Lumir Membagikan 100 Lampu Kepada Masyarakat Terentang Hulu, Kalimantan Barat. (Foto: KOTRA)
Dream – Perusahaan di Korea Selatan, Lumir Inc, menggandeng Korea Trade Investment Agency (KOTRA) untuk mendistribusikan 100 unit lampu Lumir K ke 100 rumah tangga di Terentang Hulu, Kalimantan Barat. Kerennya, lampu ini bisa dinyalakan dengan minyak goreng atau minyak kelapa sawit.
Di samping bisa menerangi rumah, masyarakat bisa menghemat anggaran untuk membeli bahan bakar.
Direktur Utama KOTRA , Kim Byungsam, mengatakan pembagian 100 lampu ini merupakan program CSR Lumir. Proyek CSR yang diselenggarakan pada tanggal 4 – 6 Desember 2017 ini dihadiri oleh pihak Lumir yang diwakili oleh International Planning Manager, Jieun Jang, International Cooperation Manager, Sumyeong Yim, General Affairs Manager, Jiyeon Lee, Local Manager, Christina dan Daino, serta pihak KOTRA yang diwakili oleh Vice President KOTRA, Lee Changhyun, dan Advance Marketing Staff KOTRA, Oktavina Diah Puspita.
“ KOTRA berusaha untuk mempromosikan hubungan timbal balik untuk mencapai kemakmuran bersama antara Indonesia dan Korea dengan memperkuat kerja sama ekonomi, perdagangan dan investasi serta Korea akan ikut berkontribusi dalam pembangunan ekonomi di Indonesia,” kata Byungsam, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Dream, Selasa 19 Desember 2017.
Dia mengatakan Terentang Hulu dipilih karena belum teraliri listrik sejak 1965 sampai sekarang. Untuk memenuhi kebutuhan listrik sehari-hari, warga setempat mengandalkan genset yang digunakan pukul 18.00-22.00. Selain itu, warga biasanya menggunakan senter atau lampu pelita sebagai alat penerangan.
Biaya yang dikeluarkan untuk mengoperasikan genset terbilang mahal bagi warga sekitar. Sedangkan lampu pelita yang harganya lebih terjangkau mengeluarkan asap tebal dan mudah sekali terhirup oleh tubuh karena menggunakan solar sebagai sumber bahan bakar.
Untuk itulah, Lumir membagikan 100 lampu Lumir K kepada rumah tangga di Terentang Hulu. Lampu ini bisa beroperasi dengan menggunakan minyak goreng atau minyak kelapa sawit yang harganya relatif terjangkau. Jika dibandingkan dengan lampu minyak tanah, intensitas cahaya lampu “ Lumir K” 2,5 kali lebih terang dan hemat konsumsi bahan bakar sebanyak 80 persen.
Dengan menggunakan lampu “ Lumir K” warga sekitar dapat menghemat anggaran untuk biaya penerangan dan bisa mengalokasikan biaya penerangan tersebut untuk memenuhi kebutuhan lainnya. Selain itu anak-anak pun dapat belajar lebih efektif dengan adanya lampu “ Lumir K” ini.
“ Lumir K” dapat memanfaatkan energi panas dari minyak goreng bekas untuk menghidupkan LED. Minyak goreng dimanfaatkan sebagai sumber bahan bakar karena praktis dan mudah diakses oleh semua orang. Hal ini dikarenakan harganya terjangkau dan mudah didapatkan. Sudah pasti biaya operasional akan jauh lebih hemat karena bisa menggunakan minyak goreng bekas pakai.
Ada banyak manfaat yang didapat warga sekitar ketika menggunakan lampu “ Lumir K”. Daino, warga Terentang Hulu yang sudah mencoba “ Lumir K” sejak April 2017 mengatakan lebih ekonomis ketika menggunakan “ Lumir K” sebagai alat penerangan karena bisa menggunakan minyak goreng bekas sebagai sumber bahan bakar. Berbeda dengan lampu pelita yang mengeluarkan asap tebal, “ Lumir K” tidak mengeluarkan asap serta tidak memicu kebakaran.
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik