Ilustrasi (www.sipo.gov.cn)
Dream - Papua Nugini mengalami krisis uang tunai, sebagai dampak semakin buruknya perekonomian di negeri jiran itu. Akibatnya, sejumlah menteri dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di negara sebelah timur Indonesia itu belum mendapatkan gaji selama berbulan-bulan.
" Salah seorang menteri senior ini mengatakan kepada saya bahwa dia tidak dibayar penuh sejak September tahun lalu,” tutur pemimpin partai oposisi di PNG, Don Poyle, sebagaimana dilansir laman ABC Radio Australia, Rabu 17 Februari 2016.
Data terbaru Dana Moneter Internasional (IMF) menunjukkan, utang Papua Nugini lebih buruk dari yang diakui oleh pemerintah. Pengeluaran negara itu dinilai terlalu besar.
Data ini muncul saat Papua Nugini sedang ingin menjadwal ulang utang sebesar US$ 1 miliar atau sekitar Rp 13,5 triliun, yang diganti dengan 10 persen saham di perusahaan Oil Search milik Papua Nugini. Utang tersebut akan berakhir akhir Februari.
Dalam anggaran 2016, utang publik mencapai 35 persen dari pendapatan kotor negara di tahun 2015-2016. Namun ini belum termasuk utang oleh BUMN, pembayaran untuk dana pensiun, dan juga utang yang harus dibayar kepada Bank Investasi UBS untuk saham perusahaan Oil Search.
Menurut penghitungan sebuah badan pengkaji di Australia Lowy Institute, apabila semua utang itu dimasukkan, maka jumlahnya adalah 56 persen dari GDP.
Seperti yang terjadi di banyak negara lain, yang memiliki potensi mineral, pendapatan Papua Nugini tengah merosot tajam karena rendahnya harga komoditi dunia saat ini.
Terhentinya pendanaan dari pemerintah untuk berbagai sekolah dan pusat layanan kesehatan sudah mulai terjadi sejak bulan September.
Masalah lain, Port Moresby akan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi APEC pada 2018, yang akan dihadiri oleh sekitar 10 ribu orang.
Untuk agenda itu, pemerintah Papua Nugini menggelontorkan dana Rp 13 triliun untuk membangun berbagai prasana, keamanan, dan yang lain. Padahal dana untuk layanan kesehatan di negara itu hanya Rp 15 triliun saja. (Ism)
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah

UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini

Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun

Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000

NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia


Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab

Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!

Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025

Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025

Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah

Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan

Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib