Global Head Of Marketing GoFood - Ichmeralda Rachman Dan CEO Teguk - Maulana Hakim (Foto: Dream.co.id/Okti Nur Alifia)
Dream - Siapa sangka cendol bisa dijual ke Amerika Serikat? GoFood, online food delivery terkemuka di Indonesia, memperkenalkan Teguk, salah satu mitra UMKM-nya yang berhasil membuka gerai pertamanya di New York.
Resmi dibuka di daerah SoHo, New York, pada 17 September 2022, ekspansi Teguk menambah catatan positif UMKM kuliner lokal yang mampu menembus pasar internasional berkat go digital.
“ Kami turut bangga atas pencapaian positif dan ekspansi Teguk ke New York. GoFood selalu mendukung perkembangan Teguk sejak 2019, sebagaimana juga GoFood selalu berupaya mewujudkan komitmen untuk menjadi mitra andalan bagi seluruh mitra UMKM kami,” kata Global Head of Marketing GoFood, Ichmeralda Rachman, di Jakarta, Kamis 29 September 2022.
CEO Teguk, Maulana Hakim, mengungkapkan kebanggaannya bisa mewujudkan mimpi brand yang sudah berdiri sejak 2018 itu. Berawal di tanah Tangerang Selatan, SoHo menambah jumlah gerainya yang sebelumnya sudah memiliki 180 gerai di Indonesia dengan 800 karyawannya.
“ Berkat strategi pemasaran dan penjualan yang tepat sasaran melalui GoFood, kami berhasil meraih pertumbuhan bisnis yang eksponensial sejak bermitra dengan GoFood hingga akhirnya kami berani ke mancanegara, tepatnya ke New York,” ungkap Maulana.
Omzetnya di Indonesia bahkan melezat hingga mencapai 275 persen tanpa ada konsep franchise maupun uluran dana dari investor.
Meskipun untuk ke depannya, Maulana tidak menampik bahwa kemungkinan akan ada peluang investasi. Karena sejak pembukaan gerai di New York pada dia juga diundang untuk membuka gerai di Filipina dan Jerman.
Amerika Serikat dipilih Maulana karena Negeri Paman Sam itu mempunyai penduduk yang terbanyak setelah Indonesia. Apalagi SoHo yang mempunyai 50 persen wisatawan mancanegara.
Di indonesia, Teguk menjual berbagai camilan mulai dari roti bakar, cuanki dan lainnya. Dan yang menjadi produk khusus andalan mereka adalah minuman kekinian seperti Thai Tea.
Di New York sendiri Teguk hanya memperkenalkan produk Thai Tea dengan 80 persen menu hanya dijual di sana, salah satunya varian coconut series. Coconut series secara khusus dijual di GoFood hanya sampai 14 Oktober 2022.
“ Indonesia kan kaya dengan kelapa ya, ya kita hadirkan kelapa yang benar-benar asli,” ungkap Maulana.
Yang spesial, adapula es cendol yang diproduksi berkat kerjasama dengan Diaspora di New York.
“ Pembukaan gerai pertama Teguk di New York, mendapat antusiasme yang besar dari warga lokal dengan penjualan mencapai 634 minuman hanya dalam kurun waktu tiga hari,” lanjut Maulana.
Pembukaan gerai di New York bukan hanya sekadar menjual. Maulana mengaku perlu melihat pangsa pasar terlebih dahulu dengan tim analisisnya yang memulai riset dari bulan Maret 2022. Berjalan dengan melihat data, baginya sangat penting untuk menjalankan bisnis.
Disebutnya, bahwa orang-orang di Amerika sudah menjadikan minuman seperti Thai Tea dan sejenisnya adalah sebagai culture. Sedangkan di Indonesia baru pada sampai tahap behavior.
“ Segmen pasar di New York, di sana dikenal dengan direct selling. Produk yang akan bicara,” Maulana menginformasikan.
Dari segi selera, mereka lebih menyukai manis. Namun warga Presiden Joe Biden itu juga sangat memperhatikan takaran kalori yang harus tercantum dalam ingredient produk.
Inilah bedanya dengan Indonesia. Dari segi bahan baku semuanya pun murni harus mengambil dari produk lokal di sana.
Bagaimana cara Teguk memikat pembeli di New York? Maulana menuturkan bahwa dalam promosinya saat ini dia lebih menonjolkan kata Asia dan Asia Tenggara. Karena ketika mendengar kata Thai Tea, dua kata itulah yang menurutnya lebih cocok.
Minuman Teguk yang ada di New York dijual mulai dari US$ atau sekitar Rp76.000 dengan kurs saat ini senilai Rp15,263 per dollar.
“ Ambisi kita cukup optimis, mudah-mudahan akan membuka 1 gerai lagi,” ujar Maulana.
Ketika ditanya arti dari nama Teguk, inilah rahasianya. Maulana membocorkan nama brand yang tepat seharusnya dibuat dengan kata kerja. Di mana kata Teguk bisa dialihkan dengan kata promosi meneguk, teguklah, dan lainnya.
Dari segi bisnis, Maulana mempunyai beberapa strategi yang selama ini ia terapkan. Yakni Strong Community, di mana Teguk mempunyai komunitas bernama Sobat Peneguk. Komunitas secara tidak langsung akan membantu promosi brandnya sendiri.
Selanjutnya ada Strong Local, yang memanfaatkan pelayanan offline maupun online. Saat tahun 2018, Teguk masih menggunakan promosi secara konvensional. Menurut Maulana penjualan online tidak bisa dihindari untuk menumbuhkan bisnis seperti halnya platform seperti GoFood.
“ Sosial media saja nggak bisa, perlu ada kolaborasi dengan platform,” katanya yang melihat bahwa dahulu bisnisnya mempunyai keterbatasan lokasi dan tempat.
Dia juga memanfaatkan influencer dengan usia 18-25 tahun. Menurutnya ini juga menjadi komunikasi yang efektif untuk memperkenalkan produk, sebab usia tersebut juga bisa menggaet customer di usia 25 tahun ke atas.
Lalu ada Product Innovation, di mana seorang pebisnis menurutnya harus melihat bagaimana selera customer dalam produk-produk yang dijualnya. Dengan pula menonjolkan DNA produk itu sendiri. Dan goal yang sekarang sudah tercapai adalah Internasional Expansion ke New York.
" Jangan takut untuk bermimpi, karena mimpi bisa jadi nyata," pesannya.
Advertisement
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Mantan Ketum PSSI Usulkan STY Kembali Latih Timnas, Ini Alasannya
Wanita Ini 400 Kali Operasi Plastik Selama 15 Tahun
Potret Keren Yuki Kato Taklukan Chicago Marathon 42,2 Kilometer
16 Peneliti dari ITB Masuk Daftar World Top 2% Scientists 2025
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Bahas Asam Urat dan Pola Hidup Sehat, Obrolan Raditya Dika dan dr. Adrian Jadi Sorotan