CEO KLY Steve Christian: Jangan Takut Kongsi

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Jumat, 28 September 2018 11:41
CEO KLY Steve Christian: Jangan Takut Kongsi
Salah satu kunci sukses adalah tak segan berkongsi dengan pihak lain. Tujuannya agar perusahaan bisa berkembang.

Dream – CEO Kapanlagi Youniverse (KLY), Steve Christian, berbagi kisah sukses membangun perusahaan kepada ribuan mahasiswa di Malang, Jawa Timur.

Salah satu kunci sukses adalah tak segan berkongsi dengan pihak lain. Tujuannya agar perusahaan bisa berkembang.

“ Kita selalu ingin menguasai 100 persen. Saat ingin 100 persen, kita tidak kasih kesempatan orang lain untuk memiliki perusahaan kita. Itu yang membuat modal tidak berkembang,” kata Steve di EMTEK Goes to Campus 2018 di Universitas Muhammadiyah Malang, dilansir dari Merdeka.comJumat 28 September 2018.

Steve Christian

CEO KLY Steve Christian (Foto: Johan Tallo/Liputan6.com)

Dia bercerita tentang kisahnya membangun perusahaan. Awalnya, membangun Kapanlagi Network (KLN) bersama dengan partner dari Malang. Jumlah karyawannya kala itu mencapai 5 orang.

Kemudian, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTEK) masuk ke KLN. Kini, nama KLN berganti menjadi KLY. Kini, KLY terdiri dari Kapanlagi.com, Liputan6.com, Dream.co.id, Merdeka.com, Fimela.com, Vemale.com, Bola.com, dan Bola.net.

Steve Christian

CEO KLY Steve Christian (Foto: Johan Tallo/Liputan6.com)

“ Apa yang saya lakukan? Saya mengundang orang lain yang saya percaya dan orang lain yang saya anggap punya modal untuk memasukkan modalnya ke perusahaan saya. Dengan demikian, perusahaan akan punya duit,” kata dia.

Steve mengatakan EMTEK akan membuat perusahannya menjadi semakin besar. “ Bagaimana mengembangkan suatu perusahaan? Jangan takut partnership. Jangan takut kongsi,” kata dia.

1 dari 1 halaman

Ditolak Jadi Kasir Apotek

Steve Christian

CEO KLY Steve Christian (Foto: Johan Tallo/Liputan6.com)

Steve merintis usaha dari orang yang tak punya modal untuk membangun perusahaan. Dia juga bukan dari keluarga kaya. Kini, perusahannya bisa memberikan penghidupan kepada ribuan karyawan.

Dirinya pernah ditolak sebagai kasir di apotek. Kegagalannya ini membuat dirinya termotivasi untuk membangun lapangan kerja.

“ Kalau ingin melakukan sesuatu, find your purpose. Cari tujuannya apa. Kalau tak punya tujuan atau sekadar mencari uang, mungkin 3-4 tahun akan capek dan meninggalkan pekerjaan itu. Purpose membuat Anda tetap ingin maju,” kata dia.

Ketika membangun perusahaan, Steve ingin memberikan lapangan pekerjaan karena banyak orang yang memerlukan pekerjaan. Dia juga berharap banyak wirausahawan baru yang membuka lapangan pekerjaan.

“ Saya ingin dari Anda yang lahir seperti itu. Suatu hari keluar dari kampus memulai karier. Suatu hari bisa memberikan lapangan pekerjaan untuk teman-teman lain, untuk 10 ribu, untuk 100 ribu. Siapa tahu?” kata dia. (ism, Sumber: Merdeka.com)

Beri Komentar