Dream - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para menteri dan kepala badan serta lembaga untuk melakukan pegecekan anggaran milik instansinya. Hal ini guna menekan anggaran untuk keperluan yang tidak jelas atau tidak penting.
“ Satu persatu cek. Mana yang benar, mana yang tidak benar, mana yang menghamburkan, mana yang memboroskan, hilangkan, pastikan kalau memang anggaran itu memang bermanfaat,” tegasnya.
Seperti dikutip dari laman situs Sekretariat Kabinet, Selasa, 15 Desember 2015, Jokowi ingin anggaran yang disediakan dananya dari uang negara tersebut bisa tepat sasaran dan memberikan manfaat kepada masyarakat. Dia juga menegaskan agar para pihak yang mengurusi masalah anggaran instansi tidak menggunakan kata `bersayap` yang menyebabkan multitafsir karena artinya yang luas.
Jokowi mencontohkan tindakan yang dilakukan Menteri Kelautan dan Perikan Susi Pudjiastuti yang menghapuskan kalimat-kalimat tidak jelas dalam program kementerian, seperti pemberdayaan nelayan dengan kalimat langsung seperti pembelian kapal, pembelian benih, pembelian jaring, dan lain-lain.
Menurut Jokowi, pola-pola lama harus betul-betul pangkas, semua dalam anggaran harus jelas. Dengan cara itu, lanjutnya, pemerintah akan bisa menggunakan uang rakyat lebih optimal, lebih konkrit, lebih terukur, dan lebih tepat sasaran.
“ Jika anggaran setiap kementerian lembaga dirumuskan dengan lebih jelas dan lebih konkrit maka hal itu penting juga membantu para menteri, kepala lembaga non kementerian, gubernur, bupati dan walikota lebih mudah mengendalikan serta memonitor di kementerian dan lembaga masing-masing,” pungkasnya.