BSI Didorong Jadi BUMN, Tak Berkutik Jika Masih Jadi Anak Usaha

Reporter : Alfi Salima Puteri
Selasa, 1 Maret 2022 18:45
BSI Didorong Jadi BUMN, Tak Berkutik Jika Masih Jadi Anak Usaha
Dengan berstatus sebagai BUMN, bukan anak usaha BUMN, BSI dapat menentukan strategi pembiayaan tanpa harus menyatukan banyak keinginan para induk usahanya

Dream - Status PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) sebagai anak usaha tiga bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membuat perusahaan tak bisa berkutik. Dengan menjadikan BSI sebagai BUMN diharapkan akan mendorong kontribusi keuangan syariah bagi perekonomian nasional.

Untuk diketahui pemegang saham terbesar BSI saat ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar 50,83 persen. Diikuti PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 24,85 persen, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebesar 17,25 persen. Sisanya dimiliki oleh publik sebesar 7,08 persen dan pemegang saham lain di bawah 5 persen.

Pandangan untuk menjadikan BSI sebagai BUMN disampaikan dua Anggota Komisi VI DPR. Dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, Achmad Badrowi menyatakan dukungannya atas rencana pemerintah menjadikan BSI sebagai perusahaan milik negara.

Menurut Badrowi, dengan menjadikan BSI sebagai entitas sendiri akan membuat perusahaan lebih leluasa dalam menentukan arah bisnis serta strategi pembiayaan tanpa harus menyatukan banyak keinginan para induk usahanya.

“ BSI hari ini tidak bisa berkutik karena ada tiga pemegang saham, ada BRI, Mandiri, BNI. Masing-masing pemegang saham memiliki keputusan, keinginan, atau orientasi yang berbeda,” katanya akhir pekan lalu.

 

1 dari 3 halaman

Indonesia Butuh Lembaga Keuangan Syariah Kuat

Lebih jauh, Badrowi menilai Indonesia membutuhkan lembaga keuangan syariah yang kuat dan saat ini hanya bertumpu pada BSI. Keberadaan lembaga ini diperlukan karena pertumbuhan ekonomi syariah global yang bakal naik hingga US$2,4 triliun pada 2024 mendatang.

Pendapat senada datang dari anggota komisi IV DPR dari Fraksi Golkar, Puteri Komarudin yang menilai upaya menjadikan BSI sebagai bank BUMN perlu didorong bersama-sama. Dia mengingatkan transformasi besar BSI ini membutuhkan kesiapan dari segi manajemen, rencana bisnis, sumber daya manusia (SDM), hingga infrastruktur.

“ Begitu menjadi bank BUMN, BSI memiliki tugas besar untuk meningkatkan kontribusi keuangan syariah bagi perekonomian nasional,” katanya.

Temui CEO Dubai Islamic Bank, Bank Syariah Indonesia Jajaki Peluang Kerja Sama

 

2 dari 3 halaman

Wapres Desak Saham Seri A Dwiwarna di BSI

Sebelumnya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengungkapkan pemerintah berencana menyertakan modal negara melalui saham seri A Dwiwarna untuk mendorong pertumbuhan BSI. Untuk tujuan tersebut, Wapres menilai kepemilikan negara secara lanngsung sangat diperlukan.

“ Negara nanti memiliki hak-hak istimewa untuk menyetujui perubahan anggaran dasar, mengangkat dan memperhatikan dewan pengurus [direksi], dan juga memantau perkembangannya lebih lanjut,” kata Wapres pekan lalu.

`Debut` di Bursa, Saham Bank Syariah Indonesia Dibuka Menghijau

 

3 dari 3 halaman

Menteri BUMN Pastikan Terealisasi Tahun Ini

Sementara Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan Kementeriannya akan melakukan percepatan penyertaan modal negara (PMN) melalui saham Dwiwarna di BSI pada kuartal ketiga tahun ini.

“ Insya Allah Pak Wapres, saya sudah diskusi dengan para Direksi Himbara untuk saham Dwiwarna ini kita akan pastikan terjadi di tahun ini,” ungkap Erick pekan lalu.

Bank Syariah Indonesia BSI

Erick memastikan PMN yang diberikan pemerintah akan selalu dilakukan secara terbuka dan jelas. Selama ini mayoritas PMN, atau sebanyak 74% digunakan untuk penugasan. Selain PMN, cara lain untuk memperkuat infrastruktur BUMN adalah dengan melakukan rights issue atau penerbitan saham baru.

Beri Komentar