Foto: Ilustrasi/Shutterstock
Dream - Bagi sebagian orang, YouTube dianggap sebagai media sosial biasa. Tapi bagi pemuda bernama Dimas ini, YouTube bisa menjadi sumber inspirasi untuk membuka bisnis. Dengan membuka bisnis minuman, Dimas bisa meraup untung sampai Rp4 juta setiap harinya.
Berawal dari keinginan Dimas membuka bisnis kuliner unik yang belum pernah ada di Indonesia, tercetuslah es semangka dari India. Setelah dicoba, jajanan es ini ternyata diminati masyarakat.
“ Kita cari yang aneh-aneh aja, di Indonesia itu yang belum ada apa? Kita cari tuh, kebanyakan orang minta jajanan kan yang aneh-aneh. Kaya es pong-pong tuh berasep-asep. Saya lihat di YouTube es semangka India. Nah di sini belum ada di Indonesia. Coba-coba deh,” kata Dimas dalam kanal YouTube Jajan Ranger yang diunngah pada Minggu, 3 Oktober 2021.
Dalam sehari, Dimas bisa menghabiskan sampai 50 semangka sebagai bahan dasar membuat es semangka India. “ Sehari bisa 50 semangka, kalau lagi banyak (pembeli) semangkanya bisa lebih lagi,” ujarnya.

Untuk menu es semangka India, ia bedakan menjadi dua, yakni spesial dan reguler. Untuk yang spesial, Dimas menambahkan sirup dan susu segar, dijual seharga Rp8 ribu. Untuk yang reguler harganya lebih murah, hanya Rp5 ribu saja.
Kini Dimas memiliki 4 cabang dan 1 kemitraan yang berada di beberapa wilayah di Jakarta, dengan total karyawan sebanyak 15 orang untuk seluruh cabang.
Mengenai pendapatan, Dimas merasa bersyukur dirinya bisa menghasilkan sebanyak Rp3 juta sampai Rp4 juta per hari. Untuk akhir pekan, penghasilannya bisa mencapai Rp5 juta lebih per harinya.

“ Alhamdulillah, hari biasa omsetnya bisa Rp3 juta sampai Rp4 juta. Sabtu minggu lebih banyak lagi, kita bisa tembus sampai Rp5 juta lebih,” ungkap Dimas.
Kedepannya, Dimas ingin memiliki cabang es semangka India di seluruh wilayah Jabodetabek, dan dalam waktu dekat ini ia akan meluncurkan menu baru bernama es semangka Nano, namun enggan ia bocorkan ke publik.
“ Tunggu saja rilisnya nanti,” ujar Dimas sambil tersenyum.
Sumber: YouTube/Jajan Ranger
Dream - Pendiri Alfamart, Djoko Susanto dengan nama lahir Kwok Kwie Fo masih terus bertahan di daftar 50 orang terkaya Indonesia. Dalam majalah Forbes, kekayaan Djoko Susanto mencapai USD2,3 miliar atau setara Rp32,7 triliun pada 8 Oktober 2021.
Di balik kesuksesannya sebagai bos Alfamart, Djoko ternyata harus putus sekolah dan tidak lulus pendidikan SMA/SLTA. Dikutip dari berbagai sumber, Djoko merupakan anak keenam dari 10 bersaudara.
Alfamart Bagi-bagi Kupon Rp2 Juta untuk Lawan Corona? Hoax!
Di usia 17 tahun, ia sudah mulai membantu mengelola usaha milik orang tuanya, yakni kios yang menjual bahan-bahan makanan dan rokok di Pasar Tradisional Arjuna, Jakarta. Kios ini diberi nama Sumber Bahagia.
Kesuksesan Djoko dalam mengelola kios makanan dan rokok ini, menarik perhatian pemilik perusahaan rokok tembakau dan cengkeh terbesar di Indonesia, yakni Putera Sampoerna.

© © shutterstock
Djoko pertama kali bertemu generasi ketiga dari keluarga Sampoerna ini pada awal tahun 1980. Mereka sepakat untuk membuka kios pada tahun 1985. Sebanyak 15 kios dibuka pada tahun 1989, yang berlokasi di Jakarta.
Rangkaian Alat Masak Lengkap Kekinian di Alfamart
Lalu ditanggal 27 Agustus 1989 lahirlah toko bernama Alfa Toko Gudang Rabat yang memiliki konsep mini supermarket. Kemudian pada 1994 berdirilah Alfa Minimart yang selanjutnya dikenal dengan Alfamart.
Nama Alfa dipilih Djoko dan Putera karena nama ini merupakan nama yang netral dan tidak bersangkutan dengan nama mereka berdua.
Kerja sama Djoko Susanto dan Putera Sampoerna harus berakhir pada tahun 2005 ketika Sampoerna menjual bisnis tembakau berserta anak perusahaannya (termasuk 70 persen saham Sampoerna yang ada di Alfamart) kepada Philip Moris Internasional.

© © shutterstock
Philip yang tidak tertarik bisnis ritel pun menjual saham tersebut ke Djoko dan Northstar. Pada tahun 2010 Djoko membeli Northstar sehingga ia memiliki 65 persen saham perusahaan.
Pada tahun 2007, Djoko pun mendirikan Alfamidi.
Namun, di tengah perjalanan Alfa Supermarket terpaksa dijual ke Carrefour karena omzet kurang memuaskan. Kini Djoko pun masih fokus dengan bisnis ritel yang kini menjadikannya salah satu orang terkaya di Indonesia.
Advertisement
Wisata Susur Sungai Martapura di Kalsel, Bisa Jadi Pilihan Libur Akhir Tahun

Pemerintah Fokus Pemulihan Kondisi 3 Wilayah Terdampak Bencana

Epy Kusnandar Meninggal Dunia, Sempat Beri Wasiat Ingin Dimakamkan di Garut

Linksos, Komunitas yang Aktif Lindungi Hak Para Disabilitas

Seru Abis! Jajal Langsung Toyota Gazoo Racing di Sirkuit Mandalika


Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab

Film `Agak Laen: Menyala Pantiku!` Tembus 2 Juta Penonton dalam 4 Hari


Bae Suzy dan Kim Seon-ho Bikin Geger Vietnam, Joging Santuy Tanpa Masker

Anggota DPR Kritik Respons Pemerintah Terkait Banjir Aceh dan Sumatera

Wisata Susur Sungai Martapura di Kalsel, Bisa Jadi Pilihan Libur Akhir Tahun

Pemerintah Fokus Pemulihan Kondisi 3 Wilayah Terdampak Bencana