Lion Air Beri Rp30 Juta Buat Keluarga Korban JT610, Untuk Apa?

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Rabu, 31 Oktober 2018 14:45
Lion Air Beri Rp30 Juta Buat Keluarga Korban JT610, Untuk Apa?
Uang itu diluar tanggung asuransi yang harus dibayar Lion Air dan Jasa Raharja

Dream – Pendiri dan CEO Lion Air Grouo, Rusdi Kirana mengupayakan untuk memberikan layanan dan akomodasi yang terbaik bagi anggota keluarga penumpang Lion Air JT610. Salah satunya menyediakan fasilitas uang akomodasi dan biaya pemakaman untuk keluarga korban.

“ (Kami) memberikan Rp5 juta untuk biaya hidup,” kata Rusdi di Jakarta, dikutip dari Merdeka.com, Rabu 31 Oktober 2018.

Selain akomodasi, manajemen Lion Air juga menyiapkan anggaran masing-masing Rp25 juta untuk biaya pemakaman korban.

Rusdi menegaskan, seluruh biaya tersebut di luar klaim asuransi, baik yang dibayarkan Jasa Raharja maupun Lion Air.

“ Saya tidak katakan (untuk) meringankan beban mereka. Saya memahami, tapi saya berusaha yang terbaik yang saya bisa,” kata Rusdi.

Tentang kompensasi yang bakal diterima keluarga, kata dia, hal tersebut sudah ada dalam peraturan dan akan diberikan. Fasilitas inilah yang tidak termasuk kompensasi yang telah diatur.

“ Kita belum bicara, ada aturan yang sudah dibuat yang jamin. Saya lakukan sebelum kompensasi itu dikeluarkan. Mereka kan perlu biaya di sini. Hotel kita bayar, ada biaya yang lain. Memang secara aturan (kompensasi) harus dan ini diasuransikan,” kata Rusdi.

1 dari 1 halaman

Australia Larang Naik Lion Air, Ini Kata Rusdi Kirana

Dream – Pemerintah Australia melarang warganya untuk terbang dengan Lion Air apabila ingin pergi ke Indonesia. Keputusan ini keluar setelah terjadi musibah jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang.

“ Pejabat dan kontraktor telah diinstruksikan untuk tidak terbang menggunakan Lion Air maupun anak usahanya,” tulis pernyataan Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia di situsnya, dikutip Dream, Rabu 31 Oktober 2018.

Pendiri Lion Air Group, Rusdi Kirana, mengatakan imbauan larangan pemerintah Australia itu tak berdampak signifikan terhadap bisnis perusahaan. Selama ini Lion Air memang hanya melayani rute domestik.

Penerbangan ke Australia selama ini lebih banyak dilakukan oleh dua anak usahanya, Batik Air dan Malindo.

" Tidak ada (dampak ke bisnis) karena kita kan domestik," kata dia di Jakarta, dikutip dari Merdeka.com, Rabu 31 Oktober 2018.

Rusdi menghargai kebijakan yang dikeluarkan pemerintah Australia. Namun dia meminta pemerintah negeri tetangga itu untuk mengoreksi kebijakan tersebut jika nanti hasil investigasi menunjukan penyebab kecelakaan bukan dikarenakan pihak Lion Air

“ Kalau hasil investigasi bukan salah kami, kami minta mereka melakukan koreksi,” kata Rusdi.

Beri Komentar