Bukan Soal Pilpres, Ini yang Dibahas Jokowi, Erick Thohir dan Prabowo di Pertemuan Akhir Pekan Lalu

Reporter : Okti Nur Alifia
Kamis, 20 Juli 2023 16:48
Bukan Soal Pilpres, Ini yang Dibahas Jokowi, Erick Thohir dan Prabowo di Pertemuan Akhir Pekan Lalu
Sama-sama masuk daftar nama calon presiden dan calon wakil presiden, pertemuan dengan Jokowi itu dianggap bermuatan politis. Kalau bukan isu politik, apa yang dibahas?

Dream - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melangsungkan pertemuan dengan Menteri BUMN, Erick Thohir dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pada Minggu (16 Juli 2023) lalu. Di tengah anggapan yang menilai pertemuan tersebut bermuatan politis, Erick Thohir memastikan kehadirannya bersama Prabowo sebatas membahas industri pertahanan.

" Pertemuan dengan Pak Prabowo dan Pak Presiden itu lebih bicara mengenai industri pertahanan, di mana kita konteksnya, kalau lihat geopolitik, kita tidak boleh ketinggalan dalam membangun industri pertahanan kita," kata Erick kepada media, dikutip dari Merdeka.com, Kamis, 20 Juli 2023.

Erick menjelaskan industri pertahanan yang dimaksud bukan berarti Indonesia ingin melakukan penyerangan. Pembahasan lebih ditujukan untuk membahas upaya mempersiapkan pertahanan di dalam negeri.

Dalam pertemuan tersebut dibahas rencana untuk meninjau pabrik peluru di Turen, Malang, Jawa Timur.

" Nah, di situlah kenapa kemarin ada rencana Bapak Presiden dan Pak Prabowo akan melihat pabrik peluru yang ada di Turen, Malang, sebagai fasilitas yang terbaru karena kita memang perlu," ujarnya.

1 dari 2 halaman

Erick juga mengungkapkan keinginan Presiden Jokowi untuk memindahkan PT Pindad dan PT Dirgantara Indonesia ke kawasan industri di Subang, Jawa Barat, agar bisa lebih dekat dengan Bandara Kertajati.

" Kalau kita lihat juga bagaimana ketika di Kertajati, Bapak Presiden menginginkan adanya Pindad dan PT DI itu pindah ke kawasan industri Subang supaya terpadu karena lokasi Pindad dan PT DI itu sudah di tengah kota,” katanya.

Terkait hasil pertemuan dengan Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo itu, Erick telah mengajak Wakil Menteri BUMN yang baru dilantik, Rosan Roeslani, untuk bisa menindaklanjuti rencana pengembangan industri pertahanan.

2 dari 2 halaman

Rosan Roeslani yang masih menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk AS, diminta Erick untuk menindaklanjuti kerja sama pembelian sejumlah alat pertahanan.

" Saya tidak tahu detailnya, tapi pembelian beberapa alat yang dibutuhkan Indonesia, seperti helikopter dan lainnya. Saya bukan ahlinya, jadi saya cuma mempersiapkan industrinya," katanya.

Erick menyebut pertemuan tersebut wajar dan biasa saja karena konteksnya melibatkan presiden dan jajaran menterinya.

" Karena memang perlu ada percepatan apalagi pemerintahan ini kan tinggal satu tahun lebih. Jadi, ya tidak ada salahnya presiden terus mendorong kalau bisa ada percepatan juga untuk berbagai macam industri," imbuh Erick Thohir.

Beri Komentar