Hari terkena imbas dan dia merugi. Akhirnya, bisnisnya dibeli oleh Lippo Group.

Dia lalu mendirikan perusahaan baru yang bernama, Pasar Swalayan Hari-Hari. Tak hanya ritel, dia juga merambah ke sektor wisata dengan membangun Taman Wisata Matahari di Cisarua, Bogor, Jawa Barat. 

 

4 dari 5 halaman

Bos Matahari Departemen Store Hari Darmawan Meninggal

Dream - Pemilik Matahari Department Store, Hari Darmawan, meninggal dunia di Sungai Ciliwung, Cisarua, Bogor pada Sabtu, 10 Maret 2018. Jenazah Hari ditemukan pagi tadi sekitar pukul 06.30 WIB.

Kabar ini dibenarkan oleh Humas Taman Wisata Matahari, Teja Purwadi. Tetapi, dia belum bisa memberikan keterangan mengenai penyebab Hari meninggal.

" Benar, saya dapat kabar pagi tadi. Untuk sebabnya saya tidak bisa menjawab karena itu kewenangan keluarga," ujar Teja, dikutip dari pojoksatu.id, Sabtu, 10 Maret 2018.

Teja mengatakan jenazah Hari sudah dievakuasi. " Sekarang ada di RSUD Ciawi," kata Teja.

Belum ada keterangan resmi dari polisi terkait kronologis meninggalnya Hari. Kabar yang beredar, Hari ditemukan di Sungai Ciliwung.

5 dari 5 halaman

Matahari: Tak Akan Ada Lagi Gerai yang Tutup

Dream –  PT Matahari Departement Store Tbk sempat membuat gempar dengan kabar penutupan dua gerainya. Kini, emiten barang konsumsi ini mengklaim tak ada penutupan gerai lagi.

" Nggak ada lagi. Kami sebagai public company harus bisa meraih gerai-gerai yang baik. Kami harus bertanggung jawab dengan seluruh stake holders,” kata Merchandising, Marketing, and Store Operation Director Matahari, Christian Kurnia, di Jakarta, Rabu 11 Oktober 2017.

Christian juga menjelaskan tutupnya gerai itu bukan berarti Matahari mengalami penurunan. Pihaknya ingin menunjukkan kinerja yang baik kepada seluruh investor. 

" Kami harus bertanggung jawab terhadap seluruh investor dan harus tunjukin performance yang baik. Jadi kami lihat gerai-gerai mana yang harus memberikan sesuatu nilai positif untuk mereka," jelasnya.

 

 

Hal ini dibuktikan dengan dibukanya gerai baru Matahari di pulau Jawa. Rencananya mereka akan membuka hingga delapan toko di Jawa.

" Rencananya buka enam sampai delapan toko. Sudah tercapai empat setelah lebaran kemarin. Lokasinya ada di luar kota termasuk Malang,” kata dia.

Matahari merupakan retail modern terbesar di Indonesia. Kini, Matahari memiliki 154 gerai di seluruh 71 kota di Indonesia. (ism) 

Beri Komentar