Kalah dengan Online Shop, Toko Kartu Legendaris Gulung Tikar

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Jumat, 29 Desember 2017 13:29
Kalah dengan Online Shop, Toko Kartu Legendaris Gulung Tikar
Kisahnya beginiテャテつ「テδッテつソテつステモテつヲ

Dream – Sudah 35 tahun, Gregory dan Diane Kechejian melayani ribuan pembeli untuk memberikan kartu ucapan di toko kartu di mall Paramus Park, New Jersey, Amerika Serikat. Kini, suami istri ini memilih menutup tokonya, Hallmark.

Dikutip dari laman North Jersey, Jumat 29 Desember 2017, Gregory menandatangani perjanjian pengakhiran kontrak dengan Paramus Park dan harus mengosongkan tokonya pada akhir Januari 2018.

Sebelum gempuran toko digital, saban hari pusat perbelanjaan ini ramai dan bisnis kartu ucapan menjadi booming. Puncaknya, pada 1990, Hallmark bisa membukukan penjualan sebesar US$2 juta, sekitar Rp27,1 miliar.

Kini, bisnis kartu ucapan meredup di tengah gencarnya perkembangan teknologi—begitu pula dengan pusat perbelanjaan.

Gregory mengatakan, mereka memilih menutup toko di Paramus Park karena ketidakpastian nasib pusat perbelanjaan ini. Tutupnya toserba Sears di mal itu menggenapi keputusan dia.

Pria ini juga ditawari untuk pindah toko. Tapi, permintaan itu ditolak. Gregory lebih memilih menutup toko daripada pindah toko dan harus bersaing dengan online shop yang juga menjual kartu ucapan Hallmark.

“ Kami masih menjual banyak kartu,” kata dia.

1 dari 1 halaman

Pelanggan Kecewa

Pelanggan Kecewa © Dream

Sayangnya, Hallmark tidak menjual kartu yang bisa membantu pelanggan setianya untuk mengekspresikan perasaan ketika toko ini memilih tutup.

“ Kami punya banyak pelanggan setia. Ini adalah bagian tersulit untuk pergi,” kata Gregory.

Diane juga mengungkapkan hal yang sama. Dia mengatakan ada kesamaan emosi ketika mereka membantu pelanggannya untuk merayakan peristiwa penting kehidupannya.

“ Kami merasa turut merayakan moment kehidupannya serta tahu anak-anaknya, keluarganya,” kenang Diane.

Para pelanggan Hallmark merasa sedih ketika tahu toko kartu ini akan tutup. Seorang pengunjung Paramus, Ruth Malakas, mengaku patah hati ketika Gregory dan Diane menutup toko.

“ Hati saya remuk. Ini adalah toko Hallmark saya,” kata Ruth.

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More