Kenapa Dunia Butuh Sistem Keuangan Islam? Ini Jawabnya

Reporter : Ramdania
Jumat, 11 Desember 2015 12:42
Kenapa Dunia Butuh Sistem Keuangan Islam? Ini Jawabnya
Keuangan Islam memasuki fase baru di mana peraturan yang semakin ketat, persyaratan kepatuhan yang kuat, komitmen modal yang lebih besar dan manajemen risiko yang lebih baik.

Dream - Sektor keuangan telah memasuki fase baru menyusul krisis keuangan global pada 2008. Setelah krisis keuangan global tahun 2008, sektor keuangan, termasuk keuangan Islam, telah memasuki fase yang berbeda.

Apalagi, tahun ini ditandai dengan adanya World Islamic Banking Conference (WIBC) 2015 yang ke-22 di Bahrain.

" Sebuah rekam jejak yang mungkin tak tertandingi dalam industri keuangan syariah yang usianya masih muda 40 tahun,"  kata Rasheed M. Al-Maraj, Gubernur Bank Sentral Bahrain (CBB), mengatakan dalam pidatonya di World Islamic Banking Conference, yang berlangsung dari tanggal 1 Desember sampai 3 Desember 2015.

" Peraturan yang semakin ketat, persyaratan kepatuhan yang kuat, komitmen modal yang lebih besar dan manajemen risiko yang lebih baik adalah bagian dari paradigma atau fase baru itu," tambahnya seperti dikutip dariArab News, Jumat, 11 Desember 2015.

Keputusan IMF untuk menyertakan keuangan Islam dalam program pengawasan mereka merupakan perkembangan yang disambut baik oleh dunia Islam dan menunjukkan pentingnya keuangan Islam di seluruh dunia, kata Al-Maraj.

Presiden Eksekutif Bank Sentral Oman, Hamood Sangour Al-Zadjali; Wakil gubernur Bank Negara Pakistan, Riaz Riazuddin; dan Wakil Gubernur Bank Nasional Kazakhstan, Nurlan Kussainov, juga mengambil bagian dalam upacara pembukaan konferensi WIBC.

Ahmed Khalil Al-Mutawa, ketua Gulf Finance House (GFH), mengatakan kepada Arab News, " Ini adalah peristiwa yang sangat penting bagi Bahrain dan menjadi populer dengan potensi meningkatnya keuangan Islam."

Mazen Al-Nahedh, CEO of Kuwait Finance House, menambahkan, " Konferensi ini sangat penting karena berfokus pada prestasi serta tantangan keuangan Islam. Industri ini menghadapi banyak tantangan seperti pendidikan, sumber daya manusia dan pengembangan produk teknologi untuk bank syariah."

Berbicara tentang kepatuhan syariah dan langkah-langkah lain yang diambil oleh CBB untuk meningkatkan lingkungan kepatuhan, Al-Maraj mengatakan.

" Kini telah diperkenalkan kriterita uji kelayakan yang lebih ketat untuk sumber daya syariah, kontrol yang lebih besar mengenai proses kepatuhan syariah, dan pembagian yang lebih jelas antara kepatuhan syariah dan audit syariah.

Menurutnya, Dewan Syariah Terpusat juga sudah digalakkan secara meluas yang memiliki mandat mengawasi pengembangan produk oleh lembaga keuangan Islam, memperkuat kepatuhan syariah, memberikan bimbingan kepada CBB dalam mengeluarkan aturan dan peraturan untuk sektor ini.

" Juga memberikan bimbingan ke pengadilan dalam kasus-kasus hukum yang melibatkan lembaga keuangan Islam serta bertindak sebagai Dewan Syariah untuk CBB," tambahnya.

Dewan Syariah Terpusat telah diberi kewenangan luas untuk menentukan arah inovasi produk di sektor keuangan Islam Bahrain. Dan juga untuk membimbing pengadilan dalam segala hal yang berkaitan dengan lembaga keuangan Islam.

Mengenai pengembangan sumber daya manusia, Al-Maraj mengatakan SDM tetap menjadi faktor penting dalam pertumbuhan industri keuangan Islam di seluruh dunia.

Sejumlah program pelatihan telah diluncurkan dengan menggaet Bahrain Institute of Banking and Finance, untuk memperluas cakrawala SDM tentang syariah dan menutup kesenjangan pengetahuan yang berlangsung selama ini.

CBB terus mendorong bank syariah untuk melakukan merger atau mengakuisisi lembaga lainnya.

Mengingat, lingkungan peraturan yang ketat, tantangan munculnya beragam model bisnis dan meningkatnya kompetisi dari sesama bank Islam dan pemain konvensional, jalan yang lebih baik untuk bank investasi Islam adalah melakukan merger dalam rangka menciptakan lembaga keuangan syariah yang kuat, Al-Maraj menambahkan. (Ism)

Beri Komentar