Tentara Prancis Menjaga Menara Eifel (Independent.co.uk)
Dream - Keputusan Facebook mengaktifkan aplikasi Safety Check usai teror Paris, sangat membantu warga Prancis mengetahui kondisi teman dan keluarganya. Lebih dari 4,1 juta orang menggunakan fasilitas tersebut.
Di saat banyak orang terbantu dengan perangkat komunikasi penting tersebut, Facebook juga menerima kritikan.
Perusahaan milik miliarder muda, Mark Zuckerberg ini justru tak mengaktifkan layanan ini saat tragedi lain berlangsung. Sehari sebelum teror Paris, sebuah bom meledak di Beirut, Libanon.
Tak pelak kebijakan Facebook pun memicu prasangka adanya perbedaan perlakuan terhadap korban teror di Eropa dan Timur Tengah.
Mengutip laman Businessinsider, Selasa, 17 November 2015, kritikan ini mencuat setelah sebuah postingan berjudul From BeirutL This is Paris: In a Wirld That Doesn't Care About Arab Lives, dari seorang doktor Libanon bernama Ele Fares muncul.
" Ketika warga kami meninggal. Tak ada negara yang peduli untuk menandai tanah ini dalam bendera mereka. Bahkan Facebook tak peduli untuk memastikan setiap warganya ditandai selamat. Jadi ini pesan untuk safety check Facebook: Kami, untuk saat ini, selamat dari serangan teroris di Beirut," posting Fares dalam akunnya.
Tak disangkat, kritikan fares tersebut didengar pendiri Facebook, Zuckerbeg. Tak mau masalah menjadi meluas, Zuckerberg pun langsung mengeluarkan jawaban dalam postingannya.
" Banyak orang bertanya mengapa kami menyalakan Safety Check untuk paris namun tidak pada pemboman di Beirut dan tempat lain," kata Zuckerberg.
" Hingga kemarin, kebijakan kami adalah hanya menyalakan layanan Safety Check untuk bencana alam. Kami baru saja mengubahnya dan kini berencana mengaktifkan safety check untuk bencana kemanusian," kata Zuckerberg.
Selama ini, layanan Safety Check baru lima kali dinyalakan sejak muncul pertama pada Oktober 2014. Sebagian besar dipicu bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami.
" Terima kasih untuk semua orang yang telah bertanya dan peduli tentang hal ini," kata Zuckerbeg. " Anda benar bahwa banyak konflik di dunia yang penting mendapatkan perhatian. Kami peduli dengan semua orang tanpa membedakan, dan kami berupaya keras untuk membantu semua orang menghadapi situasi semacam ini sepajang kami mampu."
Sementara petinggi Facebook lainnya, Alez Schultz menambahkan, layanan Safety Check yang saat ini diberikan Facebook memang tak terlalu banyak membantu orang.
" Alasannya, tak ada yang tahu pasti awal dan akhir dari tujuan ini dan sayangnya kami tak bisa memastikan apakah orang tersebut benar-benar aman," dalih Alex.
Namun Facebook berjanji akan berupaya untuk memahami cara kerja dari aplikasi pengecek keselamatan orang.
Advertisement
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Trik Wajah Glowing dengan Bahan yang Ada di Dapur