'Merger Bank Syariah BUMN Sebaiknya Diikuti Bank Lain'

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Jumat, 18 Desember 2020 16:12
'Merger Bank Syariah BUMN Sebaiknya Diikuti Bank Lain'
Ini dia alasannya.

Dream – Wakil Ketua Komisi XI DPR, Fathan Subchim, mengharapkan merger bank syariah milik BUMN bisa diikuti oleh bank-bank syariah lain. Dia menilai aksi korporasi ini bisa menggenjot performa dan konsolidasi perbankan nasional, termasuk inklusi keuangan syariah.

Salah satu cara untuk memperkuat inklusi keuangan syariah adalah menggabungkan lembaga-lembaga yang telah ada. Aksi ini tidak akan salah jika ditiru oleh bank-bank syariah lainnya.

“ Tren merger bank syariah BUMN bagus juga kalau diikuti bank-bank syariah lain, bank syariah swasta, karena akan meningkatkan performa dan konsolidasi perbankan nasional,” ujar Fathan di Jakarta, dikutip dari keterangan tertulis, Jumat 18 Desember 2020.

Saat ini, merger tiga bank syariah milik Himbara telah mendapat persetujuan dari para pemegang saham bank yang terlibat. Susunan pengurus bank hasil merger juga telah ditetapkan dalam RUPSLB PT Bank BRISyariah Tbk.

Menurut Fathan, komposisi dewan direksi dan dewan komisaris yang ada diharapkan merupakan sosok yang teruji serta bisa diterima oleh pasar serta masyarakat luas.

Kehadiran manajemen yang mumpuni penting dimiliki bank hasil penggabungan agar bisa mewujudkan visi dan misi besar yang dicanangkan sejak awal.

Fathan menegaskan bank syariah hasil penggabungan harus bisa menjawab ekspektasi masyarakat yang besar atas kemunculan entitas baru ini.

“ Saya kira ekspektasi masyarakat sangat besar dan tentunya pemerintah sebagai pemegang saham harus memilih direksi yang secara manajerial teruji, kredibel, serta diterima pasar,” ujar Fathan di Jakarta.

1 dari 2 halaman

Kinerja Harus Ditingkatkan Secara Optimal

Secara umum, peningkatan kinerja manajemen harus dimiliki seluruh bank syariah agar bisa optimal menjalankan perannya di tengah masyarakat. Perbaikan juga harus dilakukan agar penetrasi dan inklusi keuangan syariah di Indonesia bisa meningkat pesat dan mengejar ketertinggalan dari negara-negara lain.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pada 2019 indeks literasi keuangan syariah ada di angka 8,93 persen, naik tipis dari posisi pada 2016 sebesar 8,1 persen. Pada periode yang sama, inklusi keuangan syariah di Indonesia turun dari 11,1 persen menjadi 9,1 persen.

Manajemen bank syariah harus meningkatkan kinerja dan inovasi. Selain itu, lanjut Fathan, bank syariah harus memperluas cakupan produk sehingga pasar bisa menerimanya. Sumber daya manusia (SDM) pun juga tak boleh luput dari perhatian.

“ Hal ini tentu membutuhkan terobosan sehingga cita-cita menjadikan Indonesia sebagai pusat keuangan syariah bisa terwujud,” kata dia.

Pendapat senada disampaikan Anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Partai Golkar Mukhamad Misbakhun. Dia menyebut penyusunan struktur pengurus bank syariah hasil merger adalah murni kewenangan par pemegang saham.

“ Penyusunan kepengurusan bank syariah hasil merger adalah murni kewenangan penuh pemegang saham,” kata Misbakhun.

2 dari 2 halaman

Penggabungan Efektif Berlaku pada Februari 2021

Berdasarkan susunan pengurus yang sudah ditetapkan, bank hasil penggabungan tiga bank syariah Himbara akan dipimpin oleh Hery Gunardi selaku Direktur Utama. Hery akan didampingi dua Wakil Direktur Utama yakni Ngatari dan Abdullah Firman Wibowo serta 7 pejabat direktur lainnya.

Saat ini, proses penggabungan PT Bank BRIsyariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah masih berlangsung. Rencananya, penggabungan ketiga bank syariah ini akan efektif berlaku pada Februari 2021.

Bank syariah hasil merger tersebut memiliki visi menjadi satu dari 10 bank syariah terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar secara global. Selain itu, bank syariah hasil merger digadang akan memiliki total aset hingga Rp250 triliun dan masuk jajaran 10 besar perbankan di Indonesia.

Beri Komentar