(c) Zakat.or.id
Hidup dan mati seseorang merupakan takdir AllahSWT yang tidak bisa diganggu gugat. Namun, kapan, di mana, dan bagaimana seseorang akan menemui ajalnya merupakan rahasia yang tidak diketahui siapapun. Bahkan, Rasulullah SAW juga tidak mengetahui kabar tentang kematian orang lain maupun dirinya sendiri.
Semua orang pasti akan menghadapi ajalnya, sehingga hal terbaik yang harus dilakukan adalah melakukan persiapan dengan semestinya. Misalnya dengan menyiapkan kepergian dari dunia agar mendapatkan khusnul khotimah lewat amal jariyah yang dilakukan semasa hidup.
Adapun yang dimaksud amal jariyah itu sendiri adalah amalan yang pahalanya terus mengalir, meskipun orang yang melakukan amalan tersebut sudah meninggal dunia. Amal tersebut akan terus menghasilkan pahala yang mengalir kepadanya. Jadi, apa sajakah yang termasuk dalam amal jariyah tersebut?
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Artinya:
“Jika manusia mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: (1) sedekah jariyah, (2) ilmu yang diambil manfaatnya, (3) anak shalih yang selalu mendoakan orang tuanya.”
(HR. Muslim, no. 1631)
Di antara ketiga hal tersebut, sedekah jariyah merupakan amalan termudah untuk mendapatkan aliran pahala yang tak putus-putus. Sedekah jariyah adalah bentuk sedekah yang bisa dirasakan manfaatnya secara kontinu atau untuk tujuan jangka panjang. Sedangkan orang yang mengamalkannya akan mendapat pahala sepanjang sedekahnya masih bermanfaat bagi orang lain.
Agar lebih jelas, yuk, tonton dulu video singkat ini tentang investasi akhirat seperti sedekah jariyah! Kalau lupa, nanti penasaran, loh!
Dalam hadist lain juga disebutkan tentang amalan jariyah yang pahalanya tak terputus, meski yang melakukannya sudah tiada.
“Sesungguhnya diantara amal kebaikan yang mendatangkan pahala setelah orang yang melakukannya wafat ialah ilmu yang disebarluaskannya, anak saleh yang ditinggalkannya, mushaf (kitab-kitab keagamaan) yang diwariskannya, masjid yang dibangunnya, rumah yang dibangunnya untuk penginapan orang yang sedang dalam perjalanan. sungai yang dialirkannya untuk kepentingan orang banyak, dan harta yang disedekahkannya.”
(HR. Ibnu Majah)
Berikut 5 (lima) bentuk sedekah jariyah:
Artinya:
“ Barangsiapa yang membangun masjid demi mencari wajah Allah, niscaya Allah bangunkan rumah baginya di surga.”
(Terdapat dalam Ash-Shahihain)
Membangun masjid atau rumah Allah sangat tinggi nilai pahalanya di sisi Allah Swt. Masjid adalah sentra ibadah dan aktivitas kebaikan bagi umat Islam. Oleh karena itu, setiap kebaikan yang dilakukan dengan adanya masjid akan tercatat sebagai amalan yang terus mengalir bagi yang bersedekah atau berwakaf untuk berdirinya masjid.
Dahulu kala, rakyat Madinah pernah mengalami masa kekeringan yang parah. Di saat yang lain kesulitan air, ada satu sumur milik seorang Yahudi yang masih memancarkan air.
Rasulullah SAW pun bersabda:
“ Wahai Sahabatku, siapa saja diantara kalian yang menyumbangkan hartanya untuk dapat membebaskan sumur itu, lalu menyumbangkannya untuk umat, maka akan mendapat surga-Nya Allah Ta’ala.”
(HR. Muslim)
Seruan Rasulullah pun langsung disambut dengan semangat oleh sahabat nabi, Utsman bin Affan yang dikenal kaya raya. Ia pun membeli sumur Raumah milik orang Yahudi tersebut, setelah negosiasi yang panjang. Sumur itu pun dibeli dengan harga yang sangat tinggi. Hingga saat ini kebermanfaatan sumur tersebut terus berlanjut dengan berubahnya sumur Raumah menjadi hotel bintang lima, Hotel Utsman bin Affan.
Sedekah semacam ini juga sama halnya dengan sedekah untuk kepentingan fasilitas umum, misal sedekah pohon, sedekah pembangunan jembatan, dll.
Anak-anak yatim merupakan sosok-sosok yang sangat diperhatikan oleh Rasulullah SAW. Dalam sabdanya beliau mengisyaratkan kedekatan dengan anak yatim ibarat jari telunjuk dan jari tengah (dalam H.R. Bukhari no. 4998 dan 5659).
Menyantuni anak yatim dan mengasuhnya dengan baik merupakan teladan penuh kasih sayang yang Rasul contohkan. Untuk itu, bagi umat Islam yang mampu sudah selayaknya menyisihkan hartanya untuk anak-anak yatim dan mengurangi beban mereka.
Bahkan Allah pun mengecam bagi orang-orang yang suka menghardik anak yatim dan enggan memberi makan fakir miskin. Allah menyebut mereka itu sebagai pendusta agama sebagaimana yang termaktub dalam QS al-Ma’un (105), ayat 1-5.
Pesantren merupakan cikal bakal bagi muslimin dan muslimat yang menguasai ilmu agama, calon pemimpin bangsa dan sekaligus penerus perjuangan dakwah Islam. Dengan berdirinya pesantren-pesantren, umat Islam akan berada dalam cahaya terang oleh ilmu, adab dan akhlak.
Oleh karena itu, mendukung pesantren dengan sedekah akan mendatangkan pahala yang begitu berlimpah. Pahala itu bersumber dari pahala dari para santri yang menuntut ilmu, membaca Al-Qur’an, beribadah di pesantren, saat para santri menghafal Al-Qur’an, maka pahala dari setiap hafalan itu akan mengalir bagi yang mendukung berdirinya pesantren.
SEDEKAH SEKARANG: SEDEKAH UNTUK PESANTREN MUALLAF
Keberadaan para dai di tanah air menjadi ujung tombak dakwah Islam yang masih belum sepenuhnya dirasakan oleh umat. Banyak umat Islam di belahan negeri ini yang jarang sekali menerima asupan iman berupa pelajaran Islam dari para dai, khsususnya bagi mereka di pedalaman.
Tantangan berdakwah bagi para dai adalah tanggungjawab kita semua, karena sesama muslim adalah saudara.
SEDEKAH SEKARANG: SEDEKAH UNTUK DAI PARA MUALLAF
Allah SWT pun sudah mengingatkan hal tersebut dalam Q.S. Al-Hujurat (10) sebagaimana berikut:
Artinya:
“ Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara.”
Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari, Rasulullah pun juga menyatakan bahwa sesama muslim harus saling menyayangi.
Artinya:
“ Al-Bukhari meriwayatkan dari Anas, beliau meriwayatkannya dari Nabi sholallohu’alaihi wasallam bahwa beliau bersabda, “ Tidak sempurna keimanan salah seorang di antara kalian hingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri.”
(HR. Al-Bukhari)
Itulah tadi penjelasan tentang sedekah jariyah dan lima di antara macam sedekah jariyah. Semoga Allah memudahkan langkah kita untuk beramal jariyah dan bersegera dalam bersedekah jariyah, karena dunia hanyalah sementara. Wallahu’alam.
Mari, persiapkan proteksi akhirat dengan sedekah jariyah, salah satunya berwakaf. Mulai dari 10 ribu Sahabat sudah bisa menyiapkan perlindungan untuk akhirat yang abadi
Advertisement
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas