Jurus Koperasi Syariah Lindungi Petani dari Tengkulak

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Jumat, 4 November 2016 08:41
Jurus Koperasi Syariah Lindungi Petani dari Tengkulak
Mereka mengembangkan pembiayaan pertanian dengan syariah. Akad yang digunakan adalah...

Dream – Selama ini, pembiayaan di sektor pertanian sangat minim. Tingginya risiko bisnis di sektor pertanian menjadi pertimbangan utama lembaga keuangan untuk menyalurkan pembiayaan.

Namun, hal ini tidak berlaku bagi koperasi syariah, Baitul Tanwil Muhammadiyah (BTM) Amman, Magelang, Jawa Tengah. Koperasi syariah ini memberikan pembiayaan pertanian dengan konsep syariah.

Manager BTM Amman, Putro Prihatmanto, mengatakan pihaknya memberikan layanan pembiayaan bagi petani. Pembiayaan syariah ini diberikan dengan pertimbangan besarnya bisnis pertanian di Magelang.

Tak hanya itu, pembiayaan syariah ini juga merupakan wujud keberpihakannya terhadap petani yang nasibnya ditentukan oleh para tengkulak. Mereka membeli produk petani di bawah harga standar.

“ Pembiayaan pertanian ini ada unsur pemberdayaan bagi masyarakat,” kata Putro dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Dream, dikutip Jumat, 3 November 2016.

Koperasi syariah ini akan bekerja sama dengan Pasar Induk Nusantara (PIN) dan Komunitas Bina Tani Makmur (KBTM), untuk menyalurkan pembiayaan tersebut.

1 dari 2 halaman

Pilot Project

Pilot Project © Dream

Dream - Ketua Induk BTM, Achmad Suud, mengatakan pembiayaan pertanian syariah yang dilakukan BTM Amman ini adalah sebuah pilot project BTM untuk pembiayaan pertanian. Apabila berhasil, konsep ini akan dikembangkan di seluruh BTM se-Indonesia.

" Jadi sinergisitas program ini sekaligus merupakan studi kami dalam mengembangkan pembiayaan syariah berbasis pertanian," kata Achmad.

2 dari 2 halaman

Akad yang Dipakai

Akad yang Dipakai © Dream

Dream - Akad yang digunakan dalam pembiayaan syariah ini adalah akad ba’i salam, yaitu pembelian barang yang barangnya diserahkan di kemudian hari. Sedangkan pembayaran barangnya dilakukan di muka.

“ Selain akad ba’i salam, ke depan masih banyak akad yang lain yang bisa dikembangkan dalam transaksi bisnis pertanian,” kata dia.

Direktur Utama PIN, Sutardi, mengharapkan kemitraan ini disertai dengan langkah-langkah konkret dalam membangun ketahanan pangan secara integratif.

Dalam kerja sama ini, tiga pihak tersebut punya peran. Peran PIN di sini adalah sebagai pemasar produk pertanian, BTM Amman sebagai pemberi pembiayaan, dan KBTM sebagai produsen.

“ Sinergisitas inilah merupakan strategi bersama dalam keberpihakan terhadap produk pertanian kita,” kata dia. (Ism) 

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More