Direkrut karena Jujur Kini Jadi Tersangka Penipuan, Begini Cara Ajudan Pribadi Bisa Dekat dengan Pejabat

Reporter : Okti Nur Alifia
Kamis, 16 Maret 2023 17:47
Direkrut karena Jujur Kini Jadi Tersangka Penipuan, Begini Cara Ajudan Pribadi Bisa Dekat dengan Pejabat
Mantan bosnya adalah Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Jasa Konstruksi Nasional (Gapensi atau Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia) Andi Rukman Karumpa.

Dream - Ditangkapnya Muhammad Akbar Pera Baharudin yang lebih terkenal sebagai Ajudan Pribadi dalam dugaan kasus penipuan dan penggelapan jual beli mobil mewah Rp1,3 miliar menyeret nama mantan bosnya.

Ajudan Pribadi diketahui pernah bekerja pada mantan bos yang merupakan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi), Andi Rukman Karumpa.

Andi diketahui membawa Akbar untuk menjadi ajudan pribadi setelah sebelumnya hanya bekerja sebagai pemulung. Memiliki gaya kocak dalam unggahannya, Akbar pun mulai terkenal sebagai seorang selebgram.

Saat bekerja sebagai ajudan pribadi Andi, Akbar sering mendampingi atasannya saat bertemu sejumlah pengusaha, pejabat hingga jenderal TNI dan Polri.

Beberapa pejabat dan pengusaha bahkan pernah muncul diunggahan akun Instagram @ajudan_pribadi saat ditemui bersama bosnya itu.

 

1 dari 5 halaman

Awal Mula Karier Ajudan Pribadi

Awal mula kiprah Ajudan Pribadi tersebut diungkap Indra Rukman, putra dari Andi Rukman Karumpa. Indra mengakui Akbar bisa masuk ke dalam lingkungan keluarganya hingga dianggap seperti adik sendiri.

" Dikarenakan banyak yang WA/Telf untuk menanyakan kabar Akbar Nyol Ajudan Pribadi ke saya dan belum saya respon, izin saya menyampaikan beberapa hal di sini," tulis Indra Rukman di akun Instagramnya, @indraarukman dikutip Kamis, 16 Maret 2023.

Akbar telah bekerja kepada ayahnya sejak di Makassar hingga dibawa ke Jakarta di tahun 2014. Namun di tahun 2020, Akbar memutuskan untuk kembali bekerja di Makassar.

" Benar adanya bahwa Akbar kami bawa dari Makassar ke Jakarta dan menjadi bagian dari keluarga kami sejak 2014," terangnya.

 

2 dari 5 halaman

Keluhan Soal Perilaku Ajudan Pribadi

Semenjak memutuskan kembali ke kampung halaman, Lanjut Indra, keluarganya tak pernah lagi mengetahui kegiatan dilakukan Akbar di Makassar.

Selama tiga tahun tak lagi berhubungan, Indra mengaku keluarga sering mendengar keluhan tentang perilaku Akbar setelah pulang kampung. Terlebih Ajudan Pribadi sering menyatut nama keluarga besar Andi Rukman Karumpa untuk urusan pribadi.

" Banyak keluhan terutama dari kolega dan rekan bisnis saya dan ayah saya soal perilaku Akbar yang banyak berulah," lanjut Indra.

Namun Indra saat itu tidak mempersoalkan soal penyatutan nama keluarga karena sudah menganggap Ajudan Pribadi seperti adik sendiri.

" Mohon maaf kepada teman-teman yang sudah dirugikan oleh Akbar," ungkapnya.

 

3 dari 5 halaman

Awal Pertemuan dengan Mantan Bos

Indra berharap kasus yang mantan ajudan pribadi ayahnya itu bisa ikhlas menjalani proses hukum dan belajar dari kesalahan untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

" Insya Allah Akbar ke depan bisa menjadi orang yang lebih baik. Serta keluarga Akbar Nyol bisa diberikan kekuatan oleh Allah SWT untuk menjalani ujian ini," pungkas Indra

Sementara itu, Ajudan Pribadi sempat menceritakan pertemuannya dengan Andi Rukman, mantan bosnya. Berawal jualan kacang sambil menjadi tukang pijat di tempat bermain golf, dia pernah mendapat permintaan memijat Andi Rukmana dan sempat bertukar nomor HP.

" Aku kasih tukeran nomor HP sama bos yang dipijit itu," terang Ajudan Pribadi di kanal Youtube Denny Cagur.

 

4 dari 5 halaman

Diangkat Ajudan Pribadi karena Jujur

Sebelum menjadi ajudan pribadi Andi Rukman, Akbar bekerja sebagai tukang bersih-bersih. Dia diangkat menjadi ajudan pribadi karena kejujurannya.

" Ajudan satu ini (yang sebelumnya) suka curi dolar enggak jujur, jadi dipecat. Mau cari ajudan militer polisi enggak mau dia (majikan). Akhirnya saya jadi ajudan," ucapnya.

" Saya pernah dites, saya disuruh beli rokok, duitnya saya kasih kembali.

" Biarpun kita S1, S2, punya S3, kalau tidak jujur sama saja kita enggak dipakai sama orang," jawab Akbar. 

5 dari 5 halaman

Bekerja bersama Andi Rukman, Akbar mendapatkan berbagai keuntungan seperti mendapat barang-barang mewah hingga uang dalam mata uang dolar.

Perjalanan hidupnya berlanjut dan membaut Akbar mulai dekat dengan sejumlah pejabat negara karena kemampuan pijatnya.  Hidupnya berubah dan menjadi selebgram dengan 1 juta pengikutnya di Instagram.

Namun kesuksesan yang diraihkan terancam hilang karena dugaan kasus penipuan dan penggelapan dana. Akbar terancam hukuman empat tahun penjara atas perbuatannya.

Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol M. Syahduddi mengatakan, penyidik telah menerima laporan dari korban inisial AL alias Leo melalui penasihat hukumnya. Kepada penyidik, Ajudan Pribadi mengakui perbuatannya.

Kasus ini telah dilaporkan sejak 19 November 2022 lalu. Atas perbuatannya, dia dikenai pasal 378 dan pasal 372 undang-undang hukum pidana dengan ancaman pidana selama 4 tahun.

 

Beri Komentar