Masjid Kudus (Shutterstock.com)
Dream - Dewan Masjid Indonesia (DMI) mengimbau dua dari sepuluh program mereka, pemberdayaan ekonomi dan wisata religi berbasis masjid dipadukan. Sehingga perekonomian umat Islam bisa dikembangkan melalui masjid.
" Saya imbau, tolong disinkronkan pemberdayaan (ekonomi) Islam berbasis masjid," kata Wakil Ketua DMI, Syafruddin, saat meluncurkan Isyef Point dan Isyef Online di Masjid Cut Meutia, Jakarta, Selasa 20 November 2018.
Syafruddin sangat mengapresiasi peluncuran Isyef Point dan aplikasi Isyef Online. Menurut dia, inovasi yang dilakukan oleh generasi muda Islam itu bisa memperkuat tali persaudaraan.
" Ini ditekankan oleh pemuda Islam untuk membangun ukhuwah Islamiyah," kata dia.
Syafruddin mempersilakan Isyef Point dan aplikasi Isyef Online dikembangkan. Dia juga berharap gerakan bisa ini " menular" ke masjid-masjid yang lain.
" Mudah-mudahan bisa menjalar ke 800 ribu masjid di seluruh Indonesia melalui anak-anak muda, marbot, dan pemuda takmir," kata dia.
Advertisement
Asam Urat di Usia Muda? Ini 7 Penyebab dan Cara Mencegahnya
Komunitas Muda Mudi Surabaya, Peduli Lingkungan Lewat Langkah Kecil Berdampak Nyata
BPKH Setor Rp2,7 Triliun ke Arab Saudi untuk DP Haji 2026
10 Usulan Dewan Pers Soal Perubahan UU tentang Hak Cipta
Arab Saudi Buat Proyek `Sulap` Sampah Jadi Energi Listrik
5 Sumber Penghasilan Amanda Manopo yang Menikah di Hotel Mewah
Inovasi Koper Akses Ganda untuk Pengalaman Traveling Lebih Praktis dan Stylish
Ruang Aman Baru untuk Perempuan: Salon Premium yang Hadirkan Privasi dan Pemberdayaan
Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia, Saling Membantu dan Memberi Dukungan
4 Rekomendasi Susu Penambah Nafsu Makan Anak yang Bikin Lahap Lagi di 2025