Dream - Pernikahan menjadi pola baru perekrutan kelompok teroris. Indikasi itu terlihat dari beberapa kasus penangkapan teroris, salah satunya terkait bom Bekasi, yang menjadikan perempuan sebagai calon pengebom.
Terkait feomena ini, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, menegaskan, pernikahan tersebut bertolak belakang dengan ajaran Islam. Sebab, ikrar pernikahan dalam Islam tidak sebatas janji antara sepasang manusia, melainkan juga manusia dengan Tuhannya.
" Pernikahan semacam itu bukan termasuk dalam pandangan ajaran agama," kata Lukman di sela-sela Hari Amal Bakti Kemenag, di Kantor Kemenag, Jakarta Pusat, Jumat 16 Desember 2016.
Pernikahan, kata Lukman, sejatinya merupakan peristiwa suci untuk mewujudkan ketenangan hati atau sakinah. Pernikahan dengan tujuan sakinah dilandasi dengan prinsip mawadah dan warohmah.
" Kalau itu dijadikan alat yang bertolak belakang dengan sakinah, itu adalah perkawinan tidak dalam syariat Islam," ucap dia.
Tiga orang terduga teroris ditangkap polisi di Kelurahan Bintara Jaya, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, Sabtu, 10 Desember 2016. Tiga orang tersebut yaitu Nur Solihin, Agus Supriyadi, dan seorang perempuan bernama Dian Yulia Novi.
Dian direkrut kelompok teroris yang diduga berafiliasi dengan Bahrum Naim, rencananya akan menjadi eksekutor dalam aksi teror. Ini diketahui dari sebuah paket ditemukan tim Densus 88 di kantor PT Pos berisi wasiat milik Dian.
Advertisement
Hobi Membaca? Ini 4 Komunitas Literasi yang Bisa Kamu Ikuti
Baru Dirilis ChatGPT Atlas, Browser dengan AI yang `Satset` Banget
Bikin Syok, Makan Bakso Saat Dibelah Ternyata Ada Uang Rp1000
Kemenkeu Siapkan Rp20 Triliun untuk Hapus Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan
5 Komunitas Olahraga di Decathlon Summarecon Bekasi, Yuk Gabung!