Marino Nugroho Sukses Menjadi Pebisnis Reklame Walaupun Tak Lulus SMA. (Foto: Al Azhar)
Dream – Marino Nugroho tidak pernah membayangkan bakal jadi pebisnis. Apalagi dia mengaku tak berbakat untuk menjadi pengusaha. Sekolah pun tak tamat SMA.
Tapi, kini, dia sukses mendirikan bisnis periklanan, Neonbox.id. Omzetnya tak main-main, yaitu Rp50 juta per bulan. Dengan lima karyawan, salah satu pendiri Neonbox ini memiliki pelanggan yang berasal dari perusahaan-perusahaan ternama.
Dikutip dari keterangan tertulis LAZ Al Azhar yang diterima Dream, Rabu 6 Maret 2019, pria ini tak lulus sekolah menengah karena waktunya disia-siakan untuk hura-hura. Pada 2014, Marino memutuskan meninggalkan Cilacap, Jawa Tengah, dan merantau ke Jakarta.
Meskipun mengantongi mimpi punya pekerjaan yang enak, Marino justru menjadi tukang las di salah satu bengkel. Saat itu, keterampilan inilah yang bisa dipelajari dengan mudah.
Bosan kerja di bengkel tahun 2015, Marino masuk ke Rumah Gemilang Indonesia (RGI), program pembinaan generasi produktif binaan LAZ Al Azhar. Dia mengambil jurusan desain grafis.
Pria berusia 31 tahun ini ingin punya keterampilan lain agar bisa digunakan untuk mencari kerja. Tak hanya skill kerja, selama di RGI, Marino juga berhasil memperbaiki dirinya.
Ia tak hanya belajar cara desain dan layout, tetapi juga belajar bagaimana untuk memahami agama Islam secara benar.
“ Alhamdulillah RGI mengubah hidup saya. Bagi saya RGI sudah seperti rumah,” kata dia.
Pria ini mengatakan orang tuanya sudah meninggal dan sempat terpikir tak bisa memberikan apa-apa sebagai tanda terima kasih. Dia juga tidak bisa mengirimkan doa kepada orang tua.
“ Alhamdulillah setelah di RGI kini saya bisa mengirimkan doa untuk mereka,” kata dia.
Usai lulus dari RGI, Marino melihat ada bengkel las yang masih beroperasi, tapi kondisinya setengah hidup. Dia berinisiatif untuk menyampaikan konsep bisnis ke pemiliknya agar bengkel las itu bisa bangkit kembali. Akhirnya, konsep bisnis yang ditawarkan Marino pun diterima dan kini mereka bekerja sama.
Marino pun mulai membangun usaha barunya ini dari nol. Ia pasarkan jasa pembuatan neon box lewat website dan sosial media. Alhamdulillah, satu persatu orderan pun mulai masuk.
“ Dulu setiap ada orderan masuk saya yang mendesainn dan las sendiri, sampai saya yang pasang ke tempatnya langsung,” kata dia.
Kini, orderan Marino sudah mulai banyak. Marino merekrut tenaga kerja. “ Alhamdulillah semuanya berjalan dengan lancer,” kata dia.
Bisnis neon box ini telah dijalankan sejak 2018. Kini, dia sudah punya klien di hampir seluruh wilayah Jabodetabek. Dia bersyukur dengan apa yang ia capai saat ini.
“ Bagi saya sukses itu hak semua orang, tak peduli apa latar belakang kita. Asalkan punya tekad kuat, semangat pantang menyerah, dan banyak beribadah, tentunya kita berhak mendapat kesuksesan itu”, kata Marino.