Jokowi Takut Indonesia Ketinggalan Booming Bisnis Ini

Reporter : Syahid Latif
Rabu, 28 September 2016 15:14
Jokowi Takut Indonesia Ketinggalan Booming Bisnis Ini
Sampai-sampai presiden memerintahkan untuk membuat deregulasi besar-besaran di sektor ini.

Dream - Tak mau ketinggalan dengan negara lain di dunia, Presiden Joko Widodo mendesak bisnis ekonomi digital untuk segera dikembangkan. Potensi bisnis di sektor padat teknologi ini diakui sangat besar.

" Kalau tidak segera kita kejar kita akan tertinggal oleh negara-negara di sekitar kita,” tegas Joko Widodo usai memimpin Rapat Terbatas tentang Peningkatan Citra Indonesia di Dunia, dikutip dari laman Setkab, Rabu, 28 September 2016.

Presiden menjelaskan, negara besar di dunia saat ini cenderung mulai menggaungkan revolusi industri baru dengan basis pada ekonomi digital. Hampir semua negara berbicara mengenai ekonomi digital.

Indonesia, lanjutnya, memiliki potensi besar untuk mengembangkan ekonomi digital, dan memiliki potensi pasar ekonomi digital yang cukup besar. Negara ini memiliki 250 juta penduduk dan 93,4 juta diantaranya adalah pengguna internet.

Sebagai catatan, jumlah penjualan melalui e-commerce di Indonesia pada 2014 mencapai US$ 2,6 miliar, dengan penetrasi hanya 0,6 persen dari total transaksi retail. Dan bisnis e-commerce dapat membantu 56 juta UMKM yang menyumbang sekitar 55 persen PDB (Produk Domestik Bruto).

Presiden membandingkan kondisi Indonesia dengan Tiongkok yang memiliki pengguna e-commerce hingga 30 persen dan menyumbang peningkatan PDB sebesar 22 persen.

“ Untuk itu, saya minta segera dilakukan percepatan implementasi," tegasnya.

Sebagai langkah awal, Presiden meminta harus dibangun channel antara sistem platform logistik dunia dengan produk-produk yang berada di kampung-kampung, yang berada di desa-desa. Di saat bersamaan, Indonesia juga harus mengambil peran langkah-langkah terobosan untuk memperkuat pelaku ekonomi digitalnya karena potensi anak-anak mudanya yang siap untuk masuk ke dunia ini.

Pemerintah bahkan diinstruksikan agar memprioritaskan pelaku bisnis-bisnis pemula, startup, dalam mendapat akses permodalan.

“ Lakukan deregulasi besar-besaran untuk mendukung berkembangnya industri e-commerce,” katanya.

Kepada Menteri Kominfo Rudiantara, Presiden berpesan agar mempercepat jangkauan infrastruktur telekomunikasi, yang dibutuhkan oleh pelaku-pelaku e-commerce. Ia memberi contoh saat melihat di Alibaba, di Hangzhou, RRT, beberapa waktu lalu, dimana mereka betul-betul merajai dunia karena kepemilikan logistic platform dan juga retail platform yang betul-betul mereka sangat kuasai.

“ Mau tidak mau, itulah juga yang harus kita miliki di Indonesia; logistik platform, retail platform yang apa, yang nantinya bisa menjadi prinsipal dan brand Indonesia sendiri,” tutur Presiden.(Sah)

Beri Komentar