(Foto: Instagram Ani Yudhoyono)
Dream - Beberapa hari belakangan, lini masa media sosial diramaikan oleh hasil debat Cagub-Cawagub DKI Jakarta. Namun sayangnya, setelah tiga stasiun televisi menggelar debat serupa pasangan nomor urut satu, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni tak pernah terlihat hadir.
Praktis debat yang disiarkan langsung stasiun televisi itu hanya dihadiri pasangan nomor dua, Basuki Tjahaya Purnama-Djarot Saiful Hidayat serta calon nomor urut tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Kedua kubu terlibat saling perdebatan sekaligus memanfaatkan kesempatan itu untuk memaparkan visi misi untuk membangun Jakarta lima tahun ke depan.
Setelah debat selesai digelar, dunia maya diramaikan dengan tagar #AHYTakutDebat. Para nettizen menyayangkan ketidakhadiran Agus di acara debat yang digelar televisi swasta itu.
Sebagaian netizen yang penasaran dengan ketidakhadiran Agus pun mencoba menanyakan hal itu lewat Instagram Ani Yudhoyono.
Tak disangka, melalui foto yang diunggahnya tadi pagi, Ani mencoba menjawab beberapa pertanyaan netizen terkait alasan putra sulungnya yang tak pernah datang di acara debat calon gubernur Jakarta.
Pada foto itu, terlihat serangkaian kegiatan Agus bersama pendukungnya di sejumlah titik kampanye. Disertai dengan keterangan " Temui sebanyak-banyaknya rakyat Jakarta untuk menyerap aspirasi mereka."
Melalui kolom komentar, Ani menjawab pertanyaan seorang netter dengan nama akun @fitri_alawiyah " Bukan keharusan utk datang pada debat yg diselenggarakan oleh TV swasta. Yg harus itu nanti Debat yg diadakan oleh KPUD, lembaga yg resmi, ibarat ujian nasional, kalau tidak hadir di debat resmi bisa tidak lulus. Debat2 lain sama dgn try out, bisa hadir bisa tidak. Agus dan Sylvi memilih ketemu sebanyak2nya rakyat Jakarta untuk menyerap aspirasi mereka. Masing2 calon punya strategi sendiri."
Menanggapi komentar Ani tersebut, para followers tak lantas puas dan memberikan pendapat mereka. Sebagaian dari mereka menyatakan bahwa ketidakhadiran Agus memberi dampak buruk terhadap image yang sedang dibangun anak sulungya itu.
Seperti yang dituliskan @kanayabalitour " Selamat Pagi Ibu Ani @aniyudhoyono saya masyarakat dari Bali mau Menanyakan kenapa Bapak Agus tidak ikut dalam Acara Debat di Televisi kemarin,saya kaget waktu menonton debat kemaren cuman ada 2 pasangan Saja.Alangkah baiknya jika bp agus menghadiri acara tersebut,karena saya liat di beberapa media sosial bpk agus di bully terus menerus.terimkasih."
Kemudian dibalas kembali oleh Ani dengan jawaban berikut ini " Coba dischroll ke atas, sudah ada jawaban saya. Mbak/ mas tinggal di Bali ya? Memang sebagai tokoh politik AHY
aniyudhoyono sering dibully. Biarkan saja, mungkin memang pekerjaan mereka membully orang. Yg penting AHY tidak pernah membully orang lain."
Baca Juga: Alhamdulillah... Perpanjang SIM Tak Perlu Pulang Kampung Eko Patrio Janji Penuhi Panggilan Polri Usai Sholat Jumat Kapolri: Saya Mundur Jika Bom Bekasi Terbukti Pengalihan Isu Beri Makanan ke Anak Kecil, Astaga... Lihatlah yang Terjadi Sebut Bom Bekasi Pengalihan Isu, Eko Patrio Dipanggil Polisi
Dream - Keseharian mantan Ibu Negara, Kristaini Herrawati atau yang akrab disapa Ani Yudhoyono bersama keluarga selalu dibagikannya lewat instagram. Banyak momen yang diabadikan hasil jepretan wanita kelahiran Yogyakarta, 6 Juli 1952 ini.
Belum lama ini momen keluarga Ibu Ani cukup menyedot perhatian para peselancar dunia maya. Dalam foto yang diunggah ke instagram terlihat sang suami, Susilo Bambang Yudhoyono bersama, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas, cucu Airlangga Satriadhi Yudhoyono, dan sang ibu mertua.
" Empat generasi," tulis Ani melengkapi unggahan fotonya itu, Rabu 30 Maret 2016.
Tak ada yang aneh memang dari foto itu. Namun perhatian netizen tertuju pada Ibas.
Suami dari Siti Ruby Aliya Radjasa ini terlihat lebih santai dengan mengenakan celana pendek dan kaos kembar dengan Airlangga.
" Mas Ibas pakai baju lengan pendek?," tulis akun Panca.
" Tumben Ibas ndak pakai lengan panjang," kata akun Teddy.
" Ini pertama kalinya Ibas pakai kaos tangan pendek dan beredar di media sosial," ujar akun Imam.
" Jarang-jarang lihat mas Ibas pakai kaos dan celana pendek," tutur akun Nia.
(Ism)
Dream - Mantan Presiden Ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) angkat bicara soal pasal pencemaran yang kembali akan dihidupkan pemerintah Joko Widodo.
SBY menilai demokrasi dan kebebeasan penting namun jangan melampaui batas.
" Demokrasi juga perlu tertib, tapi negara tak perlu refresif," kata SBY dalam akun Twitter resminya, @SBYudhoyono, Minggu, 9 Agustus 2015.
Selama 10 tahun menjabat presiden, SBY mengaku ada ratusan perkataan dan tindakan yang menghina, tak menyenangkan, dan mencemarkan nama baginya.
" Foto resmi Presiden dibakar, diinjak2, mengarak kerbau yg pantatnya ditulisi " SBY" & kata2 kasar penuh hinaan di media & ruang publik *SBY*," kenang SBY dalam akunnya.
Andai SBY menggunakan haknya untuk mengadukan ke polisi, dia memperkirakan akan ada ratusan orang diperiksa dan dijadikan tersangka.
" Barangkali saja juga justru tidak bisa bekerja, karena sibuk mengadu ke polisi. Konsentrasi saya akan terpecah," katanya.
Dari pengamatannya, SBY mengatakan tindakan-tindakan penghinaan semacam itu sudah hampir tidak ada. Unjuk rasa disertai penghinaan kepada presiden, maupun berita kasar di media menurut SBY sudah tak ada.
" Ini pertanda baik. Perlakuan " negatif" berlebihan kpd saya dulu tak perlu dilakukan kpd Pak Jokowi. Biar beliau bisa bekerja dgn baik," kata SBY.
Dengan sistem demokrasi, setiap penduduk memang diakui bebas melakukan kritik termasuk kepada presiden. Namun hal itu tidak harus dilakukan dengan menghina dan mencemarkan nama baiknya.
Sebaliknya, presiden juga bisa menunaikan haknya untuk menuntut seseorang yang menghina dan mencemarkan nama baiknya. " Tapi janganlah berlebihan," ujar SBY.
Seraya berpesan pasal penghinaan, pencemaran nama baik, dan tidak tidak menyenangkan tetap ada karetnya. Artinya, ada unsur subyektivitasnya.
Dream - Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono pada Minggu, 9 Agustus 2015, berkicau di akun twitter pribadinya. Kali ini, SBY tidak hendak melakukan kuliah tweet (kultweet) politik, melainkan menanggapi langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal pasal pencemaran nama baik.
SBY mengingatkan mantan Gubernur DKI itu agar tidak berlebihan menyikapi pasal yang mengatur penghinaan atau pencemaran nama baik presiden. Melalui akun @SBYudhoyono, SBY menuliskan pandangannya mengenai pasal pencemaran nama baik. Menurutnya, ada unsur subyektivitas dalam pasal itu.
" Pasal penghinaan, pencemaran nama baik & tindakan tidak menyenangkan tetap ada 'karetnya', artinya ada unsur subyektivitas," tulis SBY.
Untuk itu, SBY meminta segenap pihak menggunakan kebebasan secara wajar. Itu karena demokrasi memang menuntut kebebasan bicara dan kritik termasuk kepada Presiden.
" Tetapi, tak harus dengan menghina dan mencemarkan nama baik Presiden. Sebaliknya, siapapun, termasuk Presiden punya hak untuk menuntut seseorang yang menghina dan mencermarkan nama baiknya. Tapi, janganlah berlebihan," tulis SBY.
Dalam kicauan panjang itu, SBY juga bercerita soal pengalamannya selama menjadi presiden. SBY pernah dihina bahkan namanya pernah dituliskan pada pantat kerbau. Meski begitu dia enggan melaporkan tindakan itu.
" Barangkali saya juga justru tidak bisa bekerja, karena sibuk mengadu ke polisi..." tulisnya.
Tetapi, kicauan SBY itu memang tidak menyebut nama Presiden Jokowi. Sebab, SBY tidak secara langsung menautkan kritik dan pandangannya ke akun twitter resmi Jokowi, @jokowi. (Ism)
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik