Subiadi (Foto: YouTube Helmy Yahya Bicara)
Dream - Ikhtiar dan berdoa merupakan modal awal untuk membangun sebuah bisnis. Seperti yang dilakukan Subaidi, 38 tahun.
Dilansir kanal YouTube Helmy Yahya Bicara, Jumat 2 Juli 2021, Subiadi membagikan kisah hidupnya menuju jalan kesuksesan.
Diusianya yang masih remaja kala itu, Subiadi harus memulai hidup dengan bekerja sebagai TKI di Malaysia sebagai kuli bangunan.
" Jadi pernah kerja bangunan?" tanya Helmy.
" Pernah 16 tahun, pak. Di Malaysia dari umur 13 sudah merantau," jawabnya.
Bekerja sepenuh hati menjadi kuli bangunan terpaksa membuatnya menelan kepahitan. Ia hanya digaji setengah dari yang seharusnya.
" Di sana saya bekerja bangunan, ikut teman-teman, dan gajinya dibayar separuh dari gaji dewasa walaupun pekerjaannya sudah bisa seperti mereka," ungkapnya.
Seiring berjalannya waktu, Subaidi yang tak gentar langsung membanting stir dan nekat mencoba pekerjaan baru yakni bisnis rental mobil.
Namun nahas, bukan mendapat keuntungan dari hasil bisnisnya, salah satu mobilnya justru hilang.
" Saya buka rental, di rental itu, tiga bulan mobil satu hilang. Itu pun tiga mobil saya kredit semua, setelah itu saya di rumah pun enggak enak duduk, debt collector datang. Saya lari ke belakang sampai saya ambilkan clurit, lari semua," katanya.
Tak patah arang, ia terus mencoba berbagai hal. Salah satunya yakni sebagai penjual daging ayam di pasar dan lain sebagainya.
Semua usaha miliknya menemukan jalan buntu. Salah satu usaha yang justru melesat tajam dan berkembang ialah minimarket.
Hanya mencoba peruntungan dengan menawarkan konsep, Subiadi pun menggunakan kemampuannya bernegosiasi dan mendapatkan investor. Modal awal yang ia keluarkan hanya Rp10 juta.
" Kamu jual apa? Konsep? Investornya dari orang lain?" tanya Helmy.
" Iya," singkatnya.
" Cuma Rp10 juta untuk legalnya saja?" tanyanya kembali.
" Betul," balasnya.
Hingga saat ini, 12 minimarket miliknya tersebar di Madura dan Jawa Timur. Keuntungan ratusan juta hingga miliaran rupiah pun bukan suatu hal baru bagi Subaidi.
Melewati asam manis kehidupan membuat Subaidi memiliki banyak pengalaman berharga untuk diceritakan kembali. Seringkali, Subaidi memberikan pesan kepada tiga buah hati serta pegawainya untuk tetap bekerja keras tanpa kenal latar belakang.
" Saya berpikir, di saat mereka (anak-anak) dilahirkan sampai usia 17 tahun, mereka tidak bisa apa-apa. Nah, di saat itu saya mengumpulkan persiapan hidupnya mereka sehingga tidak seperti saya," jelasnya.
" Saya selalu sampaikan sama staf saya, anak-anak saya, saya tidak ingin kamu melewati masa susahnya seperti saya, tetapi saya pesan kalau kamu berhasil, tiru cara saya. Saya tidak berpikir saya pakai alphard, saya punya uang, gak pernah berpikir, saya tetap bekerja," terusnya.
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib