Foto: Tangkapan Layar Akun Instagram @mcdonalds
Dream - Gerai restoran cepat saji ternama asal Amerika Serikat, McDonald's harus merelakan bisnisnya di Rusia diambil alih oleh pengusaha lokal bernama Alexander Govor. Pengambilalihan dilakukan agar restoran tersebut masih bisa tetap beroperasi di Negeri Beruang Merah ini usai keputusannya meninggalkan Rusia sebagai reaksi atas invasi ke Ukraina.
Selain melepas bisnisnya, melansir CNN Business, McDonald's juga harus rela tak lagi dikenal namanya di Rusia. Nama gerai dengan logo M besar itu diputuskan akan berganti.
Perusahaan mengatakan pada Jumat lalu, 27 Mei 2022, ada empat opsi nama yang dipertimbangkan, yaitu Fun and Tasty, The Same One, Just Like That, dan Open Checkout.
Sebagai informasi, salah satu franchise burger terbesar di dunia yang memiliki hampir 850 restoran di Rusia itu telah menjual cabang-cabangnya kepada pemegang lisensi lokal Alexander Govor, yang menjalankan operasi 25 restoran.
Govor akan mengoperasikan merek tersebut dengan nama baru di Rusia, dan pemegang waralaba lainnya akan diberikan pilihan untuk bekerja di bawah merek baru.
Sebelumnya, McDonald's awal bulan ini telah mengumumkan akan meninggalkan Rusia sebagai tanggapan atas aksi militer negara itu di Ukraina dan gelombang selanjutnya dari sanksi Barat.
Kini, setelah keluar dari Rusia karena perang di Ukraina, McDonald's akan mengambil penghapusan signifikan, yakni antara US$ 1,2 miliar hingga US$ 1,4 miliar.
Dalam laporan pendapatan terbarunya, McDonald's mengungkapkan penutupan restorannya di Rusia telah menelan biaya sebesar US$ 127 juta atau setara Rp1,8 triliun pada kuartal terakhir.
Hampir US$27 juta di antaranya dikeluarkan untuk biaya staf, pembayaran sewa dan persediaan. Sedangkan 100 juta dolar lainnya adalah beban biaya untuk produk makanan dan barang-barang lain yang harus dibuang.
Advertisement