Dream - Korea Selatan (Korsel) akan berupaya memfasilitasi bebas visa bagi turis Indonesia, yang selalu masuk dalam 10 besar negara penyumbang wisatawan asing terbanyak ke Negeri Ginseng dalam beberapa tahun terakhir.
" Sebetulnya data berubah-ubah terus, tapi setiap tahun selalu masuk Top 10. Posisi 8, 9, 10," ujar Korea Tourism Organization (KTO) Jakarta PR & Media, Novi Nursyahbani, dikutip dari Liputan6.com, Sabtu 13 Juli 2024.
Pada akhir 2024, Korsel menargetkan 300 ribu kunjungan wisatawan dari Indonesia, sedikit lebih tinggi dari capaian pada 2019 yang mencapai 278 ribu.
Ia optimistis angka itu bisa tercapai melihat jumlah kunjungan wisatawan Indonesia ke Korsel tahun ini hingga Mei 2024 sudah mencapai 135 ribu wisatawan.
Dengan target kunjungan yang tinggi, Korsel mewacanakan bebas visa bagi turis Indonesia. Namun sejauh ini, hal itu belum terwujud.
Konsulat Kunjungan Korea Kedubes Korea Selatan di Jakarta, Lee Sungyong mengatakan pihaknya akan mengupayakan fasilitas bebas visa bagi masyarakat Indonesia terlaksana.
Untuk itu, pihaknya mempromosikan sejumlah visa yang bisa digunakan wisatawan Indonesia untuk berkunjung ke Korea Selatan. Salah satunya adalah visa multiple entry.
Sungyong menjelaskan, visa itu bisa digunakan keluar masuk Korea Selatan selama 5 atau 10 tahun, tanpa ada minimal kunjungan. Ada 24 kelompok yang bisa mengajukan tipe visa tersebut, di antaranya ASN, profesor atau guru, lulusan universitas di Korea, hingga diplomat.
Kelebihan dari pengaju visa ini adalah mereka tidak perlu menyertakan dokumen keuangan atau rekening koran.
Tapi, ada berbagai syarat yang harus dipenuhi. Di antaranya sudah mengunjungi Korea satu kali atau sudah mengunjungi negara OECD dan lainnya.
Berikutnya adalah group visa yang mulai berlaku per 1 Januari 2024. Pemohon group visa akan dibebaskan dari biaya visa.
" Kami harap semakin banyak lagi orang Indonesia ke Korea," ucapnya.
Mayoritas wisatawan Indonesia datang untuk mengunjungi sejumlah tempat wisata yang ada di drama Korea populer atau dipengaruhi K-pop. Minat kunjungan berikutnya adalah didorong medical tourism atau wisata kesehatan, khususnya operasi plastik.