Angkut 183 Kerabat Korban JT610, Lion Air: `Kami Turut Prihatin`

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Selasa, 30 Oktober 2018 17:30
Angkut 183 Kerabat Korban JT610, Lion Air: `Kami Turut Prihatin`
Pencarian penumpang dan badan pesawat terus dilakukan.

Dream – Manajemen maskapai Lion Air telah memberangkatkan sekkiar 183 orang kerabat korban jatuhnya pesawat JT610 di perairan Karawang, Jawa Barat. Ratusan kerabat itu sebagian besar berasal dari Pangkalpinang yang menjadi tujuan dari rute pesawat tersebut. 

“ Saat ini, sebagian dari pihak keluarga penumpang dan kru sudah berada di RS POLRI untuk proses identifikasi (Disaster Victim Identification),” kata Corporate Communication Strategic Lion Air Group, Danang Mandala Prihantono, di Jakarta, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Dream, Selasa 30 Oktober 2018.

Danang mengatakan 168 kerabat yang diberangkatkan Lion Air tersebut masing-masing berasal dari Pangkalpinang sebanyak 168 orang, 3 dari Medan, 2 dari Padang, 4 dari Yogyakarta, 2 dari Madiun, dan 4 dari Demak.

Lion Air juga sudah mempersiapkan dan melakukan pendampingan psikologi kepada keluarga di posko utama JT 610.

Danang mengatakan upaya evakuasi seluruh penumpang, kru, dan pesawat JT-610 terus dilakukan.

Manajemen Lion Air juga menyampaikan rasa prihatin atas kejadian yang menimpa para korban dan berjanji akan terus berkoordinasi bersama semua pihak untuk mempercepat kepastian infomasi terkait dengan keadaan penumpang dan awak pesawat.

" Kiranya kepada keluarga penumpang beserta awak pesawat diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menerima cobaan ini serta kepada para petugas SAR diberikan kelancaran dan kemudahan,” kata dia.

Hingga hari ini, Lion Air mendapat laporan telah ada 24 kantong jenazah dari kecelakaan jatuhnya pesawat JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang. Puluhan kantong jenazah ini sudah dibawa dan berada di RS Polri Kramat Jati, Jakarta.

 

1 dari 3 halaman

Polri Gerak Cepat Identifikasi Korban Lion Air JT 610

Dream - Wakapolri, Komjen Ari Dono, menjanjikan jajarannya bekerja cepat dapat mengidentifikasi jenazah korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610. Ini agar segera ada kepastian bagi keluarga korban.

" Prosesnya memang memakan waktu. Tapi kami akan secepatnya bekerja," kata Ari di RS Polri, Kramat Jati, Selasa 30 Oktober 2018.

Ari menjelaskan 15 dokter forensik dari Polri dan beberapa universitas seperti UI, Unair, dan Unpad diterjunkan untuk proses identifikasi. Selain 15 dokter tersebut, beberapa orang dokter DNA juga telah bekerja sejak semalam.

" Dan ada kegiatan ante-mortem yang dilakukan di Bandara Pangkal Pinang," ujar dia.

Ari mengatakan tidak ada kendala berarti pada proses identifikasi. Sejauh ini jenazah dalam 24 kantong sedang dalam proses pencocokan data DNA dengan pihak keluarga.

" Untuk DNA ini sudah kita buka juga, sampai dengan pagi ini sudah ada 151 keluarga," ujar dia.

Kepala RS Polri, Kombes Musyafak, mengatakan proses identifikasi DNA memerlukan waktu paling cepat empat sampai lima hari.

" Untuk waktu identifikasi kalau korban ini, satu-satunya jalan teridentifikasi dari hasil pemeriksaan DNA paling cepat empat sampai lima hari," ujar Musyafak.

Tetapi, Ari mengatakan tidak semua anggota keluarga bisa menjalani pemeriksaan DNA. " Yang pasti adalah orangtuanya atau anak korban," kata Ari Dono.

Syarat ini membuat keluarga dan kerabat korban agak keberatan. Darmansyah, sepupu dari korban bernama Asep Saripudin, mengatakan proses DNA yang mengharuskan orangtua dan anak itu menghambat kejelasan informasi yang didapat.

" Yang datang saat ini kakak kandung korban," ujar dia.

Darmansyah mengatakan kakak kandung Asep Saripudin mengaku kebingungan dengan kebijakan ini. Sebab, ibunda Asep saat ini masih di Kabupaten Pali, Sumatera Selatan.

Darmansyah berharap proses identifikasi tidak membutuhkan waktu lama dan tak menbuat keluarga kebingungan. " Semoga prosesnya cepat selesai," ujar Darmansyah.

2 dari 3 halaman

Duka Mendalam Perusahaan Raksasa Dunia Dengar Musibah Lion Air JT610

Dream – Kecelakaan pesawat maskapai Lion Air JT 610 menyedot perhatian perusahaan pembuatnya, Boeing. Produsen pesawat terbang ini menyampaikan rasa dukanya kepada keluarga korban.

Boeing juga siap membantu untuk menginvestigasi kecelakaan ini.

“ Boeing berduka atas hilangnya pesawat Lion Air JT 610. Kami menyampaikan simpati sepenuhnya," kutip Dream dari pernyataan tertulis Boeing, beberapa saat setelah kabar kepastian hilangnya Lion air diperoleh, Senin, 29 Oktober 2018.

Perusahaan asal Amerika Serikat ini berjanji akan memberikan bantuan teknis kepada pemerintah. Mereka siap bekerja sama untuk menyelidiki kecelakaan yang menimpa pesawat Boeing 737 Max 8.

“ Boeing memberikan bantuan teknis atas permintaan dan di bawah arahan pejabat pemerintah yang menyelidiki kecelakaan itu," tulis manajemen Boeing. 

Mengikuti protokol internasional, Boeing menegaskan semua pertanyaan tentang investigasi kecelakaan ini harus diarahkan kepada otoritas investigasi yang bertanggung jawab, Komite Kecelakaan Transportasi.

3 dari 3 halaman

Lion Air JT610 Jatuh, Saham Boeing Anjlok

Dream - Kecelakaan pesawat Boeing 737 Max 8 di Indonesia membuat saham Boeing tersungkur. Penurunan sahamnya nyaris menyentuh 7 persen.

Dari papan perdagangan Bursa Saham New York (NYSE), Selasa 30 Oktober 2018, saham Boeing pada Senin 29 Oktober 2018 ditutup melemah 23,68 poin (6,59%) ke level US$335,59.

Penurunan saham Boeing.© Bursa Saham New York/Google

Saham emiten berkode BA ini dibuka di level US$360,54. Setelah berita kecelakaan Boeing 737 Max 8 menyeruak, sahamnya langsung merosot.

Pada pukul 16.00, sahamnya berada di titik terendah, yaitu US$329,38 alias sahamnya anjlok 8,64 persen.

Beri Komentar