Jualan di Gerobak Sederhana, Pedagang Tahu Goreng Ini Raup Rp112 Juta Perbulan, Antrean Pembeli Tak Pernah Putus

Reporter : Sugiono
Senin, 7 Februari 2022 17:45
Jualan di Gerobak Sederhana, Pedagang Tahu Goreng Ini Raup Rp112 Juta Perbulan, Antrean Pembeli Tak Pernah Putus
"Goreng habis, goreng habis," kata Imam, menggambarkan betapa larisnya dagangan yang dia jual.

Dream - Jangan pernah meremehkan pedagang kaki lima. Mereka memang jualan di tempat sederhana, hanya menggunakan gerobak. Namun omzet mereka bisa mencapai puluhan juta.

Dengarlah kisah Imam, pedagang tahu aci di Pemalang, Jawa Tengah. Bujang 31 tahun tersebut kini punya omzet Rp112 juta perbulan.

Imam saat ini sudah punya dua gerobak. Di gerobak pertama, dia mampu menjual 3000 tahu aci, yang berasal dari 1500 tahu utuh. Di gerobak ke dua, dia mampu menjual 1500 tahu acia yang berasal dari 750 tahu utuh.

Total dalam sehari Imam mampu menjual 4500 tahu aci. Dia menjualnya Rp10 ribu untuk 12 tahu goreng. Jadi dalam sehari dia mampu meraup Rp3.750.000. Jika sebulan penuh dia jualan, maka omzetnya mencapai Rp112 juta.

" Goreng habis, goreng habis," kata Imam, menggambarkan betapa larisnya dagangan yang dia jual.

1 dari 6 halaman

Dalam video yang diunggah kanal YouTube Kawan Dapur itu, gerobak Imam memang dirubung pembeli. Imam yang dibantu seorang teman terlihat sibuk melayani pembeli.

Mereka tidak pernah berhenti. Imam menggoreng tahu, sementara sang teman melayani para pembeli yang antreannya seolah tidak penah putus.

" Pembelian tidak ada batas, berapa saja kita layani," kata Imam.

" Paling kecil Rp5 ribu, dapat enam," sambung Imam.

2 dari 6 halaman

Imam sudah enam tahun jualan tahu aci, makanan khas Tegal. Saat awal jualan, dia hanya menjual 100 tahu. Karena laris manis, dia selalu menambah jumlah tahu yang dijual.

" Habis, alhamdulillah habis terus," kata Imam, mengisahkan pengalaman awal jualan tahu aci.

" Hari pertama habis, hari kedua habis, nambahnya sedikit-sedikit, 25, 50," tambah dia.

3 dari 6 halaman

Kini, Imam sudah mampu menjual 4500 tahu aci dalam sehari. Namun, dia belum berencana menambah omzetnya.

" Alhamdulillah, itu saja dulu," kata dia.

Imam biasa berjualan mulai pukul empat sore. Namun sejak pemberlakuan PPKM selama pandemi Covid-19, dia memajukan jam operasional mulai pukul tiga sore.

Imam baru tutup pukul sepuluh malam.

4 dari 6 halaman

Imam kini saban hari wira-wiri dari rumahnya di Tegal ke Pemalang. Saban siang, dia tancap gas mobil pikapnya hingga 80 kilometer perjam.

" Dulu awal-awal pakai motor, karena jualan masih sedikit," kata dia.

Di bak pikap itu, dia mengangkut tahu-tahu, adonan, dan juga bumbu-bumbu. " Setengah jam sampai," tutur Imam, menceritakan perjalannya dari Tegal ke Pemalang.

5 dari 6 halaman

Dulunya, Imam pernah jualan tahu bulat di Jakarta, namun hasilnya tidak begitu besar. Dia mengaku hanya mampu mendapat Rp15 ribu dalam sehari.

" Rp15 ribu di Jakarta sehari mana cukup, muncullah jualan tahu aci," kata Imam.

Imam hanya bermodal nekat membuka usaha ini karena belum punya pengalaman membuat tahu aci sama sekali. Dia bahkan mengatakan pada awalnya tahu dan isiannya pada copot saat digoreng.

" Pada copot, waktu pertama susah. Kalau sudah terbiasa tidak susah. Harus berani coba. Modalnya nekat," tambah Imam.

6 dari 6 halaman

Beri Komentar