PM Malaysia Datuk Seri Najib Razak
Dream - Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Najib Razak, mengajak negara-negara muslim dunia untuk merevolusi sistem keuangan syariah bagi entrepreneur dan lembaga pembiayaan.
Langkah revolusi ini diharapkan bisa membantu menjaga pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Meski upaya pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masih menghadapi tantangan, Najib yakin dunia Islam telah melakukan langkah yang mengesankan.
Bahkan, kata Najib seperti dikutip laman nst.com.my, Selasa, 21 Oktober 2014, Organisasi Konferensi Islam (OKI) kini telah menjadi kelompok negara berpengaruh di kancah ekonomi global.
Data terbaru dari Statistical Economic and Social Research and Training Centre for Islamic Countries menunjukan produk domestik bruto (PDB) negara-negara OKI melompat US$ 7,5 triliun pada 2008 menjadi US$ 9,4 triliun pada 2012.
" Lihatlah angka-angka ini, potensi saudara-saudara Muslim kita tak terbatas," tegasnya.
Melihat potensi tersebut, Najib mengajak semua negara muslim bahu-membahu menggali pendekatan baru dan menantang dirinya sendiri dengan cara pikir baru.
Menurut Najib, negara-negara Muslim dalam beberapa dekade terakhir sudah banyak yang mampu menguasai ekonomi dunia. Pusat ekonomi dan sumber kekayaan seperti logistik, minyak dan gas, sektor jasa, dan keuangan Islami kini berada di tangan-tangan negara Muslim.
" Potensi negara muslim luar biasa besar jika kita bisa mengelolanya dan berjalan bersama," ujarnya.
Advertisement
5 Komunitas Olahraga di Decathlon Summarecon Bekasi, Yuk Gabung!

Fakta Unik di Ethiopia yang Kini Masih 2018 Meski Dunia Sudah Tahun 2025

Belajar Sejarah Nggak Lagi Boring Bareng Komunitas Jelajah

4 Cara Ampuh Hilangkan Lemak di Perut, Cobain Yuk!

Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia


Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics

Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!

Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu


5 Komunitas Olahraga di Decathlon Summarecon Bekasi, Yuk Gabung!

Fakta Unik di Ethiopia yang Kini Masih 2018 Meski Dunia Sudah Tahun 2025
