Bukalapak, Unicorn Yang Dibangun Dari Rumah Kos Dan Modal Rp80 Ribu
Dream - Bukalapak menorehkan catatan manis di tahun 2021. Menjadi emiten dengan raupan dana IPO terbesar, siapa sangka jika Bukalapak pada awalnya hanya perusahaan rintisan (starup) teknologi dibangun dengan dana sekitar Rp80 ribu.
Menggunakan kode ticker BUKA, perusahaan menjadi emiten ke-28 yang melantai di Bursa Efek Indonesia pada tahun ini. Bukalapak juga menjadi unicorn pertama yang melantai di pasar modal Tanah Air.
Mengutip laman resmi perseroan, Bukalapak didirikan pada 10 Januari 2010 oleh tiga pendiri di sebuah rumah kos semasa kuliah di Institut Teknologi Bandung.
Ketiga orang itu adalah Achmad Zaky, Nugroho Herucahyono, dan Fajrin Rasyid.
Ketiga pendiri Bukalapak ini mencoba mewujudkan ide mereka dengan hanya bermodalkan uang Rp80 ribu. Uang tersebut digunakan untuk memesan alamt website yang digunakan hingga saat ini.
Tujuh tahun berselang, ide website dari rumah kos itu membuahkan hasil. Bukalapak didaulat sebagai startup unicorn karena mencatat valuasi US$ 1 miliar, sekitar Rp14 triliun, pada 2017.
Pada tahun yang sama, Bukalapak meluncurkan Mitra Bukalapak untuk membantu warung-warung tradisional bersaing dengan toko-toko modern. Dibantu mengakses dunia maya, kini warung yang menjadi Mitra Bukalapak dapat menawarkan layanan tambahan secara online, seperti bayar tagihan dan top up pulsa.
Berbagai transaksi dan layanan juga disediakan Bukalapak untuk membantu Mitra Bukalapak berkembang. Hasilnya, pertumbuhan pendapatan mitra Bukalapak dari 2018 hingga 2020 tumbuh lebih dari 1.200 persen.
Segmen Mitra Bukalapak setahun yang lalu bahkan mencatatkan pendapatan terbesar kedua Rp 198,83 miliar, setelah segmen marketplace sebesar Rp 1,03 triliun. Serta pendapatan dari Buka Pegadaian sebesar Rp 128,3 miliar.
“ Berdasarkan segmen usaha, kontribusi terbesar pendapatan neto konsolidasian untuk tahun 2020 adalah marketplace yaitu sebesar 75,9 persen atau senilai Rp 1,03 triliun. Kenaikan penjualan neto pada 2020 terutama disebabkan oleh kenaikan pendapatan neto konsolidasian di marketplace sebesar 41,2 persen atau senilai dengan Rp 300,92 miliar,” seperti dilansir dari prospektus Perseroan.
Hingga saat ini perusahaan yang dibangun dengan modal Rp80 ribu itu sudah melayani lebih dari 6,5 juta pelapak online dan 8 juta Mitra Bukalapak beserta 100 juta pengguna. Bisnis Bukalapak juga semakin meluas dengan hadirnya tiga anak usaha yaitu PT Buka Mitra Indonesia (BMI), PT Buka Investasi Bersama (BIB), dan PT Buka Pegadaian Indonesia.
Perkembangan bisnis Bukalapak semakin besar setelah perusahaan memutuskan go public di tahun 2021. Dengan melepas 25.765.504.800 lembar saham dan harga perdana saham IPO Rp850, Bukalapak meraih dana segar Rp21,9 triliun untuk modal pengembangan usaha.
Tak hanya menjadi perusahaan unicorn pertama yang melantai di BEI, Bukalapak juga menorehkan sejarah perolehan dana IPO terbesar mengalahkan emiten-emiten raksasa yang sudah melantai terlebih dahulu.
(Sah, Sumber: Liputan6.com)