Kata Perdana Menteri Malaysia, Wirausaha Itu...

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Kamis, 4 Agustus 2016 12:29
Kata Perdana Menteri Malaysia, Wirausaha Itu...
Perdana Menteri Malaysia mendorong enterpreneurship di negaranya, berkembang.

Dream - Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, mendorong sektor wirusaha berkembang. Alasannya, sektor ini turut memberikan manfaat bagi pemerintah.

Najib mengatakan hal lumrah yang dilakukan oleh anak muda, terutama yang baru lulus kuliah dan sekolah adalah mencari pekerjaan. Tujuannya tak lain mencari uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun, dia pun mendorong warganya bisa menjadi pebisnis.

" Kita tinggal pilih, mau cari kerja atau menjadi penyedia kerja. Wirausaha itu berkaitan dengan pemikiran inovatif dan dinamis," kata dia dalam acara peluncuran " Malaysia's Global Entrepreneurship Community" (GE Community) di sela-sela acara " 12th World Islamic Economic Forum" di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, kemarin.

Najib mengatakan pemerintah pun siap membantu sektor ini berkembang. " Kami juga membantu untuk menciptakan industri baru," kata dia.

Najib mengharapkan wirausaha bisa mencari ide-ide inovasi yang unik. Dengan inovasi, akan tercipta bisnis unik yang bisa memenuhi kebutuhan orang-orang.

" Inovasi ini juga bisa memberikan pendapatan bagi pemerintah (serta pajaknya) bisa digunakan untuk membangun jalan dan rumah sakit," kata dia.

Selain itu, Najib mengatakan pemerintah akan mendukung wirausaha di negaranya. Salah satunya dengan menjadi tuan rumah GE Community.

Dalam ajang yang akan digelar pada 2-3 November 2016, pemerintah akan mengajak pengusaha kawasan ASEAN, pemangku kepentingan, pelaku usaha industri, dan pelaku startup turut serta dalam acara ini.

" Kami menyadari bahwa pengusaha adalah pelaku kunci dalam mendorong pertumbuhan sosial ekonomi Malaysia," kata dia.

Negeri Jiran ini akan menjadi tuan rumah GE Community yang akan dihelat tiga bulan lagi. Acara ini merupakan bagian dari Malaysia Enterpreneurship Week. GE Community ini akan fokus pada 12 klaster bisnis, seperti bioteknologi, pangan, pertanian, dan energi.

Setiap klaster ini akan menyertaka 100 pelaku usaha untuk bertukar pikiran, berbagi cerita sukses, dan mendorong pengusaha lokal untuk terjun ke pasar global. (Ism) 

Beri Komentar