Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kena PHK karena Corona, Warga Klaten Niat Jual Ginjal

Kena PHK karena Corona, Warga Klaten Niat Jual Ginjal Keluarga Frans Mendapatkan Bantuan Dari Polres Klaten Dan Dandim 0723/Klaten. (Foto: Merdeka.com)

Dream – Kabar miris datang dari Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Seorang pria bernama Frans Larry Oktavianus (43), warga Dusun Karangasem, Desa Ngering, Kecamatan Jogonalan, dipecat karena pandemi covid-19.

Dikutip dari Merdeka.com, Senin 4 Mei 2020, Frans semula bekerja di cucian motor. Dia terkena PHK imbas dari merajalelanya virus Corona atau Covid-19. Karena terdesak kebutuhan, Frans dikabarkan ingin menjual salah satu ginjalnya. Frans dikabarkan pergi dari rumah dengan berjalan kaki untuk menemui Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Salah seorang warga Dukuh Karangasem yang enggan disebutkan namanya menyampaikan, para tetangga tidak mengetahui yang terjadi dalam kehidupan rumah tangga Frans. Warga justru tahu setelah beritanya viral di media sosial. Seandainya sejak awal keluarga menyampaikan ada kesulitan, warga dengan senang hati akan membantu.

"Kami para tetangga tidak tahu ada masalah apa, karena orangnya sedikit tertutup," kata dia.

Beri Bantuan

Mendengar kabar tersebut, Kapolres Klaten AKBP Wiyono Eko Prasetyo bersama Dandim 0723/Klaten Letkol Kav. Minarso SIP menyambangi keluarga Frans, Minggu, 3 Mei 2020. Keduanya datang memberikan bantuan sembako kepada keluarga Frans Larry Oktavianus. Mereka juga meminta keluarga untuk membujuk Frans agar pulang.

"Kami datang kesini bersama unsur terkait, itu untuk menunjukkan bahwa (dalam menghadapi masalah ini) Ibu tidak sendirian. Sampaikan kepada anaknya tidak usah jauh-jauh kemana-mana, segera kembali saja." ujar Kapolres kepada ibu mertua Frans, Mulyani,.

Minarso meminta warga yang mengalami kesulitan ekonomi saat pandemi, melapor kepada gugus tugas, RT/RW maupun Polsek dan Koramil untuk diberikan bantuan.

“Ini bentuk ketanggapan posko kami bersama donatur yang ada. Jika ada warga yang mengalami kesulitan jangan langsung membuat keputusan yang merugikan dirinya sendiri. Ini membuat hubungan sosial antar tetangga terlihat kurang perhatian. Kami berharap melapor secara berjenjang ada pak RT, RW Koramil, sehingga apa yang bisa kita bantu akan kita bantu,” kata dia.

Bagikan Sejumlah Sembako

Rombongan Polres dan Dandim juga membagikan sejumlah bantuan sembako kepada warga sekitar. Sedikitnya 20 paket yang masing-masing terdiri dari beras, mi instan, minyak, gula dan sirup dibagikan.

Kapolres menambahkan, kegiatan pemberian bantuan kepada warga terdampak covid-19 sudah dilakukan sejak awal pandemi. Bahkan dalam sepekan 3 kali membagikan bantuan. Pihaknya bersama Kodim 0723/Klaten selaku gugus tugas bagian logistik terus menyisir warga-warga terdampak yang tidak terjangkau bantuan dari pemerintah.

"Pemberian bantuan sembako kepada warga yang terdampak Covid-19 sebenarnya sudah sering kita lakukan bersama stakeholder terkait. Ada TNI-Polri, pemkab dan relawan. Hanya saja hari ini ada rekan kita yang kemarin sempat berjalan kaki, ini keluarganya juga sudah kita monitor, kita berikan bantuan sembako," kata Minarso.

Viral Karyawan Gaji Rp80 Juta Kena PHK, Cicilan Numpuk Rumah Tangga Berantakan

Dream - Pandemi corona turut berdampak pada perekonomian global. Sejumlah perusahaan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan merumahkan sejumlah karyawan.

Hal ini merupakan kabar buruk bagi para pekerja yang harus menafkahi keluarga. Bahkan mereka yang terbiasa mendapatkan gaji besar.

Belakangan ini kasus pekerja dengan gaji Rp80 juta tengah viral di media sosial. Bahkan 'Gaji Rp80 Juta' mendadak jadi trending topic di Twitter. Kisah berawal dari cuitan akun @_pasiholan.

Ia menceritakan kerabatnya yang berprofesi sebagai karyawan swasta dengan gaji Rp80 juta per bulan. Namun karyawan tersebut terpaksa dirumahkan oleh perusahaan.

Gempuran Digital dan Pandemi

" Teman saya kerja di perusahaan swasta bergaji 80 jutaan per bulan. Baru 2 bulan dirumahkan, rumah tangganya langsung berantakan krn selama ini keluarganya berbiaya tinggi," tulis @_parsiholan_

Selama 2 bulan, ternyata gaya hidup mewah keluarga tersebut yang menjadi penyebab ekonomi berantakan.

Menurut akun itu, kerabatnya kini kewalahan menanggung kredit mobil mewah hingga KPR rumah di kompleks elit senilai Rp3 miliar.

" Tabungan tipis. Skrg mereka bingung. Kasihan," ujarnya.

 Twitter

Tak sedikit warganet yang iba dengan cerita tersebut. Namun banyak juga yang justru menjadikannya bahan cibiran.

Akun Twitter @genzejutaakal menyamakan kisah tersebut dengan mahasiswi universitas bergengsi yang menolak gaji Rp8 juta karena merasa kurang.

 Twitter

Foto: Twitter @genzejutaakal

Topik tersebut langsung dipenuhi komentar publik. Warganet saling melontarkan pendapat dan keluh kesah mereka.

" Aku lulusan smk bisa apa. Dapet gaji 3jt alhamdulillah banget, bisa bantu bantu keluarga. Intinya ya bersyukur ajalah," kata @winnithepoohhh

" W dipanggil interview aja udah bahagia bgt. Lamaran ga tembus2 wkwkw," sahut @sekar_aninda

" Kalo gue punya gaji 80jt, mungkin bakal gua utamain buat investasi dulu," sambung @Bayuadjn

" Udah dibilang, seberapa banyak pun gaji kamu jika gaya hidup tinggi, tetep aja bakal ngrasa kurang terus," ujar @noonalipoo

" Corona mengajarkan kita arti menabung dan hidup irit," kata @intanps18

" Hikmah dari corona, yg di atas merasakan yg di bawah," tutur @ginamaulana

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Detik-Detik Penangkapan Ular Kobra Sepanjang 1,5 Meter yang Masuk ke Motor Warga

Detik-Detik Penangkapan Ular Kobra Sepanjang 1,5 Meter yang Masuk ke Motor Warga

Ular kobra Jawa sepanjang 1,5 meter itu masuk ke dalam lubang stang motor.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bungkus! Tebak kopi Sachet

Bungkus! Tebak kopi Sachet

Sahabat dream, kalian suka minum kopi sachet gak nih? Kalau pernah, pasti bisa dong jawab tebakan ini.

Baca Selengkapnya