Hadiri Muktamar Haji di Saudi, Menag Yaqut Targetkan Kuota Indonesia Tahun 2023 Lebih 100%

Reporter : Okti Nur Alifia
Jumat, 6 Januari 2023 10:12
Hadiri Muktamar Haji di Saudi, Menag Yaqut Targetkan Kuota Indonesia Tahun 2023 Lebih 100%
Target ini akan disampaikan oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada Muktamar Haji yang diselenggarakan Arab Saudi.

Dream - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menargetkan kuota jemaah haji Indonesia untuk tahun periode 1444H/2023 M jumlahnya lebih dari 100 persen.

Target ini akan disampaikan oleh pria yang kerap disapa Gus Men ini pada Muktamar Haji yang diselenggarakan Arab Saudi. Diketahui Gus Men sudah bertolak ke Arab Saudi pada Kamis, 5 Januari 2023.

" Saya berharap mudah-mudahan bisa dipenuhi permintaan kita, salah satunya tambah kuota. Ini penting agar antrean haji yang panjang itu bisa diperpendek. Insya Allah, 100% sudah dapat. Kita ingin lebih dari 100%," kata Gus Men dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Jumat, 6 Januari 2023.

Menag menginformasikan bahwa muktamar akan membahas persiapan haji, mulai dari kuota, hotel, hingga penyediaan katering untuk jemaah haji.

“ Nanti akan dibahas beberapa hal terkait persiapan dan pelaksanaan haji tahun ini, termasuk kuota, penyediaan hotel, katering, dan sebagainya," ungkapnya.

1 dari 4 halaman

Gus Men berharap usulan Indonesia bisa dipenuhi Arab Saudi dalam muktamar tersebut. Ia sengaja terbang ke Arab Saudi agar bisa bernegosiasi langsung.

" Jadi muktamar ini akan sangat menentukan bagaimana pelaksanaan haji pada tahun ini," jelasnya.

Kunjungan kerja ini juga menandai dimulainya proses persiapan penyelenggaraan Ibadah Haji 1444 H/2023 M. pemberangkatan tahun 2023 ini merupakan pemberangkatan kedua pasca pandemi.

Sebagai informasi, pada tahun 2022 pelaksanaan haji dinilai sukses. Sesuai data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia (IKHJ) mendapat nilai 90.45. 

Angka tersebut masuk pada kategori sangat memuaskan yang merupakan angka tertinggi setelah 11 kali pelaksanaan haji sejak 2010. 

Sumber: Kemenag.go.id

 

2 dari 4 halaman

Dear Jamaah Haji dan Umroh, Tak Perlu Repot Bawa Uang Tunai karena Ada Layanan QRIS

Dream - Hadirnya Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) lintas negara akan memberi banyak manfaat untuk turis Indonesia yang melancong ke luar negeri, khususnya mereka yang menjalankan ibadah haji dan umroh ke Arab Saudi. Melalui QRIS, jamaah tak perlu bawa uang dalam bentuk fisik lagi.

“ Di sana itu kan masih cash. Nah, ini saatnya bisa memudahkan warga negara Indonesia yang menjalankan haji umrah. Itu bisa terjembatani kebutuhannya di sana dengan QRIS sehingga lebih efisien," kata Steering Committee Indonesia Fintech Society (IFSoc), Dyah NK Makhijani dalam acara Catatan Akhir Tahun 2022 Fintech dan Ekonomi Digital, Selasa, 27 Desember 2022.

Menurut Dyah, adanya QRIS lintas negara juga akan memudahkan orang Indonesia bertransaksi dengan lebih murah serta transparan. " Mengapa bagus sekali QRIS antar-negara ini? Karena ini memudahkan, juga lebih murah dan transparan," katanya.

3 dari 4 halaman

Sebab, sebelum ada QRIS lintas negara, turis Indonesia terkena biaya tambahan penukaran. Contohnya saja jika mereka harus menukarkan mata uang rupiah ke mata uang Dolar Amerika Serikat (AS) jika ingin bertransaksi dengan mata uang peso. 

" Jadi ketika Rupiah ditransfer untuk Peso, itu kan pakai Dolar AS dulu. Nah itu tidak lazim, Anda akan di-charge. Jadi di situ transparansinya, itu cepat, mudah, murah, dan (Rupiah) itu sampai dengan baik," ungkap Dyah.

Sementara itu, Dyah menjelaskan Bank Indonesia saat ini terus menginovasi QRIS dengan meluncurkan fitur QR antar-negara, yang sudah dilakukan yakni dengan Thailand. Fitur ini menekankan keunggulan fungsi interoperabilitas antar-negara.

4 dari 4 halaman

Selain itu BI juga akan mengembangkan cross-border payment dengan bekerja sama dengan Malaysia dan Singapura secara bilateral, serta ASEAN yang menggunakan metode Local Currency Settlement (LCS).

Dengan demikian, negara tidak lagi bergantung terhadap kurs Dolar AS saat transaksi lintas negara, serta mengurangi eksposur terhadap risiko nilai tukar dan biaya. Hal ini tentunya membuat transaksi QR antar-negara lebih murah dibandingkan dengan metode Lainnya.

Sebagai infromasi, saat ini jumlah merchant QRIS terus meningkat signifikan hingga 22,5 juta merchant (Oktober 2022) dengan didominasi oleh UMKM. Hal ini juga diharapkan dapat membuka jalan UMKM ke pasar wisman ASEAN dengan perkiraan potensi jumlah 6 juta orang.

Sumber: Liputan6.com

Beri Komentar