Dream – Indonesia mendapatkan apresiasi dari negara lain karena dianggap berhasil mengendalikan Covid-19 hingga dipercaya sebagai presidensi G20. Prestasi ini patut menjadi kebanggaan karena di saat bersamaan Jepang terpaksa membatalkan penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT).

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut sistem bubble to bubble yang selama ini dijalankan Jepang ternyata tak berjalan dengan optimal.

“Saya sempat singgung tadi, sebagai contoh kita bangga bubble kita itu jalan dalam rangka G20 dan diapresiasi. Sebagai untuk pengetahuan saja hari ini pertemukan tingkat tinggi di Jepang batal karena mereka tak mampu atau tidak bisa mengendalikan bubble,” kata Menko Luhut dalam jumpa pers virtual yang disiarkan langsung melalui kanal Sekretariat Presiden, Senin 13 Desember 2021.

Dengan keberhasilan yang selama ini dicapai, Luhut mengimbau masyarakat agar mengurangi perjalanan ke luar negeri karena mengganasnya virus Covid-19 varian Omicron.

Di sisi lain, masyarakat yang memanfaatkan liburan di dalam negeri akan turut turut membantu perekonomian UMKM lokal.

Dorong UMKM Promosikan Produknya

Menurut Luhut, keberhasilan Indonesia dalam menjalankan sistem bubble to bubble tersebut menjadi pembuka pintu bagi UMKM tanah air untuk memasarkan produknya ke berbagai negara saat gelaran Presidensi G20 mendatang.

“Nah bubble kita jalan. Itu mendorong UMKM-UMKM kita berperan bisnisnya di sana, baik itu tadi berbagai macam seperti kopi lah, barang-barang batik lah, barang-barang daerah dijual dan orang-orang yang hadir dari berbagai negara dalam rangka G20 pada belanja,” tambahnya.

Capaian tersebut dinilai sebagai langkah yang bagus bagi UMKM untuk mempromosikan produk yang pada akhirnya akan menguntungkan Indonesia.

“Saya pikir bagus promosinya. Dan membuktikan bahwa mereka menghargai bubble kita dan mereka apresiasi terhadap itu,” jelasnya.

Bantu UMKM dengan Liburan dalam Negeri

Lebih lanjut, Luhut juga mengimbau masyarakat untuk menahan bepergian ke luar negeri saat libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Ia meminta masyarakat memanfaatkan liburannya dengan traveling di dalam negeri. 

“Saya kira saat Ratas sudah saya sampaikan imbauan dari pemerintah untuk kita kurangi dulu perjalanan ke luar negeri, karena sudah disampaikan tadi oleh bu Menlu, bagaimana di Inggris ini Omicron melonjak cepat,” terangnya.

Imbauan untuk liburan di dalam negeri tersebut tentunya juga bisa membantu memperbaiki perekonomian destinasi wisata lokal yang sempat merosot selama pandemi. Masyarakat bisa memanfaatkan destinasi wisata di Bali, Yogyakarta, Bandung dan tempat wisata lokal lainnya.

“Jadi jangan kita gagah-gagahan, libur dalam negeri saja, bantulah ekonomi dalam negeri kita, libur ke Bali libur ke Bandung kemana-mana,” tegasnya.

Masih Minimnya Penelitian tentang Omicron

Senada dengan pernyataan Menko Luhut, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi JUGA mengimbau agar Warga Negara Indonesia (WNI) tidak menggelar perjalanan ke luar negeri. Hal ini demi mencegah penyebaran virus covid-19 jenis Omicron masuk ke Indonesia.

“Pemerintah meminta dengan sangat menghimbau dengan sangat bagi Warga Negara Indonesia yang tidak memiliki kepentingan yang sangat mendesak untuk tidak melakukan perjalanan ke luar negeri,” kata Menlu Retno dalam kesempatan yang sama.

Imbauan itu mengikuti perkembangan penelitian WHO tentang minimmnya bukti penelitian dari varian Omicron. Lantaran, hingga saat ini para ahli masih melakukan penelitian lebih lanjut terkait varian virus covid-19 omicron.

“WHO telah memberikan update tentang omicron pada tanggal 2 Desember kemarin yang antara lain menyebutkan bukti masih sangat terbatas, dan para ahli masih terus bekerja untuk dapat betul-betul menentukan kecepatan dan dampak terhadap efektivitas vaksin serta data-data lain yang diperlukan,” katanya.

Solusi Terbaik

Data-data terkait virus Covid-19 varian omicron masih terus dikumpulkan oleh para peneliti, sehingga solusi terbaik adalah berhati-hati dan WNI diminta tidak melakukan perjalanan ke luar negeri. Sebab diketahui dari WHO bahwa   omicron telah menyebar ke 63 negara pada 9 Desember.

“Masih dikumpulkannya bukti-bukti maka tidak ada cara lain untuk kita terus berhati-hati. Saya ingin ulangi untuk terus berhati-hati dan waspada. Selain melakukan akselerasi vaksinasi dan mematuhi protokol kesehatan maka diperlukan upaya untuk membatasi pergerakan,” tegas Menlu.

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.