Kalahkah Miliarder Kaya Indonesia, Ini Sosok CEO Zoom dan Awal Mula Bisnisnya

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Senin, 13 April 2020 08:35
Kalahkah Miliarder Kaya Indonesia, Ini Sosok CEO Zoom dan Awal Mula Bisnisnya
Eric Yuan mengalahkan beberapa miliarder Indonesia di daftar Forbes Billionaires 2020.

Dream - Pemilik aplikasi video conference, Zoom, mungkin tak pernah menyangka ada hikmah di balik pandemi wabah Covid-19 yang mengubah cara orang berkomunikasi. Sejak kebijakan tinggal di rumah, banyak orang yang menggunakan aplikasi ini untuk melakukan rapat atau belajar jarak jauh.

Membludaknya pengguna aplikasi Zoom secara tak langsung membuat dompet CEOO Zoom, Eric Yuan, semakin tebal. Buktinya, Yuan untuk pertama kalinya masuk dalam daftar orag terkaya dunia, Forbes Billionaire 2020.    

Diketahui layanan video conference Zoom digunakan oleh sekitar 90 persen orang Amerika yang diharuskan tinggal dan bekerja di rumah.

Dengan kondisi tersebut, Yuan dilaporkan mengantongi kekayaan sekitar US$5,5 Miliar menurut majalah Forbes yang dirilis belum lama ini.

Laporan Forbes menempatkan Yuan di posisi orang terkaya ke-293 dunia. Harta kekayaan Yuan bahkan mengalahkan sejumlah miliarder senior Indonesia yang selalu masuk dalam daftar Forbes Billioanaires.

(Baca: 6 Orang Terkaya Indonesia, Harta Miliarder Paling Tajir Lenyap Rp87 T)   

1 dari 3 halaman

Ide Awal Membuat Aplikasi Zoom

Yuan (49) diketahui mengembangkan aplikasi konferensi video sejak tiba di AS dari China pada tahun 1997. Kala itu dia bekerja di WebEx sebelum diakuisisi oleh Cisco pada 2007. Selanjutnya  Yuan bekerja sebagai wakil presiden di Cisco sebelum keluar dan memulai Zoom pada 2011.

Ide membuat Zoom datang setelah dia berjuang untuk terhubung dengan istrinya yang sedang bersekolah di dua perguruan tinggi yang berbeda.

Keberuntungan Zoom sebetulnya tak hanya terjadi saat muncul pandemik Covid-19. Sebelumnya, Zoom telah mengantongi keuntungan sekitar 90 persen. Ketika wabah ini mulai masuk, banyak orang Amerika yang harus tinggal dirumah. Hal itu menjadikan pendapat Zoom semakin bertambah.

Pada 23 Maret lalu, saham Zoom melonjak hingga 135 persen dan ditutup di harga tertinggi sepanjang sejarah yaitu US$159,56 per lembar. Valuasi Zoom dihargai sekitar US$31 miliar.

Saat ini pihak Zoom belum merilis angka spesifik tentang lonjakan sahamnya, tetapi pihaknya mengatakan adanya pertumbuhan eksplosif selama beberapa minggu terakhir. Aplikasi Zoom ini juga menjadi aplikasi teratas untuk Iphone dan Android, mengalahkan Tiktok di posisi kedua.

 

2 dari 3 halaman

Alasan Orang Menggunakan Zoom

Meskipun belum ada penjelasan mengapa masyarakat lebih memilih layanan Zoom dibandingkan aplikasi serupa, banyak pihak menduga karena aplikasi ini memiliki fitur menarik. Sejumlah fitur yang dimilik Zoom di antaranya beautifying filter, opsi penambahan latar belakang virtual, kualitas panggilan konsisten, perekam video pertemuan dan pembagi layar.

Namun perkembangan Zoom tak sepenuhnya mulus. Perusahaan juga sempat menghadapi isu seperti penggunaan Zoom untuk berbagi konten porno, pelecehan virtual pada pertemuan Alcoholics Anonymous dan mengganggu kelas virtual.

Untuk berbagai persoalan tersebut, Yuan menegaskan perusahaan telah melakukan kesalahan terkait privasi dan keamanan.

" Layanan kami dibangun untuk melayani pelanggan bisnis dan perusahaan," kata Yuan selama wawancara.

" Namun, karena krisis COVID-19 ini pergerakannya terlalu cepat. Kami kurang antisipasi," jelas Yuan.

(Sah, Sumber: businessinsider.sg)

3 dari 3 halaman

Beri Komentar