Indeks Syariah Terkapar Sambut Libur Panjang

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Kamis, 30 November 2017 16:55
Indeks Syariah Terkapar Sambut Libur Panjang
Tiga indeks sektoral rontok.

Dream – Menutup perdagangan hari terakhir di bulan November 2017, indeks syariah terjun bebas. Rontoknya Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan Jakarta Islamic Index (JII) tak terlepas dari bursa saham Indonesia yang sedang melakukan konsolidasi. 

Tekanan semakin menguat setelah asing melakukan aksi jual besar-besar di lantai bursa. Meski turun dari perdagangan kemarin, nett sell asing di BEI tercatat menyentuh Rp2,23 triliun

Pada penutupan perdagangan harian BEI, Kamis 30 Desember 2017, indeks ISSI rontok sampai turun 2,987 poin (1,63%) ke level 180,161. Indeks ini mendekam seharian di zona merah seharian setelah dibuka melemah di level 182,873. ISSI akhirnya jatuh ke posisi terendahnya di posisi penutupan perdagangan. 

Indeks bluechip syariah, Jakarta Islamic Index (JII), juga tak bisa berbuat banyak dengan aksi jual investor. Indeks berisi 30 emiten unggulan syariah ini terjun bebas 16,904 poin (2,31%) ke level 713,658.

Transaksi perdagangan saham jelang libur panjang akhir pekan ini memang cukup ramai. Dari 225.369 frekuensi perdagangan, tercatat 212,99 juta saham syariah berpindah tangan dengan nilai transaksi Rp9,06 triliun. 

Aktifnya pemodal melakukan transaksi sayangnya dipenuhi oleh aksi jual investor asing. Nett sell asing pada saham syariah mencapai Rp1,68 triliun dengan Rp1,07 triliun diantaranya terjadi pada bluechips syariah. 

Mayoritas indeks sektoral terkoreksi. Investor melepas sahamya di sektor industri dasar, barang konsumsi, dan manufaktur yang seluruhnya " terjun bebas" dengan koreksi masing-masing 3,53 persen, 3,19 persen, dan 3,01 persen.

Hanya dua indeks yang menghijau, yaitu pertanian sebesar 0,38 persen dan pertambangan 0,04 persen.

Emiten-emiten JII top gainer kali ini adalah SSMS yang harga sahamnya naik Rp40, CTRA Rp25, BSDE Rp20, dan MYRX Rp4.

Sebaliknya, yang menjadi top loser adalah UNVR yang harga sahamnya turun Rp925, LPPF Rp550, SMGR Rp500, UNTR Rp400, dan ASII Rp375.

Dari pasar uang, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah 13 poin (0,10%) ke level Rp13.513 per dolar AS.

(Sah)

Beri Komentar